28 Oktober 2025 | Tim Bank Mega Syariah

Beberapa tahun ke belakang ini bisnis thrifting semakin berkembang pesat, sejalan dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap barang-barang thrift Kehadiran barang thrift mempermudah orang yang ingin tampil fashionable dengan pakaian terbaik tanpa perlu boros untuk berbelanja.
Barang-barang yang ditawarkan pemilik usaha thrifting kebanyakan masih dalam kondisi bagus dan berasal dari brand fashion ternama sehingga banyak orang yang tergiur untuk membeli baju atau produk fashion lainnya secara thrifting.
Dari segi bisnis, apakah bisnis thrifting bisa mendatangkan keuntungan? Berikut ini peluang dan tantangan untuk berbisnis di industri fashion thrift.
Semula istilah preloved lebih dulu populer untuk memvisualisasikan aktivitas menjual barang pribadi yang baru dipakai beberapa kali. Berjalannya waktu, aktivitas membeli pakaian bekas yang masih berkualitas kerap disebut thrift shop atau thrifting. Bisnis thrifting dianggap menguntungkan karena beberapa alasan berikut ini.
Berangkat dari kesadaran untuk memilih produk fashion terbaik dari brand terkenal yang dijual second dengan harga jauh lebih murah daripada harga aslinya. Hingga sampai saat ini para penggiat produk thrift sudah bulan lagi memikirkan kebutuhan akan fashion melainkan jadi bagian dari gaya hidup klasik.
Peminat produk thrift cukup banyak dan dari kelompok usia dan kelas ekonomi mana pun. Spesifik lagi untuk generasi muda, kebiasaan berbelanja secara impulsif dan cenderung mengikuti perkembangan tren yang membuat mereka tak pikir dua kali pada saat mengeluarkan uang untuk membeli barang.
Memiliki barang klasik atau vintage juga berpotensi meningkatkan citra baik dirinya di lingkungan sosial. Oleh sebab itu, target konsumen bisnis thrifting bukan cuma para kolektor saja.
Walaupun ada banyak orang yang mulai berbelanja pakaian thrift, baik karena memang butuh, hobi atau sekadar ikut-ikutan tren saja. Akan tetapi, Anda tetap perlu membuat grafik atau kelompok target pasar. Dengan begitu, Anda bisa melihat potensial pelanggan loyal yang akan terus kembali ke toko Anda.
Pilihan produk thrifting cukup beragam. Mulai dari pakaian, tas, jam tangan, sepatu, aksesoris sampai peralatan elektronik atau rumah lainnya seperti lampu atau piring. Setiap produk thrift tersebut memiliki kelompok pasarnya sendiri sehingga Anda tak perlu khawatir barang bekas berkualitas tersebut tidak ada yang beli.
Untuk ukuran bisnis, modal yang dibutuhkan untuk bisnis thrifting ternyata relatif cukup terjangkau. Modal paling sedikit yang dibutuhkan sekitar Rp1 jutaan untuk membeli satu karung pakaian bekas berkualitas.
Kabarnya dalam satu karung tersebut bisa berisikan pakaian sekitar 50 sampai 100 pakaian acak. Satu pakaian Anda jual dengan harga Rp50 ribu, maka satu karung tersebut Anda bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp2,5 juta sampai Rp 5 juta.
Belum lagi kalau Anda membeli thrift branded atau limited edition. Biasanya Anda bisa menjualnya dengan harga tinggi sampai jutaan rupiah.
Perkembangan teknologi dan sistem digital yang semakin pesat semakin berdampak positif untuk para pebisnis. Tak masalah bila Anda belum memiliki toko offline. Selama Anda bisa mengembangkan toko online, maka bisnis thrifting masih bisa berjalan.
Toko online pun bisa beragam bentuknya. Bisa melalui media sosial seperti Instagram atau TikTok, website pribadi sampai market place atau e-commerce.
Di samping peluang bisnisnya, Anda perlu mengetahui resiko usaha thrifting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan skenario terburuk di masa depan. Berikut ini sejumlah tantangan bisnis thrifting yang akan menunggu Anda.
Meski sudah banyak orang yang berbelanja baju thrift, akan tetapi masih saja ada sekelompok orang yang memiliki pandangan buruk akan barang-barang thrifting. Mempertanyakan kualitas barang bekas tersebut ataupun menawar barang dengan harga yang terlalu murah.
Ketika mencari supplier thrifting, ada dua unsur yang menjadi pertimbangan dasar. Dua unsur tersebut yaitu kualitas barang thrift dan harga yang ditawarkan. Barangkali dalam satu karung tersebut terdiri dari barang thrift yang bagus atau sebaliknya. Oleh karena itu, pertimbangkan dengan cermat dari sisi kualitas seluruh barang dan harganya.
Pada dasarnya barang-barang thrifting adalah barang-barang yang masih terjamin kualitasnya untuk digunakan kembali. Untuk meningkatkan harga jualnya, Anda perlu melakukan sedikit perawatan yakni mencuci dan menggosok pakaian thrifting. Bila barang thrift tersebut membutuhkan perbaikan, Anda jadi mengeluarkan sedikit modal tambahan untuk biaya service.
Tantangan selanjutnya yaitu memahami perkembangan tren thrifting. Produk thrift seperti apa yang sedang digandrungi konsumen. Tak ketinggalan kenali juga kompetitor bisnis Anda guna mengatur strategi yang tepat untuk kemajuan bisnis thrifting.
Pesaing bisnis thrifting Anda saat ini nggak hanya berasal dari sesama pebisnis thrifting saja, akan tetapi berasal dari pemilik brand terkenal ataupun UMKM. Melihat fakta tersebut cukup masuk akal bila Anda membentuk brand image dan brand awareness yang tepat untuk bisnis agar kesadaran konsumen akan merek dagang Anda semakin besar.
Selain memahami cara menemukan barang thrift bagus dan harga yang tepat, rupanya Anda masih akan dibebankan dengan kemampuan untuk memanfaatkan platform digital sebagai media untuk berjualan online.
Mempelajari bagaimana cara mengembangkan akun media sosial, menggunakan website ataupun platform seperti market place hingga mobile banking untuk mempermudah proses pembayaran.
Banyak yang menyarankan untuk menggunakan seluruh media sosial dan platform digital sebagai toko online Anda. Saran ini tidak sepenuhnya salah. Hanya saja kembali lagi lihat siapa kelompok target pasar Anda, termasuk cari tahu preferensi kegiatan mereka di internet.
Bila ternyata kelompok pasar Anda lebih sering bermain Instagram daripada TikTok, tentu saja memudahkan Anda untuk fokus mengembangkan akun Instagram. Hal ini berlaku untuk platform digital lainnya.
Sementara itu, untuk menentukan toko offline hal dasar yang perlu Anda pertimbangkan dengan cermat adalah visibilitas lokasi tersebut. Apakah lokasi sulit dijangkau konsumen atau sebaliknya.
Cara memulai bisnis thrifting susah-susah gampang. Modal besar saja tidak cukup untuk memulai bisnis ini kalau Anda tidak mengetahui beberapa hal krusial di bawah ini.
Buat konsep bisnis thrifting seperti apa yang akan dijalankan. Dimulai dengan menentukan produk thrift, misalnya hanya menjual produk thrift untuk laki-laki saja, produk thrift dari Korea ataupun produk thrift merchandise band dan artis populer. Dengan menentukan produk thrift ini, Anda semakin fokus untuk menjalankan bisnis.
Bersamaan dengan aktivitas membuat business plan, lakukan riset mengenai harga barang yang akan Anda jual dan bagaimana kompetitor menjual barang tersebut. Perkirakan untuk memulai bisnis ini, berapa banyak barang thrift yang akan Anda beli.
Kalau Anda masih belum tahu ingin menjual barang thrift apa, tips ini bisa menjadi solusi untuk menemukan jawabannya. Cari tahu orang-orang yang suka membeli barang thrift, produk thrift seperti apa yang sedang banyak disukai orang.
Kebanyakan pebisnis di industri thrifting ini membeli barang dari luar negeri seperti Thailand, Cina, ataupun Korea Selatan. Selain harganya murah, modelnya pun lebih bervariasi dan bagus.
Meski begitu, bukan berarti di dalam negeri tidak ada supplier thrifting yang bagus. Sisir setiap paras tradisional atau pasar-pasar tempat pedagang thrift berjualan. Periksa dengan teliti setiap barang dan harga yang ditawarkan. Kalau sudah menemukan supplier thrifting, jaga interaksi dan komunikasi dengan pedagang tersebut supaya terjalin kerja sama sebagai mitra bisnis.
Sebanyak apapun barang thrift yang Anda beli atau sedekat apapun jalinan kerja sama yang terjalin antara Anda dan supplier thrifting, Anda tetap harus memeriksa setiap barang thrift yang dibeli. Jangan sampai kualitasnya buruk ketika di tangan konsumen nanti. Sebab bila hal tersebut terjadi, bukan tidak mungkin konsumen tersebut akan menambah citra buruk bisnis Anda.
Tips selanjutnya untuk memulai dan mengembangkan bisnis thrift adalah memperhatikan strategi digital marketing. Konten seperti apa yang tepat untuk menggaet konsumen, bentuk promosi seperti apa untuk mendatangkan calon konsumen atau konsumen loyal serta perlukah bekerja sama dengan influencer untuk membangun brand awareness.
Di saat bisnis thrifting sudah semakin besar, dibutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan bisnis ini. Misalnya ketika akan membuka toko offline atau membutuhkan kendaraan operasional bisnis untuk mempermudah belanja barang thrift.
Tak perlu khawatir bila Anda belum memiliki modal yang cukup besar untuk membeli kendaraan atau menyewa ruko. Manfaatkan fasilitas Pembiayaan Investasi Bisnis Syariah. Menambah aset produktif untuk mempermudah perluasan aktivitas bisnis diperlukan, apalagi ketika ingin berinovasi.
Adapun ketika Anda ingin membuka toko offline thrifting di kota baru sebagai cabang bisnis Anda, manfaatkan Pembiayaan Modal Kerja Syariah untuk meringankan beban bayar gaji karyawan.
Jangka waktu Pembiayaan Modal Kerja Syariah lebih fleksibel bisa didiskusikan dengan pihak bank tergantung kemampuan nasabah itu sendiri. Sedangkan jangka waktu Pembiayaan Investasi Bisnis Syariah jangka waktunya lebih panjang sampai 10 tahun.
Yuk, ajukan permohonan Pembiayaan Modal Bisnis Syariah untuk ekspansi bisnis dengan cara yang halal!
Bagikan Berita