17 Juli 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Apa itu backpacker? Banyak orang memahami istilah ini sebagai sebutan bagi para pelancong yang bepergian dengan dana terbatas. Mereka dikenal gemar menjelajahi berbagai destinasi tanpa harus menguras tabungan.
Biasanya, backpacker memilih penginapan murah seperti hostel atau guest house, makan di tempat lokal yang terjangkau, dan menggunakan transportasi umum. Konsep ini memang lekat dengan gaya hidup hemat dan petualangan tanpa rencana yang terlalu kaku.
Namun, apa itu backpacker sebenarnya kini mulai mengalami pergeseran makna. Tak hanya untuk liburan santai ke tempat wisata, Bahkan ada istilah backpacker umroh. Lantas, apa itu backpacker? Mari pahami lebih lanjut.
Menurut Cambridge Dictionary, backpacker artinya seseorang yang melakukan perjalanan sambil membawa ransel, biasanya dengan pengeluaran yang minim dan memilih tempat menginap yang ramah di kantong.
Gaya hidup backpacker bukan sekadar soal bepergian murah. Mereka mencari petualangan yang penuh tantangan, mendalam, dan memberikan kesan yang tak terlupakan. Biasanya, mereka menjelajah destinasi baru secara mandiri, lebih menyukai pengalaman otentik dibanding kenyamanan berlebih.
Karena memiliki dana terbatas, para backpacker cenderung mengatur pengeluaran dengan ketat. Sebagian dari mereka bahkan menyisihkan uang dari perjalanan sebelumnya untuk mendanai petualangan selanjutnya.
Kini, definisi backpacker semakin meluas. Backpacker adalah wisatawan yang menjelajahi tempat-tempat tertentu dengan dana terbatas, baik karena kebutuhan maupun keinginan untuk menjelajah secara hemat namun tetap bermakna.
Gaya perjalanan ini menekankan kebebasan dan kemandirian, di mana Anda bisa mengatur sendiri rute, jadwal, dan biaya sesuai preferensi pribadi. Jadi, backpacker bukan sekadar tentang hemat, tapi juga tentang bagaimana Anda menjelajah dengan cara yang lebih fleksibel dan otentik.
Seorang turis backpacker memiliki karakteristik yang cukup khas dan membedakan mereka dari tipe pelancong lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri utama yang biasanya dimiliki oleh para backpacker:
Seorang traveler yang memilih menjadi backpacker umumnya melakukan perjalanan secara mandiri. Mereka tidak bergantung pada paket tur atau agen perjalanan, melainkan menyusun sendiri seluruh itinerary, memesan akomodasi, serta mencari transportasi lokal. Dengan cara ini, mereka memiliki kendali penuh atas waktu, tujuan, dan aktivitas selama perjalanan.
Travel light adalah istilah yang menggambarkan kebiasaan backpacker dalam membawa barang seminimal mungkin. Mereka hanya membawa perlengkapan yang benar-benar penting dan memiliki fungsi ganda agar barang bawaan tetap ringan. Prinsip ini memudahkan mobilitas mereka dari satu tempat ke tempat lain tanpa merasa terbebani.
Selain itu, karena tas yang digunakan adalah ransel dengan kapasitas terbatas, backpacker dituntut untuk cermat dalam memilih dan mengemas barang. Kemampuan mengorganisir barang secara efisien menjadi kunci agar seluruh kebutuhan tetap bisa dibawa tanpa membuat tas terlalu berat atau tidak nyaman saat dibawa bepergian.
Perjalanan seorang traveler backpacker yang mandiri tidak selalu berjalan mulus. Dalam praktiknya, sering kali muncul berbagai tantangan tak terduga seperti perubahan cuaca, jadwal transportasi yang mundur, atau kesulitan menemukan penginapan sesuai rencana.
Karena itu, seorang backpacker perlu memiliki sikap fleksibel dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap situasi apapun. Mereka harus siap mengubah rencana, mengambil keputusan spontan, dan tetap tenang menghadapi kondisi yang tidak sesuai harapan.
Sikap mau belajar bagi seorang backpacker berarti terbuka untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi selama perjalanan. Mereka perlu mengetahui karakter lingkungan tempat menginap, budaya lokal di destinasi wisata, serta potensi risiko yang mungkin muncul.
Selain itu, pemahaman terhadap teknologi dan peralatan pendukung perjalanan, seperti aplikasi peta, pemesanan online, hingga alat keamanan pribadi, menjadi nilai tambah agar perjalanan tetap nyaman, aman, dan lancar.
Travel cheap atau bepergian dengan biaya terbatas merupakan salah satu ciri utama dari seorang backpacker, selain ransel yang menjadi ciri khas mereka. Dalam menjalani perjalanan, backpacker akan melakukan riset yang mendalam untuk memilih akomodasi, transportasi, hingga tempat makan yang paling hemat.
Tujuan utamanya bukan hanya menghemat uang, tetapi juga agar mereka bisa mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan perjalanan lain atau petualangan berikutnya.
Mereka yang memilih menjadi backpacker biasanya memiliki motivasi yang berbeda dibanding wisatawan pada umumnya.
Tujuan utama mereka adalah merasakan pengalaman baru yang menarik, menantang, dan bermakna. Mulai dari bertemu dengan orang-orang lokal, mencoba makanan khas daerah, hingga menyusuri tempat-tempat yang jarang dijangkau turis pada umumnya.
Tak sedikit pula backpacker yang menjadikan perjalanan sebagai bentuk healing atau pelarian dari rutinitas, namun tetap dengan anggaran yang terbatas. Meski terkesan ada banyak keterbatasan saat berlibur dengan dana minim, justru di situlah letak petualangan sesungguhnya. Mereka belajar untuk bertahan, beradaptasi, dan menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan serta spontanitas perjalanan.
Backpacker umumnya tertarik dengan destinasi wisata yang dekat dengan alam. Mereka senang menjelajahi tempat-tempat seperti gunung, bukit, pantai, laut, sungai, danau, hingga air terjun atau curug.
Tak jarang pula mereka memilih aktivitas yang melibatkan interaksi langsung dengan alam atau hewan, karena selain menantang, pengalaman seperti ini memberi rasa kebebasan dan koneksi yang kuat dengan lingkungan sekitar.
Supaya perjalanan travelling backpacker Anda aman dan nyaman sehingga menghasilkan pengalaman baru yang memorable, berikut ini tips travelling aman ala backpacker, yaitu:
Menentukan lokasi wisata.
Melakukan riset secara menyeluruh tentang lokasi wisata tersebut. Mulai dari destinasi wisata, penginapan, transportasi umum dan informasi penting lainnya yang dibutuhkan.
Menyusun jadwal perjalanan dari awal sampai waktunya pulang dengan detail. Meski karakteristik seorang backpacker fleksibel, akan tetapi memiliki jadwal perjalanan tetap penting agar Anda mengetahui tujuan wisata.
Membawa barang bawaan yang dibutuhkan dan bersifat fungsional.
Menggunakan transportasi umum yang biayanya terjangkau.
Apabila Anda memiliki kendaraan pribadi dan lokasi wisata masih terjangkau dengan kendaraan pribadi, maka dianjurkan menggunakan kendaraan pribadi Anda sendiri.
Mengatur dan mengontrol pengeluaran dengan bijak agar tetap bisa berhemat.
Mencari makanan atau minuman yang harganya masih terjangkau.
Mencoba interaksi dengan penduduk setempat. Dengan begitu Anda bisa memiliki pengalaman berbeda, contohnya belajar beberapa bahasa daerah setempat atau budaya lokal.
Pastikan Anda mengikuti seluruh list destinasi wisata dan kegiatan yang sudah disusun tersebut agar perjalanan wisata kali ini tetap terstruktur dan menyenangkan.
Walaupun travelling backpacker terdengar sangat bisa menekan budget, akan tetapi bila Anda tidak benar-benar merencanakan finansial dengan baik maka dampaknya tetap bisa buruk untuk kehidupan Anda selanjutnya.
Sebab ingat, selama apapun perjalanan liburan Anda, Anda tetap harus kembali ke kehidupan dan rutinitas pada umumnya. Jangan sampai uang Anda habis begitu saja ketika liburan.
Untuk merencanakan budget liburan, manfaatkan fasilitas keuangan Tabungan Berkah Rencana iB.
Tabungan syariah dari Bank Mega Syariah ini menawarkan fasilitas menabung dengan jangka waktu yang lebih fleksibel. Anda bisa merencanakan menabung untuk liburan mulai dari 6 bulan atau bertahun-tahun menggunakan fasilitas tabungan syariah ini.
Di samping kemudahan pengajuan dan tempo menabung yang fleksibel sesuai kebutuhan Anda, tabungan ini dilengkapi dengan manfaat asuransi jiwa.
Yuk, segera ajukan Tabungan Berkah Rencana iB sekarang juga biar waktu liburan lebih tenang!
Bagikan Berita