11 Februari 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Hajar Aswad adalah sebuah batu hitam yang terletak di sudut Ka'bah, di dalam Masjidil Haram, Mekah. Batu ini memiliki keistimewaan yang sangat mendalam bagi umat Islam, karena diyakini berasal dari surga.
Selain itu, batu Hajar Aswad juga memiliki sejarah penting dalam Islam. Keberadaannya di Ka'bah menjadi bagian penting yang menambah kekhusuan beribadah haji maupun umroh di Tanah Suci.
Untuk lebih memahami keistimewaan Hajar Aswad, mari simak sejarah dan fakta menariknya pada artikel berikut ini!
Hajar Aswad adalah batu hitam yang terletak di sudur tenggara Ka’bah, tepatnya di sebelah kanan pintu Ka’bah, tempat dimulainya tawaf dalam ibadah haji dan umroh. Jarak antara tempat Hajar Aswad dengan lantai Ka’bah sekitar 1,5 meter.
Nama Hajar Aswad sendiri berasal dari bahasa Arab, di mana "Hajar" berarti batu dan "Aswad" berarti hitam.
Batu ini bukanlah batu biasa, melainkan memiliki keistimewaan luar biasa di mata umat Islam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,
"Hajar Aswad adalah batu dari batu-batuan surga." (HR. At-Tirmidzi)
Mengingat istimewanya batu ini, umat Islam disunnahkan untuk menciumnya jika memungkinkan sebagai bagian dari manasik haji dan umroh.
Dalam sejarahnya, Hajar Aswad dibawa oleh Malaikat Jibril dari surga dan diberikan kepada Nabi Ibrahim AS yang saat itu sedang menjalankan pembangunan Ka’bah atas perintah Allah SWT.
Ketika bangunan Ka’bah hampir selesai, terdapat bagian yang masih kosong. Nabi Ibrahim AS meminta putranya, Nabi Ismail AS, untuk mencari batu guna mengisi kekosongan tersebut.
Namun, sebelum Nabi Ismail kembali, Malaikat Jibril telah datang membawa Hajar Aswad dan memberikannya kepada Nabi Ibrahim.
Menurut Al-Azraqi, yang meriwayatkan dari Ibnu Ishaq, Nabi Ibrahim berkata kepada Ismail:
"Ambilkan saya sebuah batu untuk diletakkan di sini, agar nanti menjadi tanda dimulainya tawaf untuk umat manusia."
Sejak saat itu, Hajar Aswad menjadi titik awal tawaf bagi umat Islam yang melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Hajar Aswad menjadi salah satu bagian penting dalam ibadah haji dan umroh. Batu ini bukanlah batu biasa, melainkan memiliki keistimewaan yang luar biasa dalam Islam.
Berikut beberapa keutamaan Hajar Aswad yang perlu diketahui:
Umat Islam disunnahkan untuk mencium dan mengusap Hajar Aswad jika memungkinkan. Hal ini berdasarkan kisah Sayyidina Umar bin Khattab RA yang pernah berkata:
"Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu." (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa mencium atau mengusap Hajar Aswad adalah sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Namun, bukan karena batu ini memiliki kekuatan magis, tetapi sebagai bentuk ketaatan kepada ajaran Islam.
Dalam ibadah haji dan umroh, umat Islam memulai thawaf dari posisi Hajar Aswad. Inilah titik awal dalam melakukan tujuh putaran mengelilingi Ka’bah.
Setiap jemaah haji dan umroh yang mengelilingi Ka'bah akan memulai putaran mereka dari titik ini, yang menjadi tanda dan panduan dalam menjalankan ibadah dengan benar.
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Thabrani, disebutkan bahwa Hajar Aswad akan menjadi saksi bagi orang-orang yang pernah menyentuhnya dengan keimanan di hari kiamat.
"Hajar Aswad akan datang pada Hari Kiamat dengan memiliki dua mata dan satu lisan, serta akan menjadi saksi bagi siapa saja yang menyentuhnya dengan sungguh-sungguh." (HR. Tirmidzi dan Thabrani)
Hal ini menunjukkan bahwa Hajar Aswad memiliki keistimewaan sebagai saksi atas perbuatan umat Islam di dunia.
Selain keutamaannya, Hajar Aswad juga memiliki berbagai fakta menarik yang menambah keunikan batu ini. Berikut beberapa di antaranya:
Hajar Aswad mulanya berwarna putih seputih susu. Bahkan, menurut riwayat Hajar Aswad memiliki cahaya yang sangat terang hingga menerangi Timur dan Barat, Yaman dan Syam.
Namun, seiring waktu, batu ini berubah menjadi hitam akibat dosa-dosa manusia. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
"Hajar Aswad turun dari surga dalam keadaan lebih putih daripada susu, tetapi dosa-dosa manusia membuatnya menjadi hitam." (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Kini, batu tersebut berwarna hitam kemerah-merahan dengan diameter sekitar 30 cm dan terletak 1,5 meter di atas tanah.
Hajar Aswad berada di sudut tenggara Ka’bah. Sudut ini adalah bagian pertama yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS bersama putranya, Nabi Ismail AS, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 127 yang artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.””
Sejak pertama kali diletakkan oleh Nabi Ibrahim, Hajar Aswad telah mengalami berbagai peristiwa, termasuk upaya perusakan.
Pada abad ke-11, seorang pria yang diduga diutus oleh Khalifah Fatimiyah, Al-Hakim bi-Amrillah, berusaha menghancurkan Hajar Aswad, tetapi gagal dan akhirnya terbunuh di tempat.
Pada tahun 930 Masehi, pasukan Qarmatians menyerang Mekah dan mencuri Hajar Aswad. Batu suci ini dibawa ke wilayah mereka di Arab Timur dan disimpan di Masjid Al-Dirar dengan tujuan mengalihkan pusat ibadah haji dari Mekah.
Namun, upaya ini gagal karena umat Islam tetap menghormati Ka’bah. Pada tahun 952 M, Hajar Aswad akhirnya dikembalikan ke tempat asalnya.
akibat berbagai insiden sejarah, Hajar Aswad yang dulunya satu batu utuh, menjadi terpecah delapan bagian kecil dengan ukuran berbeda.
Saat ini, batu tersebut telah disatukan dalam sebuah bingkai perak yang dibuat oleh Abdullah bin Zubair guna menjaga keutuhannya serta memudahkan jemaah untuk menyentuh dan menciumnya.
Hajar Aswad adalah batu yang berasal dari surga dan telah menjadi bagian penting dalam sejarah Islam. Batu ini telah mengalami berbagai peristiwa, termasuk pencurian dan upaya penghancuran, tetapi tetap dimuliakan oleh umat Islam.
Selain menjadi titik awal tawaf, Hajar Aswad juga memiliki makna spiritual mendalam karena dikisahkan sebagai saksi di Hari Kiamat bagi siapa saja yang menyentuhnya dengan sungguh-sungguh.
Ingin menunaikan ibadah ke Tanah Suci? Lakukan persiapan sedini mungkin salah satunya dengan mulai membuka tabungan haji sejak dini.
Tabungan haji dapat membantu Anda lebih disiplin dalam mengatur pengeluaran sehingga dapat berangkat lebih cepat.
Bank Mega Syariah menawarkan produk simpanan Tabungan Haji iB untuk anak-anak dan dewasa. Keuntungan yang akan didapatkan calon jamaah haji beberapa di antaranya akadnya menggunakan prinsip syariah yaitu Mudharabah Mutlaqah.
Bahkan, kini Anda dapat merasakan kemudahan membuka tabungan haji secara online dalam genggaman melalui aplikasi M-Syariah. Cukup lakukan pendaftaran secara online, Anda sudah bisa memulai setoran secara rutin di M-Syariah.
Selain haji, Anda bisa mempersiapkan umroh melalui program Tabungan Berkah Rencana iB untuk tujuan umroh. Kelebihannya, Anda bisa bebas menentukan setoran rutin mulai dari Rp100 ribu saja serta pilihan jangka waktu yang fleksibel.
Yuk, persiapan ibadah dengan lancar bersama Bank Mega Syariah! Semoga informasi ini bermanfaat.
Bagikan Berita