Reksa Dana Pendapatan Tetap, Inilah Keuntungan dan Risikonya
23 September 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Bagi investor pemula yang menginginkan imbal hasil yang menarik, reksa dana pendapatan tetap (RDPT) adalah salah satu yang bisa dipilih. Instrumen investasi satu ini banyak diminati karena menawarkan keseimbangan antara risiko dan imbal hasil.
Dibandingkan reksa dana pasar uang, RDPT memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Risikonya pun tak terlalu besar seperti reksa dana saham sehingga masih tergolong aman untuk pemula.
Tertarik mulai berinvestasi pada instrumen reksa dana pendapatan tetap? Mari simak terlebih dahulu penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!
Pengertian Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksa dana yang sebagian besar dananya (minimal 80%) diinvestasikan dalam instrumen utang.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan OJK Nomor 47/POJK.04/2015. Dalam aturan tersebut, RDPT menginvestasikan paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) ke dalam efek bersifat utang, seperti obligasi atau sukuk dengan jangka waktu satu tahun atau lebih. Efek ini bisa diterbitkan oleh pemerintah maupun korporasi.
RDPT memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang, tetapi lebih rendah dibandingkan reksa dana saham. Jadi, sangat cocok untuk Anda menghindari risiko tinggi dan menginginkan imbal hasil yang lebih baik daripada instrumen pasar uang.
Keuntungan Reksa Dana Pendapatan Tetap
Apa saja kelebihan berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap? Berikut ini adalah beberapa diantaranya:
Imbal Hasil Lebih Stabil
Karena mayoritas dana diinvestasikan pada obligasi, instrumen ini memberikan aliran pendapatan yang lebih stabil.
Melansir dari OJK, potensi imbal hasil pada RDPT berada di kisaran 7% hingga 8% per tahun, bahkan beberapa produk RDPT mampu memberikan return rata-rata hingga 9%. Angka ini tentu lebih tinggi dibandingkan dengan RDPU yang menawarkan return sekitar 4-7% per tahun.
Potensi Imbal Hasil Lebih Tinggi dari Pasar Uang
Dibandingkan dengan reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap umumnya menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi karena investasinya pada obligasi yang memberikan bunga tetap atau kupon secara berkala.
Selain itu, berbeda dengan bunga deposito yang dikenakan pajak penghasilan sebesar 20%, imbal hasil dari reksa dana, termasuk RDPT, bebas pajak.
Artinya, hasil yang diterima oleh investor menjadi lebih maksimal.
Risiko Lebih Rendah dari Saham
Meskipun reksa dana pendapatan tetap memiliki risiko lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang, instrumen ini tetap memiliki tingkat risiko yang lebih rendah daripada reksa dana saham.
Alhasil, jenis reksa dana ini lebih cocok bagi investor yang ingin mendapatkan imbal hasil lebih baik tanpa mengambil risiko terlalu besar.
Diversifikasi Portofolio
Investasi RDPT membantu Anda untuk mendiversifikasi portofolio investasi. Hal ini karena manajer investasi akan menempatkan dana ke berbagai obligasi dari beberapa sektor, mengurangi risiko gagal bayar dari satu penerbit obligasi saja.
Selain itu, kelebihan dari diversifikasi ini juga membantu mengurangi risiko yang terkait dengan obligasi tunggal.
Modal Terjangkau
Salah satu keunggulan RDPT adalah Sobat bisa mulai berinvestasi dengan modal yang sangat terjangkau. Sama seperti jenis reksa dana lainnya, reksa dana pendapatan tetap bisa diakses walaupun Anda tidak memiliki modal yang banyak.
Hal ini menjadikannya opsi investasi yang menarik bagi berbagai kalangan investor.
Risiko Reksa Dana Pendapatan Tetap
Walaupun menawarkan keuntungan yang menarik, tetapi Anda juga harus mengenali beberapa risiko dari RPDT. Berikut ini diantaranya:
Harga obligasi yang menjadi portofolio RDPT sangat dipengaruhi oleh suku bunga. Jika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun, sehingga nilai unit penyertaan RDPT bisa berkurang.
Nilai RDPT dapat mengalami penurunan nilai jika harga surat utang yang diinvestasikan turun akibat kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Penurunan harga obligasi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan suku bunga atau kondisi ekonomi makro.
Risiko Wanprestasi yang muncul jika perusahaan penerbit obligasi mengalami gagal bayar atau kebangkrutan. Hal ini bisa berdampak negatif terhadap NAB RDPT dan mengurangi nilai investasi.
RDPT bukan produk perbankan, sehingga dana yang diinvestasikan tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hal ini berbeda dengan deposito yang memiliki jaminan hingga jumlah tertentu oleh LPS.
Meskipun lebih stabil daripada saham, nilai reksa dana pendapatan tetap tetap dapat mengalami fluktuasi, terutama jika kondisi pasar obligasi tidak stabil. Investor harus siap menghadapi potensi penurunan nilai investasi dalam jangka pendek.
Tips Investasi di Reksa Dana Pendapatan Tetap
Sama seperti jenis investasi lainnya, RDPT memang memiliki sejumlah risiko. Tetapi, mengingat keuntungannya yang juga menarik, tak ada salahnya untuk mempertimbangkan produk satu ini.
Sebelum berinvestasi, simak terlebih dahulu tipsnya pada artikel berikut ini!
Tentukan tujuan keuangan Anda. Reksa dana pendapatan tetap cocok untuk tujuan jangka menengah hingga panjang, seperti persiapan dana pendidikan atau pensiun.
Sebelum memilih reksa dana, periksa kinerja historis manajer investasi. Pilihlah reksa dana yang memiliki catatan kinerja yang stabil dan konsisten.
Meskipun lebih aman daripada saham, reksa dana pendapatan tetap masih memiliki risiko. Pastikan Anda memahami profil risiko Anda sendiri sebelum berinvestasi di instrumen ini.
Jangan menempatkan seluruh dana Anda dalam satu instrumen reksa dana. Diversifikasikan portofolio investasi Anda dengan menggabungkan beberapa jenis reksa dana atau instrumen keuangan lainnya.
Mengingat harga obligasi dipengaruhi oleh suku bunga, penting untuk memantau kebijakan suku bunga dari Bank Indonesia atau tren ekonomi global yang dapat memengaruhi pasar obligasi.
Itulah beberapa hal mengenai reksa dana pendapatan tetao untuk Anda ketahui sebelum memulai berinvestasi. Pastikan Anda selalu melakukan riset dan memilih manajer investasi yang kredibel untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari reksa dana pasar uang.
Untuk Anda yang ingin berinvestasi pada produk reksa dana yang sesuai syariah pertimbangkan Reksa Dana Syariah Bank Mega Syariah.
Anda dapat memilih produk Reksa Dana Syariah sesuai dengan profil risiko investasi Anda, mulai dari Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Campuran, dan Reksa Dana Saham.
Dana investasi Anda akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang memiliki keahlian di bidang pasar modal dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga keamanan investasi lebih terjamin.
Mulailah perjalanan menuju keberkahan finansial bersama Bank Mega Syariah dengan Reksa Dana Syariah yang aman, terpercaya, dan sesuai dengan syariat Islam.
Untuk informasi lebih lanjut, kamu dapat menghubungi Mega Syariah Call di nomor (021) 2985 2222 atau customercare@megasyariah.co.id.