15 Oktober 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Membeli rumah bekas atau rumah second sering kali menjadi alternatif pilihan ketika membeli rumah. Untuk menghindari kerugian, cari tahu dulu tips membeli rumah second. Mengapa hal tersebut menjadi penting? Sebab kadang kala pembeli rumah second merugi dengan harga rumah murah.
Sudah menjadi rahasia umum kalau harga rumah second lebih murah daripada rumah baru. Penyebabnya beragam, dua di antaranya karena pemilik rumah ingin pindah rumah atau butuh uang sehingga rumahnya dijual.
Berdasarkan urgensi tersebut, maka tak heran bila rumah second dijual lebih murah. Namun, sebagai pembeli cerdas Anda perlu mengetahui tips membeli rumah second agar untung maksimal. Jangan sampai harga rumah murah tapi biaya renovasi rumah membengkak.
Merangkum dari berbagai sumber, ada sejumlah kesalahan yang sering dilakukan pembeli rumah bekas sehingga biaya membeli rumah jadi membengkak. Berikut ini sejumlah kesalahan dalam membeli rumah bekas.
Walaupun harga rumah bekas lebih murah daripada rumah baru, akan tetapi Anda tetap perlu waspada dan hati-hati bila menemukan rumah bekas yang terlampau sangat murah. Bukan tidak mungkin ada history yang tersimpan dibalik rumah murah tersebut.
Saat melihat rumah untuk pertama kali dan langsung jatuh cinta, kebanyakan orang akan mengabaikan bagian survei. Anda akan merasa cukup puas untuk melakukan survei satu kali. Seharusnya Anda melakukan beberapa kali survei untuk melihat dan memeriksa beberapa hal lebih terperinci lagi.
Anda sudah memeriksa aliran listrik, aliran air, kondisi atap rumah apakah ada yang bocor atau tidak, apakah dinding antar rumah terpisah atau menjadi satu, serta lokasi tersebut rawan banjir hingga keamanannya. Setelah melakukan pemeriksaan tersebut Anda sudah merasa puas dan cukup untuk melakukan pemeriksaan rumah.
Padahal bisa jadi ada sumber masalah di bagian lantainya atau dinding yang rembes air ketika hujan karena penggunaan material bangunan berkualitas rendah. Untuk itulah diperlukan beberapa kali pemeriksaan secara menyeluruh dan detail terhadap kondisi, terutama material, rumah.
Jangan merasa tidak enak untuk bertanya kepada pemilik rumah lama bagaimana kondisi tetangga sekitar rumah. Kemudian pertanyakan juga bagaimana sistem keamanan di lingkungan rumah tersebut, apakah pernah ada riwayat kemalingan atau tidak di lingkungan rumah tersebut. Jadi, jangan hanya bertanya tentang rawan banjir atau tidak saja, ya.
Kesalahan terakhir yang cukup krusial namun sering terlupakan yakni kurang akurat dalam memperhitungkan biaya untuk membeli rumah. Pikiran Anda hanya mempersiapkan biaya untuk beli rumah dan sisakan untuk merenovasi rumah.
Di sisi lain, Anda perlu mempersiapkan biaya untuk legalitas kepemilikan rumah dan membeli furniture untuk mengisi rumah. Cari tahu bagaimana track record rumah, seperti apa surat-menyurat legalitasnya termasuk pajak PBB tahunannya.
Setelah mempelajari kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan pada saat membeli rumah second atau rumah bekas. Kini, mari ketahui tips membeli rumah second supaya mendapatkan rumah murah namun tetap berkualitas.
Langkah pertama ketika menemukan rumah second yang harganya sesuai budget Anda yaitu melakukan survei untuk mengetahui kondisi dan struktur rumah. Perhatikan dengan saksama struktural bangunannya, apakah masih kuat untuk jangka panjang, menengah atau jangka pendek.
Hal utama yang harus diperhatikan selain pondasi rumah tersebut ialah ada atau tidaknya retakan di dinding, pilar rumah sudah rusak atau ditemukannya bagian rumah yang sudah keropos.
Cari tahu juga keberadaan jamur di rumah tersebut. Adanya jamur di rumah berisiko terhadap kondisi kesehatan penghuninya. Anda dan sekeluarga berisiko mengalami gangguan sistem pernapasan.
Mengetahui kondisi dan struktur rumah membantu Anda memperkirakan biaya yang dibutuhkan untuk renovasi. Di samping itu, ketahui juga pengelolaan lingkungan seperti sistem pembuangan sampah.
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa salah satu kesalahan orang membeli rumah bekas adalah melakukan survei hanya satu kali. Tips membeli rumah second yang wajib Anda lakukan yaitu melakukan survei minimal dua kali.
Bila survei pertama memperhatikan kondisi dan struktur rumah. Survei selanjutnya lebih spesifik untuk memperhatikan kondisi-kondisi teknis seperti:
Cek bagian jendela dan pintu. Mulai dari material pembuatnya, kondisi engsel, sampai fungsi buka-tutup dan pengunciannya.
Cek kondisi atap rumah, apakah ada kemungkinan bocor di masa depan atau tidak.
Cek saluran dan sistem perairan serta ketersediaan air bersih, apakah ada kemungkinan air tersumbat, saluran retak atau berkarat hingga tumbuhan lumut di saluran perairan.
Cek kondisi dinding rumah, apakah terlihat adanya retakan, dinding rembes air dan bocor, adanya lumut di dinding, hingga kondisi dinding lembab dan berpotensi rayap serta kerapuhan.
Cek lantai rumah, kemampuan lantai menyerap air untuk kamar mandi dan bagian dapur, kerapatan ubin, hingga potensi rayap dan lumut.
Cek kondisi dan aliran kelistrikan, apakah tegangannya stabil atau sebaliknya. Kemudian perhatikan kondisi kabelnya untuk mengetahui risiko korsleting di masa depan hingga daya listrik yang Anda butuhkan untuk menyalakan alat elektronik serta sistem pembayaran listriknya.
Cek sistem pipa pembuangan air, termasuk septic tank, apakah kondisinya masih baik atau terdapat sumbatan.
Cek sekitar lingkungan rumah, apakah ada pohon besar yang akan merugikan halaman rumah Anda ataupun tanah berpotensi amblas.
Apabila Anda ragu akan kemampuan diri sendiri untuk memeriksa seluruh kondisi rumah bekas tersebut, Anda bisa mengajak orang yang Anda kenal dan kompatibel untuk melihat kondisi rumah.
Namun bila tidak ada orang yang bisa Anda ajak, Anda bisa melakukan konsultasi atau mencari tahu informasi-informasi penting seputar struktur dan kondisi rumah yang benar dan baik.
Jangan sungkan bertanya kepada pemilik rumah riwayat renovasi rumah. Apakah pernah direnovasi dan berapa kali direnovasi serta bagian mana saja yang direnovasi. Tak ketinggalan tanyakan juga mekanisme renovasi atau material yang digunakan untuk memperbaiki rumah. Bagian ini penting dilakukan dan akan memengaruhi kemungkinan renovasi di masa depan.
Tips membeli rumah second selanjutnya adalah legalitas kepemilikan rumah. Sekalipun rumah yang Anda beli rumah warisan, Anda tetap harus mencari tahu legalitas kepemilikannya. Misalnya siapa ahli warisnya dan dokumen warisan itu sendiri (akta ahli waris).
Adapun legalitas rumah yang perlu Anda periksa di antaranya:
Sertifikat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Tagihan bulanan seperti tagihan listrik, telepon dan PDAM beberapa bulan terakhir.
Untuk memastikan keaslian atau kepemilikan properti tersebut, Anda bisa memeriksa legalitas kepemilikan rumah tersebut ke kantor pertanahan atau BPN.
Jika Anda membeli rumah second dari pihak ketiga seperti developer, maka tanyakan seluruh dokumen legalitas rumah bekas tersebut.
Selain melakukan survei rumah secara langsung untuk melihat kondisi rumah, cari tahu juga akses menuju lokasi rumah dan fasilitas pendukung lainnya. Perihal akses, pastikan akses menuju lokasi rumah mudah dan terdapat transportasi umum.
Sementara itu, untuk fasilitas pendukung tergantung preferensi masing-masing orang. Bila Anda memiliki anak yang masih sekolah, maka cari tahu jarak lokasi rumah dengan sekolah terdekat. Kalau Anda bekerja menggunakan kereta api, cari tahu jarak rumah dengan stasiun kereta api.
Secara garis besar, Anda perlu mengetahui fasilitas umum penting seperti rumah sakit atau klinik dan pasar yang dekat dari lokasi rumah tersebut. Termasuk kawasan pertokoan seperti supermarket mini atau warung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Apabila Anda membeli rumah second di kawasan perumahan, biasanya terdapat fasilitas pendukung seperti sistem keamanan one gate way, CCTV, kolam renang, hingga taman. Tanyakan juga fasilitas umum yang disediakan perumahan.
Hal yang tak boleh terlewatkan adalah mencari tahu apakah kawasan tersebut bebas banjir dan kondisi keamanannya. Sekalipun posisi rumah berada di sekitar aliran sungai atau danau, namun bila developer yang membangun rumah tersebut benar tentu saja perumahan tersebut bisa terbebas dari risiko banjir. Begitu pula sebaliknya.
Sedangkan untuk memastikan keamanan, Anda harus bertanya lebih terperinci. Selain bagaimana sistem keamanan di kawasan tersebut, tanyakan juga apakah ada riwayat kemalingan di daerah tersebut atau tidak.
Tips membeli rumah second yang terakhir adalah mengetahui sistem pembayaran dan status rumah tersebut. Rumah second tersebut apakah bisa dibeli secara lunas atau cicilan. Jika rumah tersebut statusnya masih KPR (Kredit Pemilikan Rumah), itu berarti ada sejumlah pilihan metode pembiayaan, salah satunya sistem take over rumah.
Manfaatkan pembiayaan syariah Mega Syariah Flexi Home untuk mewujudkan rumah impian. Pembiayaan Mega Syariah Flexi Home berlaku untuk pembelian rumah baru ataupun take over. Bahkan bila Anda ingin merenovasi rumah, Anda bisa mengajukan Mega Syariah Flexi Home Extra.
Nilai plafond tinggi sampai Rp 2 miliar namun nilai angsuran bulanan dan tetap sampai masa akhir pembiayaan.
Untuk informasi selengkapnya silakan kunjungi website resmi Bank Mega Syariah atau ke kantor cabang bank terdekat.
Yuk, wujudkan mimpi miliki rumah dengan sistem pembiayaan syariah!
Bagikan Berita