8 April 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Di era digital seperti sekarang, keamanan informasi menjadi salah satu aspek yang sangat penting, terutama bagi nasabah perbankan. Salah satu modus penipuan yang masih marak terjadi adalah phishing.
Aksi kejahatan siber ini bisa menyamar sebagai email, SMS, pesan WhatsApp, atau bahkan iklan online yang tampak resmi dan meyakinkan.
Untuk menghindari kerugian finansial dan kebocoran data, penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri link phising dan mengetahui cara menghindarinya. Simak penjelasannya pada artikel berikut ini!
Phising adalah upaya untuk mencuri data pribadi seperti nomor rekening, password, PIN, hingga kode OTP melalui tautan palsu atau link phishing.
Link phishing adalah tautan jebakan yang biasanya dikirim oleh pihak tidak bertanggung jawab dengan tujuan menipu pengguna agar memberikan informasi sensitif secara sukarela. Biasanya, tautan ini disamarkan agar terlihat seperti berasal dari institusi resmi, termasuk perbankan, e-commerce, atau pemerintah.
Ketika seseorang mengklik link phishing, mereka akan diarahkan ke situs palsu yang menyerupai situs asli. Di situlah pengguna diminta untuk mengisi data pribadi yang kemudian akan disalahgunakan oleh pelaku.
Phishing tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga bisa menyebabkan pencurian identitas dan penyalahgunaan data pribadi lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat mengenali ciri-ciri tautan phishing.
Berikut adalah beberapa ciri umum dari link phishing yang harus diwaspadai:
Salah satu indikator utama dari link phishing adalah alamat situs yang tidak lazim. Misalnya, bukannya menggunakan domain resmi seperti “.com” atau “.co.id”, mereka menggunakan domain mencurigakan seperti “.xyz”, “.info”, atau domain panjang dan rumit.
Contoh:
Phishing: http://megasyariah-login-verif...
Perbedaan kecil seperti tambahan angka atau huruf yang tidak relevan dapat menjadi tanda bahwa link tersebut palsu.
Biasanya, pelaku phishing mengirimkan pesan yang membuat panik, seperti:
“Akun Anda dibekukan, klik link berikut untuk verifikasi segera!”
Teknik ini disebut urgency tactic atau teknik mendesak, yang membuat korban langsung mengklik tanpa berpikir panjang.
Setelah Anda membuka link tersebut, Anda akan diarahkan ke halaman yang tampak seperti website resmi. Namun jika diamati, tampilannya sering kali sedikit berbeda, baik dari segi logo, warna, ataupun tata letak.
Selalu perhatikan apakah ada kesalahan ejaan, kualitas gambar buram, atau tombol yang tidak aktif.
Situs palsu biasanya langsung meminta Anda untuk mengisi data sensitif seperti:
Nomor kartu ATM atau kartu kredit
CVV (kode tiga angka di belakang kartu)
PIN
Password internet banking
Kode OTP
Padahal, lembaga resmi seperti bank tidak pernah meminta data tersebut melalui tautan.
Website resmi umumnya memiliki protokol keamanan dengan tanda “https://” di awal URL dan ikon gembok di browser. Situs phishing biasanya hanya menggunakan “http://” atau tidak memiliki ikon gembok.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghindari jebakan link phishing:
Sebelum mengklik tautan, arahkan kursor ke link (tanpa mengklik) dan periksa tujuan sebenarnya di pojok kiri bawah layar. Pastikan domain tersebut benar-benar resmi dan sesuai.
Jangan pernah membagikan data pribadi melalui link. Bank dan lembaga resmi tidak akan meminta informasi sensitif melalui tautan, SMS, atau email. Jika ada permintaan seperti itu, segera abaikan dan laporkan.
Gunakan autentikasi dua faktor (2FA) untuk akun penting Anda, termasuk akun perbankan. Ini menambah lapisan keamanan ekstra meskipun password Anda diketahui orang lain.
Pastikan browser, sistem operasi, dan antivirus Anda selalu diperbarui. Pembaruan ini biasanya mencakup perlindungan terhadap situs phishing dan malware.
Waspada terhadap iklan atau promosi berlebihan. Penipuan juga bisa berbentuk iklan atau penawaran hadiah besar yang tidak masuk akal. Misalnya: “Menangkan iPhone dengan hanya mengisi data diri Anda!” Hindari mengklik iklan semacam ini, terutama yang muncul dari sumber tidak dikenal.
Untuk transaksi perbankan, gunakan selalu aplikasi resmi yang tersedia di Play Store atau App Store. Jangan pernah mengunduh aplikasi dari tautan tidak resmi atau sumber tidak terpercaya.
Itulah informasi mengenai ciri-ciri link phising yang dapat disampaikan. Bank Mega Syariah selalu memastikan keamanan data nasabahnya, tetapi data pribadi tetaplah harus dijaga dengan baik oleh individu masing-masing.
Untuk melindungi diri dari serangan phishing, waspadalah terhadap pesan mencurigakan lalu verifikasi sumbernya.
Pihak bank tidak akan pernah meminta password, PIN, CVV, atau kode OTP, baik melalui link, telepon, maupun pesan teks. Maka, jika Anda menerima komunikasi semacam ini, besar kemungkinan itu adalah penipuan.
Jika ada hal-hal yang mencurigakan dengan mengatasnamakan Bank Mega Syariah, segera hubungi Mega Syariah Call melalui nomor (021) 2985 2222 atau email di customercare@megasyariah.co.id.
Jangan pernah meremehkan pentingnya keamanan online, ya. Dengan pengetahuan yang tepat dan tindakan yang hati-hati, Anda dapat melindungi diri dari ancaman phishing yang ada di luar sana.
Ingat, keamanan digital dimulai dari kesadaran dan kewaspadaan Anda sendiri.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Bagikan Berita