14 Juni 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Break even point adalah kondisi ketika jumlah pendapatan dan pengeluaran perusahaan berada pada titik yang sama alias impas. Dalam dunia bisnis, titik ini menjadi indikator penting untuk mengetahui apakah usaha Anda sudah berada di jalur yang tepat menuju keuntungan.
Dengan mengetahui break even point, Anda bisa mengukur sejauh mana perusahaan telah menutupi semua biaya tetap dan variabelnya, serta memahami seberapa banyak produk atau layanan yang perlu dijual untuk tidak mengalami kerugian.
Selain itu, BEP juga dapat membantu Anda memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga usaha Anda mencapai balik modal dan mulai menghasilkan keuntungan nyata. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Break even point adalah kondisi di mana pendapatan yang diperoleh setara dengan total biaya yang dikeluarkan sehingga tidak menimbulkan keuntungan maupun kerugian, bisa dikatakan berada di titik impas.
Kondisi keuangan yang seperti itu dapat terjadi pada saat pendapatan perusahaan hanya cukup untuk menutupi biaya tetap dan biaya variabel dalam operasionalnya.
Konsep break even point juga sering digunakan sebagai dasar perhitungan dalam aktivitas jual beli saham, membantu investor menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pembelian (call) ataupun penjualan (put).
Secara garis besar, BEP berfungsi sebagai indikator penting dalam menilai efektivitas dan kinerja bisnis. Informasi ini sangat berguna bagi Anda dalam mengambil keputusan strategis, seperti menaikkan harga jual produk atau menekan biaya produksi.
Adapun komponen BEP di antaranya sebagai berikut:
Biaya tetap atau fixed cost merupakan biaya yang tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama sekalipun terjadi perubahan aktivitas bisnis atau produksi.
Biaya variabel adalah jenis biaya yang nominalnya bisa berubah dipengaruhi oleh kegiatan produksi.
Harga jual adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pembeli. Nilainya mencakup biaya produksi dan margin keuntungan untuk perusahaan.
Pendapatan adalah nilai yang didapatkan atas kegiatan penjualan produk atau jasa.
Laba merupakan nilai pengurangan antara pendapatan dan biaya tetap dan biaya variabel.
Mengapa penting mengetahui bagaimana cara menghitung BEP? Berikut ini manfaat BEP untuk bisnis Anda, di antaranya sebagai berikut:
Menentukan efisiensi kerja dengan mengidentifikasi volume produksi yang cukup untuk menghasilkan pendapatan yang cukup guna menutupi biaya operasional.
Mengetahui kapasitas produksi yang tersisa yang bisa dimanfaatkan untuk menambah jumlah produksi sehingga menghasilkan produk baru.
Memperkirakan waktu balik modal.
Memudahkan perusahaan mengidentifikasi peluang dan target laba yang akan didapatkan.
Membantu perusahaan mengetahui nilai laba yang akan didapatkan bila terjadi perubahan harga produk.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa perhitungan BEP digunakan untuk menentukan titik di mana total biaya produksi seimbang dengan pendapatan yang diperoleh selama periode tertentu.
Titik ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Untuk menghitung analisis break even point terdapat beberapa rumus BEP yang umum digunakan, yaitu:
Rumus BEP = Biaya tetap : (Harga jual per unit - Biaya variabel per unit)
Selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit disebut dengan margin kontribusi. Rumus ini membantu Anda menentukan titik impas berdasarkan jumlah unit yang harus dijual agar total biaya produksi tertutupi.
Rumus lain yang sering digunakan adalah:
Rumus BEP = Biaya tetap : Margin kontribusi per unit
Apabila Anda ingin mengetahui BEP dalam bentuk nominal atau rupiah, tinggal kalikan saja jumlah unit yang harus dijual dengan harga jual per unit. Maka rumusnya menjadi:
Rumus BEP Rupiah = Harga jual per unit x BEP dalam unit
Selain memahami BEP, penting juga bagi Anda untuk mengetahui apa itu margin kontribusi, yang berguna untuk mengukur seberapa besar keuntungan dari penjualan produk setelah dikurangi biaya variabel.
Rumus menghitung margin kontribusi adalah:
Margin Kontribusi = Total penjualan - Biaya variabel
Dalam menghitung margin kontribusi, yang perlu diperhatikan adalah komponen biaya variabel yang berkaitan dengan total biaya maupun penjualan perusahaan.
Melalui margin kontribusi, perusahaan bisa memisahkan biaya tetap produksi dari keuntungan yang dihasilkan sehingga dapat menetapkan rentang harga jual yang lebih strategis.
Salah satu cara untuk mengembangkan bisnis adalah dengan memperkuat strategi pemasaran agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas.
Anda bisa memanfaatkan berbagai platform seperti media sosial, iklan berbayar, ataupun kerja sama dengan influencer untuk meningkatkan visibilitas brand.
Selain itu, berinovasi untuk menciptakan produk baru yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen juga penting agar bisnis tetap kompetitif.
Namun, semua strategi tersebut tentu memerlukan dukungan finansial yang memadai. Untuk itu, Anda bisa memanfaatkan Pembiayaan Modal Kerja Syariah sebagai sumber dana usaha yang sesuai dengan prinsip syariah.
Pembiayaan ini bisa digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas distribusi hingga mendukung pelaksanaan program marketing.
Dengan perencanaan yang matang dan dukungan modal kerja yang cukup, bisnis Anda memiliki peluang lebih besar untuk berkembang secara berkelanjutan dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Bila Anda memiliki rencana jangka panjang untuk mengembangkan aset perusahaan, seperti membeli tanah, membangun gedung kantor, membeli ruko atau gudang, kendaraan operasional, hingga alat berat, maka Pembiayaan Investasi Bisnis Syariah bisa menjadi pilihan tepat.
Untuk informasi selengkapnya tentang Pembiayaan Modal Kerja Syariah, kunjungi website Bank Mega Syariah.
Bagikan Berita