10 Macam-macam Puasa Wajib dan Sunah Beserta Niatnya
8 Desember 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Puasa adalah salah satu ibadah yang tidak hanya melatih pengendalian diri tetapi juga meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Dalam Islam, puasa terbagi menjadi puasa wajib dan puasa sunnah, yang masing-masing memiliki jenis dan aturan tersendiri.
Misalnya, untuk puasa wajib ada jenis puasa Nazar ketika berhasil mendapatkan sesuatu atau puasa Qadha untuk mengganti puasa Ramadhan. Di samping puasa wajib, ada puasa sunnah yang melengkapi rangkaian ibadah guna mengharapkan pahala Allah SWT.
Mari simak uraian selengkapnya mengenai apa saja masing-masing jenis puasa berikut ini.
Macam Macam Puasa Wajib
Hukum dasar wajib puasa tertulis dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183. Dalam ayat tersebut yang artinya sebagai berikut:
“Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah : 183)
Ada jenis puasa yang hukumnya wajib untuk dilaksanakan ada yang sunah. Berikut ini macam-macam puasa wajib, antara lain sebagai berikut.
Puasa Ramadan
Dalam hadits dan Al Quran disebutkan bahwa puasa Ramadan menjadi puasa wajib pertama bagi seluruh umat Islam. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Rasulullh SAW bersabda:
Thalhah bin Ubaidillah menceritakan bahwa seorang Arab Badui datang kepada Rasulullah SAW dengan kepala beruban, lalu Ia berkata, “Wahai Rasulullah, beritahukanlah tentang salat yang diwajibkan Allah kepadaku.”
Rasulullah SAW menjawab, “Salat lima waktu, kecuali engkau menghendaki salat sunah.” Kemudian orang tadi berkata, “Beritahukan tentang shaum yang telah diwajibkan kepadaku.” Rasulullah SAW menjawab, “Shaum Ramadhan, kecuali engkau menghendaki shaum sunah.” (HR. Bukhari)
Salah satu syarat sah puasa Ramadhan dengan membaca niat berpuasa. Adapun niatnya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta'âla.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardu di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.
Puasa Kafarat
Puasa kafarat adalah puasa penebusan dosa. Mengutip dari situs Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), puasa kafarat diperuntukkan bagi umat Islam yang melakukan dosa atau pelanggaran hukum Islam.
Contoh pelanggarannya antara lain berhubungan intim ketika sedang berpuasa Ramadhan, membunuh binatang ketika ihram hingga suami menyamakan istri dengan perempuan yang bukan mahramnya.
Adapun niat puasa kafarat adalah sebagai berikut:
نوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِكَفَارَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma gadin likafarati fardhon lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa esok hari untuk menunaikan kafarat (dalam hati menyebutkan puasa kafaratnya) fardu karena Allah Ta’ala.
Puasa Qadha
Literasi seputar puasa Ramadhan biasanya diikuti dengan puasa Qadha. Berdasarkan asal bahasanya, qadha artinya membayar atau melunasi.
Puasa Qadha dilakukan bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah Ramadhan karena alasan-alasan syar’i. Misalnya saja wanita haid, masa nifas atau pria dan wanita yang sedang sakit.
Salah satu rukun puasa Qadha dengan membaca niat puasanya. Adapun niat puasa Qadha, di antaranya sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.
Artinya: Aku berniat melaksanakan puasa qadha puasa Ramadhan esok hari karena Allah Ta’ala.
Puasa Nazar
Puasa nazar adalah puasa wajib yang dilakukan umat Islam sebagai bentuk ikrar atau janji bila berhasil meraih suatu hal yang sedang jadi tujuan atau keinginan. Misalnya bernazar ketika berhasil lulus S2 dengan status cumlaude.
Puasa nazar bisa dilakukan kapan saja selain waktu-waktu yang diharamkan seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, hari tasyrik, ataupun saat sedang haid dan nifas.
Adapun niat nazar antara lain sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلّٰهِ تَعَالىَ
Nawaitu shaumannadzri lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya berniat puasa nazar karena Allah Ta’ala.
Macam-Macam Puasa Sunnah
Selain puasa wajib, ada sejumlah sunah lainnya yang apabila dikerjakan akan mendatangkan pahala namun bila tidak dikerjakan tidak berdosa
Puasa Senin Kamis
Sesuai dengan namanya, puasa Senin Kamis merupakan puasa yang dilakukan setiap hari Senin dan Kamis setiap minggunya.
Dalam suatu hadits disebutkan bahwa di hari Senin dan Kamis merupakan hari di mana seluruh amalan manusia akan dilaporkan.
Puasa Daud
Puasa daud merupakan puasa yang dilakukan secara selang-seling. Artinya hari ini berpuasa kemudian hari selanjutnya tidak berpuasa. Puasa daud dilakukan untuk meneladani Nabi Daud as.
Puasa Ayyamul Bidh
Puasa ayyamul bidh dilakukan setiap tanggal 13, 14, 15 Hijriah di setiap bulannya. Beberapa hadits yang meriwayatkan puasa ayyamul bidh antara lain Hadits Ibnu Majah, Hadits Ahmad, Hadits Abu Dawud dan Hadits Ibnu Hibban.
Puasa Arafah
Puasa arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa arafah dilakukan bertepatan dengan jamaah haji yang melakukan wukuf di Padang Arafah.
Keutamaan puasa arafah adalah dihapuskannya dosa selama satu tahun ke belakang dan satu tahun ke depan.
Puasa Asyura
Puasa asyura dilakukan setiap tanggal 10 Muharram. Dalam beberapa hadits seperti Hadits Muslim, Hadits Ahmad, Ibnu Majah, Abu Dawud dan An-Nasai meriwayatkan keutamaan puasa asyura sebagai puasa untuk menghapuskan dosa tahun lalu.
Puasa Tasu’a
Dalil puasa sunah tasu’a diriwayatkan dalam Hadits Ahmad dan Muslim. Dalam hadits tersebut, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Seandainya usiaku masih sampai pada tahun depan, sungguh aku akan berpuasa pada hari kesembilan (tasu’a).” (HR. Ahmad dan Muslim)
Ibnu Abba ra melanjutkan, meski Nabi Muhammad SAW belum sampai tahun depan, akan tetapi anjuran puasa tersebut sudah sempat diucapkan dan diriwayatkan Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan Puasa Wajib dan Sunnah
Puasa adalah salah satu ibadah yang memiliki tempat istimewa dalam ajaran Islam. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, puasa juga memberikan manfaat spiritual, fisik, dan sosial bagi umat Islam.
Menjalankan puasa wajib dan sunnah berharap mendapatkan pahala dari Allah SWT. Namun selain itu, rutin melakukan puasa wajib dan sunnah akan meningkatkan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Tingkat keimanan terhadap agama Islam semakin sempurna dan Anda semakin dekat dengan Allah SWT. Anda sudah berada di tingkat lebih baik lagi sebagai manusia.
Semakin dekat dengan Allah SWT maka semakin ringan langkah Anda dalam menghadapi segala ujian kehidupan.
Karenanya mari berlomba-lomba meningkatkan amal ibadah dengan melakukan ibadah yang wajib dan sunnah. Puasa, baik wajib maupun sunnah, adalah salah satu ibadah yang istimewa dalam Islam. Selain mendekatkan diri kepada Allah SWT, puasa juga membawa dampak positif dalam kehidupan pribadi dan sosial.
Oleh karena itu, mari kita jadikan puasa sebagai bagian dari rutinitas ibadah untuk meraih keutamaan dan keberkahan dari Allah SWT.
Selain berpuasa, pastikan kita selalu berbuat kebaikan agar ibadah menjadi lebih lengkap, salah satunya dengan bersedekah.
Bank Mega Syariah menyediakan berbagai layanan yang memudahkan Anda untuk beribadah melalui fitur Donasi dan Amal.
Anda dapat menunaikan Donasi, Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf melalui aplikasi mobile banking, M-Syariah. Bank Mega Syariah memiliki banyak pilihan mitra yang terpercaya untuk menyalurkan ZISWAF Anda.
Dengan segala kemudahan dan keuntungannya, jangan ragu untuk berbagi kepada sesama, ya!
Semoga informasi ini bermanfaat.