4 November 2025 | Tim Bank Mega Syariah

Dalam mengelola bisnis, Anda harus bersahabat dengan tantangan dan hambatan. Hal tersebut karena pergeseran ekonomi yang dipengaruhi inflasi dan perubahan reformasi khususnya yang berkaitan dengan keuangan ekonomi dan keuangan akan selalu terjadi setiap tahunnya.
Belum lagi dari sisi internal seperti keterbatasan modal usaha, sumber daya manusia ataupun bahan baku yang langsung memengaruhi kondisi bisnis. Mari memahami lebih lanjut mengenai apa saja tantangan tantangan menjalankan bisnis, strategi hingga tips identifikasi peluang.
Pada dasarnya, tantangan menjalankan bisnis setiap usaha berbeda-beda. Bisa jadi perusahaan Anda menghadapi tantangan keterbatasan modal dan perusahaan lain justru memiliki cukup banyak modal tapi sulit menemukan karyawan terbaik untuk mengembangkan bisnis.
Oleh karena itu, berikut ini beberapa jenis tantangan menjalankan bisnis yang perlu Anda ketahui.
Tantangan pertama yang kerap dihadapi saat memulai bisnis adalah kurangnya pengetahuan dalam menjalankannya secara menyeluruh.
Banyak hal penting yang harus dipahami, mulai dari menentukan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pasar, memilih distributor atau rekanan bisnis yang terpercaya, menyusun strategi pemasaran termasuk digital marketing yang efektif, hingga mengelola keuangan bisnis secara profesional agar tidak tercampur dengan keuangan pribadi.
Kurangnya pemahaman di aspek-aspek ini sering kali menjadi kendala utama yang menghambat pertumbuhan dan keberlangsungan usaha.
Kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara menjalankan bisnis sering kali menimbulkan ketakutan yang besar untuk memulai. Ketidaktahuan ini membuat Anda merasa ragu dan penuh kekhawatiran terhadap berbagai kemungkinan, seperti takut gagal, takut rugi, atau takut tidak mampu bersaing.
Akibatnya, niat untuk berusaha pun sering tertunda karena Anda merasa segala sesuatunya tampak sulit dan membingungkan. Ketakutan ini bisa menghambat langkah awal Anda dalam berwirausaha, padahal banyak hal bisa dipelajari dan diatasi seiring waktu dengan kemauan dan bimbingan yang tepat.
Salah satu tantangan paling umum dalam menjalankan bisnis saat ini adalah keterbatasan modal usaha. Baik saat ingin memulai bisnis dari nol maupun saat ingin mengembangkan dan melakukan inovasi, semuanya membutuhkan dukungan dana yang memadai.
Tanpa modal yang cukup, ide dan rencana bisnis sering kali terhambat di tengah jalan. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan fasilitas keuangan Pembiayaan Modal Kerja Syariah sebagai solusi pembiayaan yang sesuai prinsip syariah.
Dengan dukungan fasilitas modal usaha syariah, Anda dapat mengembangkan usaha secara berkelanjutan agar target bisnis dapat tercapai dengan lebih optimal.
Perkembangan zaman yang pesat turut memengaruhi perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja maupun berinteraksi dengan produk dan layanan. Salah satu contohnya terlihat di Era Digitalisasi saat ini, di mana banyak pelaku usaha kecil dan menengah mulai memanfaatkan platform e-commerce dan media sosial untuk memasarkan produknya.
Strategi ini tidak hanya membantu memperluas jangkauan pasar, tetapi juga memudahkan proses promosi secara lebih efisien dan terukur. Konsumen pun kini lebih senang mencari informasi produk, membaca ulasan, hingga melakukan pembelian hanya melalui gawai mereka.
Perubahan perilaku konsumen juga terlihat dari cara mereka melakukan transaksi, yang kini lebih mengutamakan metode pembayaran digital atau cashless. Alih-alih membawa uang tunai, masyarakat lebih memilih kemudahan transaksi menggunakan dompet digital atau scan QR.
Oleh karena itu, pelaku usaha skala kecil dan menengah perlu menyesuaikan diri dengan menyediakan opsi pembayaran digital seperti QRIS. Dengan begitu, bisnis Anda tidak hanya terlihat modern dan mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga memberikan kenyamanan lebih bagi konsumen dalam bertransaksi di merchant Anda.
Perubahan pada perusahaan, pasar, dan perilaku konsumen seperti yang terjadi saat ini umumnya dipicu oleh pesatnya perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi telah menciptakan cara baru dalam berbisnis, memasarkan produk, hingga berinteraksi dengan pelanggan.
Tak heran, muncul istilah “siapa yang tidak mengikuti perkembangan teknologi maka akan tertinggal,” yang rasanya sangat relevan dan melekat kuat di benak para pelaku usaha.
Istilah di atas menjadi pengingat bahwa adaptasi terhadap teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan agar bisnis tetap kompetitif dan mampu menjawab kebutuhan pasar yang terus berubah.
Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap dunia wirausaha semakin meningkat, terutama dalam beberapa tahun terakhir pasca pandemi COVID-19. Banyak individu yang mulai membuka usaha sendiri sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan kondisi ekonomi dan lapangan kerja.
Di satu sisi, tren ini menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat perekonomian dan merajai pasar domestik dengan produk-produk lokal yang berkualitas.
Namun di sisi lain, lonjakan jumlah pelaku usaha juga memicu persaingan yang semakin ketat. Pengusaha kini harus bersaing tidak hanya dengan pelaku usaha di daerahnya sendiri, tetapi juga dengan kompetitor dari berbagai wilayah yang turut menyasar pasar di luar daerah asal mereka, sehingga menuntut strategi yang lebih kreatif dan adaptif agar bisa tetap unggul.
Setiap pemilik usaha kini dituntut untuk memahami pentingnya strategi digital marketing sebagai bagian dari pengembangan bisnis di era modern. Langkah paling sederhana bisa dimulai dengan memanfaatkan akun media sosial pribadi untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan.
Penting bagi pelaku usaha untuk mempelajari cara membuat konten yang tepat sasaran, menarik secara visual, serta mampu membangun koneksi emosional dengan konsumen agar mereka terdorong untuk membeli atau menggunakan layanan Anda.
Perlu diketahui bahwa konten bukan sekadar pelengkap, melainkan pondasi dasar dan terkuat dalam menyusun strategi digital marketing yang efektif, berkelanjutan, dan realistis sesuai dengan kapasitas bisnis yang dimiliki.
Sementara itu, untuk mengatasi tantangan bisnis Anda harus benar-benar mengidentifikasi dan memahami di mana letak kendala bisnis yang sedang Anda lalui. Apakah kendalanya terletak pada sumber daya manusia yang kurang, distributor yang mematok harga bahan baku terlalu mahal, atau kekurangan modal untuk berinovasi.
Jadi, jangan sampai di saat Anda mentok justru Anda menurunkan harga jual terlalu jauh tanpa strategi yang matang. Untuk beberapa kondisi, mungkin saja Anda memang harus menurunkan harga terlalu murah. Akan tetapi, langkah ini harus diikuti dengan strategi yang matang sehingga bisnis tetap bisa beroperasi untuk jangka panjang.
Jika melihat fakta, hampir seluruh persoalan bisnis selalu berkaitan dengan modal yang dimiliki. Misalnya Anda kekurangan sumber daya manusia, tentu Anda harus mempekerjakan karyawan dan menggajinya.
Terlalu banyak kompetitor yang menjual produk sama dengan Anda, Anda dituntut harus berinovasi membuat produk baru yang beda dari kebanyakan usaha. Lagi-lagi langkah ini membutuhkan biaya juga.
Karenanya penting untuk lebih cermat dan terperinci mengelola keuangan usaha. Mengetahui kapan harus berhemat dan kapan harus mengeluarkan modal cukup besar. Di samping kemampuan mengelola keuangan usaha, kemampuan memprediksi kondisi bisnis di masa depan pun termasuk skill yang harus Anda miliki.
Bila melihat data, Anda mengetahui bahwa berinovasi produk menjadi jalan keluar atau mematangkan strategi marketing menjadi langkah krusial untuk mempertahankan operasional bisnis namun modalnya belum sanggup untuk melakukan hal-hal itu. Maka jangan ditunda.
Guna mempertahankan posisi dan operasional bisnis, manfaatkan fasilitas keuangan Pembiayaan Modal Kerja Syariah untuk menstimulasi kegiatan bisnis Anda. Tersedia skema pembiayaan Joint Financing ataupun pembiayaan langsung melalui bank.
Selain Anda terbebas dari unsur riba dan hal-hal yang diharamkan sebab fasilitas pembiayaan ini menerapkan prinsip syariah murabahah, musyarakah, dan mudharabah. Beban bayar angsuran bersifat fleksibel bisa disesuaikan dengan kemampuan nasabah.
Untuk informasi selengkapnya silakan kunjungi website Bank Mega Syariah.
Bagikan Berita