Niat Puasa Asyura dan Tasu’a Beserta Waktu Pelaksanaannya
10 Juli 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Kehadiran bulan Muharram disambut dengan penuh suka cita oleh umat Islam di seluruh dunia. Ada banyak sekali amalan yang dianjurkan serta mendatangkan pahala, salah satunya puasa Asyura.
Dalam Islam, Asyura termasuk puasa yang dianjurkan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah dalam HR Muslim, bahwa puasa di bulan Muharram adalah ibadah puasa terbaik dan paling utama setelah bulan Ramadan.
Yuk, simak selengkapnya tentang puasa Asyura, termasuk niat dan keutamaannya.
Kapan Puasa Asyura Dilaksanakan?
Bulan Muharram adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan serta bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak amalan puasa sunnah, salah satunya puasa Asyura.
Lalu, kapan waktu pelaksanaan puasa Asyura?
Puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram. Di tahun 2024 ini, jika merujuk pada kalender Islam hijriyah oleh Kemenag RI, maka puasa Asyura dapat dilakukan pada hari Jumat, 16 Juli 2024.
Selain itu, kita juga disunnahkan untuk melaksanakan puasa sehari sebelumnya, yaitu 9 Muharram yang disebut puasa Tasu’a, serta 1 hari sesudahnya yaitu 11 Muharram.
Puasa Tasu’a dan puasa 11 Muharram merupakan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram yang menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama melakukan puasa di hari Asyura.
Hukum puasa Tasu'a dan Asyura adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Adapun anjuran diterangkan dalam hadits Rasulullah SAW, yang artinya:
"Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu." (HR Bukhari dan Muslim).
Sementara, puasa Tasu’a dianjurkan sebagaimana hadis berikut:
"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan berpuasa. Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh Yahudi." Maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal sembilan.", tetapi sebelum datang tahun depan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah wafat." (HR. Muslim)
Niat Puasa Asyura
Apabila Anda ingin melaksanakan puasa Asyura, berikut ini lafaz niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Asyura karena Allah SWT.”
Anda dapat melafalkan niat puasa Asyura pada malam hari sebelum masuk waktu subuh di tanggal 10 Muharram.
Tetapi, jika Anda terlupa membaca niat atau mendadak ingin berpuasa, maka diperbolehkan berniat di pagi maupun di siang hari sejauh selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minum sejak subuh.
Niat Puasa Tasu'a
Adapun puasa Tasu'a yang dilakukan satu hari sebelum puasa Asyura di tanggal 9 Muharram, memiliki niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
“Nawaitu shauma hadzal yaumi an ada i sunnatit Tasu lillahi ta ala."
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tasu'a karena Allah SWT.”
Sementara jika Anda hendak melafalkan niat puasa Tasu’a atau Asyura di siang hari berbeda, berikut ini niatnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â awil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tasu'a atau Asyura karena Allah SWT.”
Keutamaan Puasa Asyura
Ada beberapa keutamaan puasa Asyura, berikut ini diantaranya:
1. Puasa yang Diutamakan Setelah Ramadan
Rasulullah bersabda bahwa puasa di bulan Muharram paling utama setelah berpuasa di bulan Ramadan.
Suatu hari Abu Hurairah bertutur, Rasulullah SAW ditanya: “Salat manakah yang lebih utama setelah salat fardhu?” nabi bersabda: “yaitu salat di tengah malam.” Mereka bertanya lagi: “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadan?” Nabi bersabda: “Puasa pada bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram.” (HR Ahmad, Muslim Abu Daud).
2. Menghapus Dosa Setahun yang Lalu
Berpuasa pada bulan bulan haram atau asyhurul hurum (mulia), sangatlah istimewa. Hal ini karena berdasarkan sejumlah hadis, bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu.
“Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat". (HR Muslim)
3. Berpuasa di Bulan Muharram Menjadi Awal yang Baik
Selain paling utama setelah Ramadan, puasa di bulan Muharram merupakan awal yang baik. Berikut ini pendapat Imam al-Qurthubi terkait puasa di bulan Muharram:
“Puasa Muharram menjadi puasa yang paling utama karena Muharram merupakan awal tahun baru, maka pembukaannya adalah dengan puasa yang merupakan amal paling utama". (Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Dîbâj ‘ala Muslim, [Arab Saudi, Dârubnu ‘Affân, cetakan pertama: 1416 H/1996 M], juz III, halaman 251).
4. Pelengkap Ibadah di Bulan yang Mulia
Sebagaimana diketahui, bulan Muharram adalah salah satu dari 4 bulan asyhurul hurum atau bulan yang mulia. Menjalankan puasa Muharram, termasuk puasa Tasu’a dan Asyura, dapat menjadi pelengkap ibadah di bulan tersebut.
Dalam hadis, Rasulullah SAW menganjurkan kaum muslim agar melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dan bulan yang mulia.
"Puasalah bulan Sabar (Ramadan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya).
Itulah beberapa hal seputara puasa di bulan Muharram yang wajib diketahui beserta niat dan keutamaan yang menyertainya. Pastikan kita selalu berbuat kebaikan agar bulan Muharram menjadi bulan ladang pahala, salah satunya dengan bersedekah.
Jalani ibadah di bulan Muharram semakin berkah dan mudah bersama Bank Mega Syariah.
Bank Mega Syariah menyediakan berbagai layanan yang memudahkan Anda untuk beribadah, mulai dari kemudahan zakat, infaq, sedekah, dan wakaf.
Selain itu, Anda juga dapat men-download M-Syariah yang merupakan aplikasi mobile banking yang dilengkapi dengan fitur Berkah Islami untuk mengetahui jadwal salat, mencari arah kiblat, dan lokasi masjid terdekat.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!