30 Juni 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Literasi keuangan menjadi pondasi penting dalam mendorong pemanfaatan fasilitas keuangan, khususnya fasilitas keuangan digital, yang kini semakin diminati masyarakat.
Keberhasilan literasi keuangan dapat dilihat dari meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan layanan keuangan seperti mobile banking, e-wallet, hingga investasi digital.
Literasi keuangan bukan hanya soal mengenal produk dan layanan keuangan, tapi juga bagaimana Anda dapat mengelola keuangan pribadi secara lebih terencana dan cermat. Apakah hanya sebatas itu peran literasi keuangan?
Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam memahami serta mengelola aspek keuangannya secara efektif dan tepat. Ini mencakup pengetahuan tentang cara menyusun anggaran, menabung, berinvestasi, serta mengenali berbagai jenis produk keuangan seperti pinjaman, asuransi, hingga reksa dana.
Memahami edukasi dan literasi keuangan dengan baik membuat Anda bisa mengatur kondisi finansial pribadi maupun keluarga secara lebih bijaksana, sekaligus menghindari potensi risiko keuangan di masa depan.
Berdasarkan definisi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan merupakan kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, serta keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan keuangan yang berkualitas demi mencapai kesejahteraan.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk terus meningkatkan pemahaman di bidang ini. OJK mencatat bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia pada tahun 2022 mencapai 49,68 persen—meningkat cukup signifikan dibanding tahun 2013 (21,84%), 2016 (29,70%), dan 2019 (38,03%). Hal ini menunjukkan bahwa edukasi keuangan perlu terus digencarkan agar kesadaran masyarakat semakin meningkat.
Edukasi dan literasi keuangan bukan hanya sekadar mengenalkan informasi terbaru tentang sistem keuangan, namun juga berperan besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Berikut ini manfaat lebih lengkapnya.
Ketika masyarakat dibekali edukasi keuangan yang benar dan menyeluruh, maka hal tersebut akan menjadi bekal keterampilan yang sangat berharga di masa depan. Anda akan lebih terampil dalam memanfaatkan berbagai fasilitas dan layanan keuangan yang tersedia, mulai dari produk tabungan, investasi, hingga asuransi.
Tak hanya itu, Anda juga dapat menggunakan berbagai tools keuangan digital untuk merencanakan anggaran, mencatat pengeluaran, hingga mengevaluasi kondisi finansial secara berkala.
Dengan literasi keuangan yang baik, masyarakat akan lebih memahami cara menggunakan uang dan mengelola aset pribadi secara bijaksana. Anda akan lebih mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga pengeluaran menjadi lebih terkontrol.
Pemanfaatan kekayaan pun akan diarahkan untuk hal-hal produktif yang dapat meningkatkan nilai aset dalam jangka panjang. Alhasil, kekayaan pribadi Anda pun bisa terus bertambah secara berkelanjutan.
Salah satu manfaat penting dari literasi keuangan adalah kemudahan dalam menyusun strategi keuangan yang sesuai dengan kondisi keuangan Anda saat ini. Dengan pemahaman yang baik, Anda bisa menentukan prioritas, menetapkan tujuan finansial jangka pendek maupun panjang, serta menyusun rencana keuangan yang realistis.
Semakin tinggi tingkat literasi keuangan masyarakat, semakin mudah pula dalam membuat keputusan finansial yang berdampak positif bagi pertumbuhan keuangan pribadi.
Anda akan tahu bagaimana cara menyusun rencana keuangan bulanan secara rinci, memilih metode pengelolaan yang tepat seperti budgeting atau pencatatan digital, serta menyisihkan sebagian penghasilan untuk disimpan atau diinvestasikan.
Keputusan-keputusan tersebut, jika dilakukan secara konsisten, akan membantu Anda mencapai stabilitas dan pertumbuhan keuangan yang lebih sehat.
Dengan memahami potensi risiko dan keuntungan dari berbagai instrumen keuangan, Anda dapat membuat keputusan finansial yang lebih bijak dan terukur. Misalnya, memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda—seperti saham untuk pertumbuhan nilai dalam jangka panjang atau obligasi untuk pendapatan yang lebih stabil.
Literasi keuangan juga memampukan Anda mengenali ciri-ciri penipuan berkedok investasi sehingga bisa menghindari jebakan seperti investasi bodong. Dalam jangka panjang, pengetahuan ini sangat penting untuk merancang strategi pensiun yang tepat.
Anda dapat memilih opsi seperti dana pensiun, asuransi jiwa, atau investasi properti yang dapat menjadi sumber pendapatan di masa pensiun, memastikan impian Anda untuk hidup nyaman di hari tua tetap tercapai.
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat terhadap keuangan, Anda perlu mengenali parameter yang digunakan dalam mengukur tingkat literasi keuangan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengelompokkan pemahaman ini ke dalam beberapa tingkatan, di antaranya sebagai berikut.
Anda masuk dalam kategori well literate jika memiliki pengetahuan mendalam dan rasa percaya terhadap lembaga serta produk keuangan yang ada. Ini mencakup pemahaman tentang hak dan kewajiban konsumen, fitur dan manfaat produk, jenis layanan, hingga potensi risiko yang mungkin timbul.
Selain itu, Anda juga memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai layanan atau produk keuangan secara tepat dan bertanggung jawab sesuai kebutuhan.
Tingkatan berikutnya adalah sufficient literate, yang berarti seseorang memiliki tingkat pemahaman yang cukup baik mengenai keuangan.
Dalam kategori ini, Anda telah memahami dan mempercayai produk maupun lembaga keuangan secara umum, mulai dari fungsi, manfaat, hingga cara penggunaannya. Meski tidak sedalam well literate, Anda sudah mampu mengambil keputusan keuangan dengan pertimbangan yang matang dan tidak lagi asing terhadap dunia finansial.
Pada kategori less literate, seseorang memiliki pemahaman dasar mengenai lembaga dan produk keuangan, namun belum disertai dengan rasa percaya yang cukup untuk menggunakannya.
Anda mungkin sudah mengenal berbagai layanan keuangan secara teori, tetapi belum merasa yakin untuk memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik karena kurangnya informasi yang mendalam atau belum adanya pengalaman langsung.
Tingkat not literate merupakan level terendah dalam literasi keuangan, yang menunjukkan bahwa seseorang belum memiliki pengetahuan maupun kepercayaan terhadap produk dan lembaga keuangan.
Anda belum memahami fungsi, manfaat, serta risiko dari layanan keuangan yang ada, dan juga belum mampu menggunakan produk atau jasa keuangan dalam pengelolaan keuangan pribadi. Pada tahap ini, edukasi keuangan sangat diperlukan agar pemahaman dan kepercayaan dapat mulai dibangun.
Salah satu contoh penerapan literasi keuangan yang tepat adalah dengan memanfaatkan produk keuangan sesuai tujuan finansial Anda. Misalnya, jika Anda memiliki keinginan untuk berangkat haji di usia muda, maka langkah yang bisa dilakukan sejak sekarang adalah mulai menabung secara rutin.
Produk simpanan seperti Tabungan Haji iB menjadi pilihan yang sangat relevan, karena tidak hanya memudahkan proses perencanaan dana haji, tetapi juga membantu Anda untuk disiplin dalam menyisihkan penghasilan secara konsisten.
Tabungan Haji iB memungkinkan Anda menentukan besaran setoran bulanan sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing, sehingga tidak memberatkan. Dana yang telah ditabung pun tidak bisa diambil sewaktu-waktu, kecuali untuk kebutuhan utama seperti setoran awal porsi haji dan pelunasan biaya keberangkatan.
Selain itu, salah satu keunggulan Tabungan Haji iB adalah sistem pengelolaannya yang terintegrasi dengan SISKOHAT (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu), sehingga pendaftaran dan penetapan jadwal keberangkatan menjadi lebih terjamin.
Ini menunjukkan bahwa pemanfaatan fasilitas keuangan bukan hanya membuat perencanaan keuangan lebih terarah, tapi juga mendukung tercapainya tujuan ibadah Anda.
Bila Anda tertarik untuk membuka rekening Tabungan Haji iB, silakan kunjungi website Bank Mega Syariah atau kantor cabang terdekat.
Bagikan Berita