30 April 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Haji tamattu adalah salah satu bentuk pelaksanaan haji yang sering dipilih jamaah saat di Tanah Suci.
Sederhananya, haji tamattu metode pelaksanaan ibadah haji, di mana seorang jamaah melaksanakan umrah terlebih dahulu di bulan-bulan haji, kemudian menyelesaikannya dengan haji setelah memasuki waktu yang ditentukan.
Memahami tata cara pelaksanaannya menjadi langkah penting agar seluruh rangkaian ibadah dapat berjalan sesuai tuntunan syariat. Mari ketahui apa itu haji tamattu, niat, syarat, hingga tahapan pelaksanaannya pada artikel berikut ini!
Haji tamattu adalah salah satu dari tiga cara pelaksanaan haji, selain haji ifrad dan haji qiran.
Dalam haji tamattu, jamaah melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu di bulan-bulan haji (Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah), lalu menyelesaikannya dengan tahallul (memotong rambut), kemudian melaksanakan haji pada tanggal 8 Dzulhijjah hingga selesai.
Ciri utama dari haji tamattu adalah adanya dua ihram yaitu ihram pertama untuk umrah, dan ihram kedua untuk haji. Setelah menunaikan umrah, jamaah diperbolehkan melepas pakaian ihram dan melakukan aktivitas normal hingga tiba saatnya mengerjakan haji.
Jenis haji ini sangat sesuai bagi jamaah yang datang dari luar wilayah Makkah, karena memungkinkan mereka mendapatkan dua ibadah utama yaitu umrah dan haji dalam satu perjalanan.
Berikut ini adalah urutan lengkap tata cara pelaksanaan Haji Tamattu’:
Jamaah berniat melaksanakan umrah dari miqat yang telah ditentukan berdasarkan arah kedatangan, lalu mengenakan pakaian ihram dan mengucapkan talbiyah. Adapun lafaz niat untuk haji tamattu adalah:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.
Artinya: "Aku berniat haji dan berihram karena Allah Ta’ala."
Mengucapkan niat ini menjadi syarat sah dimulainya rangkaian ibadah umrah sebagai bagian dari haji tamattu’.
Setelah tiba di Makkah, jamaah segera melaksanakan rangkaian umrah, yang terdiri dari:
Tawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran.
Sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
Tahallul, yaitu mencukur atau memotong sebagian rambut. Dengan tahallul ini, jamaah keluar dari keadaan ihram dan dapat menjalani aktivitas seperti biasa.
Setelah menyelesaikan umrah, jamaah menunggu hingga memasuki tanggal 8 Dzulhijjah untuk memulai ihram haji.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah), jamaah berniat dan mengenakan pakaian ihram kembali untuk melaksanakan ibadah haji.
Selanjutnya, jamaah melanjutkan rangkaian ibadah haji dilaksanakan sesuai urutannya, yaitu:
Wukuf di Arafah
Mabit di Muzdalifah
Melempar Jumrah di Mina
Tawaf Ifadah
Sa’i antara Shafa dan Marwah
Tawaf Wada sebelum meninggalkan Makkah
Sebagai informasi, jamaah haji tamattu’ wajib membayar dam dengan menyembelih seekor kambing sebagai bentuk syukur dan ketaatan atas kemudahan pelaksanaan ibadah.
Mengingat padatnya rangkaian ibadah haji tamattu, maka memerlukan persiapan yang matang. Untuk itulah, sebelum memulai perjalanan ibadah, jamaah wajib memenuhi beberapa syarat penting, yaitu:
Beragama Islam
Berakal Sehat agar mampu melaksanakan ibadah dengan sempurna.
Baligh
Mampu secara fisik dan finansial
Jamaah harus berada dalam keadaan aman dan sehat agar dapat menjalankan seluruh rangkaian haji tanpa halangan.
Salah satu ciri khas haji tamattu adalah kewajiban membayar dam. Jika tidak mampu, jamaah dapat menggantinya dengan puasa sepuluh hari (tiga hari di tanah suci dan tujuh hari setelah kembali ke tanah air) sebagaimana disebutkan dalam Al-Baqarah ayat 196.
Meskipun harus membayar dam haji, nyatanya banyak jamaah, terutama dari luar Arab Saudi, memilih haji tamattu. Hal ini karena ibadah satu ini menawarkan beberapa keutamaan dan kelebihannya, yaitu:
Mengingat jamaah bisa melaksanakan umrah lebih awal, lalu bebas dari ihram sebelum memulai haji, haji tamattu terasa lebih ringan dibandingkan jenis haji lain.
Setelah umrah, jamaah bisa beristirahat sebelum melanjutkan rangkaian haji yang membutuhkan energi besar.
Dalam beberapa riwayat, Nabi Muhammad SAW menyarankan para sahabat yang tidak membawa hewan kurban untuk melakukan haji tamattu.
Dengan dua ibadah utama (umrah dan haji) dalam satu perjalanan, pahala yang diperoleh jamaah pun lebih besar.
Agar ibadah haji tamattu berjalan dengan lancar, perhatikan beberapa tips berikut:
Latih fisik dengan rutin sebelum keberangkatan. Sebab, dua kali ihram dan rangkaian ibadah yang panjang membutuhkan stamina prima.
Sebelum berangkat, pelajari semua tahapan ibadah, termasuk doa-doa yang dibaca saat tawaf, sa’i, dan wukuf.
Atur jadwal ibadah dengan baik. Gunakan waktu luang setelah umrah untuk beristirahat, memperbanyak doa, dan mengkaji kembali manasik haji.
Pastikan persiapan keuangan Anda matang. Siapkan biaya tambahan untuk dam dan kebutuhan pribadi selama menunaikan ibadah.
Persiapan ibadah haji memang tidaklah mudah. Anda harus mempersiapkannya dengan matang agar perjalanan dapat tenang. Apalagi biaya haji cukup besar. Maka dari itulah, melakukan persiapan sedini mungkin menjadi hal penting untuk Anda.
Salah satunya dengan mulai membuka tabungan haji sejak dini. Tabungan haji dapat membantu Anda lebih disiplin dalam mengatur pengeluaran sehingga dapat berangkat lebih cepat.
Sebagai salah satu Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Haji, Bank Mega Syariah memiliki produk tabungan haji yang akan memberikan kemudahan bagi Anda yang ingin merencanakan ibadah ke Tanah Suci.
Sistem Bank Mega Syariah sudah terhubung secara online melalui SISKOHAT Kementerian Agama Republik Indonesia.
Tabungan Haji Bank Mega Syariah memiliki syarat yang mudah dan setoran awal ringan. Tidak hanya untuk dewasa, program tabungan haji tersedia bagi nasabah anak-anak. Yuk, mulai membuka tabungan haji sejak dini!
Jangan lupa ajak keluarga, teman, dan kerabat untuk buka tabungan haji melalui M-Syariah!
Bagikan Berita