26 April 2024 | Tim Bank Mega Syariah
CVV adalah kode dalam bentuk angka yang tertera pada kartu kredit. Kode tersebut berguna untuk transaksi kartu kredit secara online.
Transaksi langsung di merchant menggunakan kartu kredit bisa cukup memberikan kartu fisiknya. Sedangkan untuk transaksi online, Anda perlu menuliskan beberapa informasi, salah satunya kode CVV.
Bagi pengguna kartu kredit, istilah ini cukup familier. Akan tetapi, bagi pengguna kartu kredit baru mari simak informasi selengkapnya mengenai CVV berikut ini.
Mengutip dari Investopedia, Card Verification Value atau yang disingkat CVV adalah kode dalam bentuk angka yang terdiri dari tiga hingga empat angka.
Kode CVV terletak di bagian depan atau belakang kartu kredit. Hampir seluruh kartu kredit menyimpan CVV di bagian belakang kartu, tepatnya di bagian kanan dekat panel tanda tangan.
Namun, kartu kredit yang diterbitkan American Express (AXP) menyimpan kode CVV di bagian depan kartu kredit.
Definisi lain CVV yakni sebagai bagian dari sistem keamanan keuangan. Berfungsi sebagai kode validasi yang dibutuhkan saat pemegang kartu kredit melakukan transaksi secara online.
Apabila melakukan transaksi secara langsung, pemegang kartu kredit cukup menekan PIN kartu kredit. Jika pengguna melakukan transaksi online, maka untuk menyelesaikan proses transaksi Anda membutuhkan kode CVV.
Banyak edukasi mengenai perbankan dan kartu kredit akan menyebutkan nasabah pemegang kartu kredit wajib menyimpan secara pribadi kode CVV tersebut.
Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat semakin meningkatnya kejahatan digital, khususnya dalam hal transaksi dan perbankan.
Sehingga untuk menyelesaikan transaksi online dan menjamin pihak bank bahwa transaksi benar dilakukan oleh Anda dibutuhkan CVV.
Faktanya, tidak semua kartu kredit memiliki kode CVV. Hanya tiga jenis kartu kredit yang memiliki CVV, di antaranya sebagai berikut.
Jenis kartu kredit yang paling umum menggunakan CVV adalah kartu kredit yang diterbitkan VISA dan Mastercard.
Bukan hanya kartu kredit, melainkan VISA dan Mastercard juga menerbitkan kode CVV di kartu debit. Bank nasional juga menerbitkan kartu kredit berlogo VISA dan Mastercard.
Kode CVV pada kartu kredit dan debit VISA dan Mastercard terletak di bagian belakang kartu.
Paypal merupakan salah satu dompet digital. Untuk menyelesaikan transaksi keuangan, Paypal menggunakan sistem keamanan transaksi CVV. Untuk mengetahui berapa CVV, Anda bisa melihatnya di halaman dashboard Paypal.
Kartu kredit American Express merupakan kartu kredit yang diterbitkan oleh perusahaan American Express.
Untuk membedakan kartu kredit yang diterbitkan oleh American Express dan VISA atau Mastercard adalah letak CVV-nya.
Pada kartu kredit American Express, kode CVV terletak di bagian depan kartu kredit, tepat di atas nomor kartu kredit. Kode CVV tertulis cukup kecil dan terdiri dari empat digit.
Saat melakukan transaksi offline, pengguna kartu kredit cukup menginput PIN ATM-nya. Namun, bagaimana cara bertransaksi online menggunakan kartu kredit?
Berikut ini istilah-istilah yang akan digunakan pada formulir transaksi online menggunakan kartu kredit, di antaranya sebagai berikut:
Card Type, bagian kolom ini pengguna diminta memilih jenis kartu kredit yang digunakan
Card Number, bagian kolom ini pengguna diminta menuliskan nomor kartu kredit
Card Holder Nama, bagian kolom ini pengguna diminta menuliskan nama lengkap pemegang kartu kredit yang terdaftar
Expiration Date, bagian kolom ini merupakan informasi tanggal kedaluwarsa yang tertulis di bagian depan kartu kredit
CVV atau CID (Card Identification) Number, bagian kolom ini pengguna menuliskan kode CVV atau CID yang terletak di bagian depan atau belakang kartu kredit
Peran kode CVV pada kartu kredit sebagai Secure Socket Layer (SSL). Maksudnya yaitu peran kode tersebut sangat penting dan berdampak fatal bila kode digunakan orang lain.
Sebab, sekalipun bukan Anda yang melakukan transaksi. Akan tetapi, transaksi menggunakan kartu kredit tersebut menggunakan kode CVV yang benar, maka Anda sulit untuk mengklaim bahwa kartu kredit digunakan orang lain.
Oleh karena itu, berikut ini tips bertransaksi online menggunakan kartu kredit dan cara menyimpan kartu kredit dengan benar sehingga terbebas dari tindak pencurian.
Disarankan untuk tidak menyimpan kode CVV kartu kredit di dalam smartphone atau perangkat lain seperti personal computer atau laptop.
Ketergantungan orang terhadap sistem digital, secara tak sadar Anda akan menyimpan password di dalam aplikasi Catatan atau Notes bawaan perangkat tersebut.
Tak sedikit juga orang yang menyimpan data penting melalui pesan singkat online WhatsApp. Hal ini harus dihindari karena berpotensi data dicuri melalui cyber crime.
Tips selanjutnya yaitu menutupi kode CVV pada kartu kredit fisik menggunkan selotip atau perekat lainnya. Tujuannya agar orang lain yang berada di sekitar Anda tidak melihat kode CVV tersebut.
Mem-posting data kartu kredit di media sosial adalah tindakan keliru yang berdampak buruk.
Sekalipun anggota keluarga, sebaiknya Anda tetap menjaga data diri kartu kredit. Apabila ingin menyelesaikan transaksi menggunakan kartu kredit, maka lakukan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain.
Jika transaksi dilakukan secara online, lebih baik Anda yang menyelesaikan transaksi tersebut sendiri.
Langkah selanjutnya untuk melindungi data diri kartu kredit Anda yakni dengan tidak mengklik sembarangan link.
Ada banyak modus penipuan melalui link yang dikirimkan di media sosial, aplikasi pesan seperti WhatsApp, hingga website dan email.
Sebelum mengklik, lakukan verifikasi lebih lanjut terhadap informasi dan link tersebut sebelum mengklik. Tujuan agar data pada perangkat tidak diambil oleh pencuri cyber.
Termasuk bila ada yang menghubungi Anda mengatasnamakan perusahaan perbankan penerbit kartu kredit. Jangan langsung memberikan data kartu kredit begitu saja. Lakukan pemeriksaan terlebih dulu.
Selain menggunakan two-way verification atau sistem keamanan ganda pada aplikasi, platform atau website. Anda juga wajib melengkapi sistem keamanan keuangan kartu kredit dan debit dengan two-way verification ini.
Langkah terakhir untuk melindungi data kartu kredit Anda yakni dengan berbelanja dan bertransaksi di platform terpercaya.
Tips membedakan website terpercaya adalah di bagian domainnya. Domain seperti https merupakan domain untuk website terpercaya atau terdapat logo gembok SSL di bagian kolom domainnya.
Bila Anda bertransaksi secara langsung di merchant, sebaiknya gesekan kartu kredit hanya di mesin EDC. Jangan melakukan transaksi melalui mesin kasir.
Apabila Anda mendapatkan informasi adanya transaksi yang mencurigakn, segera lakukan pemblokiran kartu kredit.
Saat ini ada fasilitas pembiayaan syariah atau bisa disebut juga kartu kredit syariah. Kartu kredit syariah berbeda dengan kartu kredit pada umumnya.
Salah satu Syariah Card yang terjamin cara bermuamalahnya diterbitkan oleh Bank Mega Syariah.
Bank Mega Syariah menerbitkan Syariah Card sesuai fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor 54/DSN-MUI/X/2006 tentang Syariah Card.
Akad pembiayaan melalui Syariah Card di antaranya akad Ijarah, Qardh, dan Kafalah.
Bagi pemilik Syariah Card dari Bank Mega Syariah, nasabah berkesempatan mendapatkan promo dan diskon menarik hingga 50% di merchant CT Corpora.
Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Mega Syariah Call (021) 2985 2222. Semoga bermanfaat, ya!
Bagikan Berita