4 Profil Risiko Investasi dan Cara Mengetahuinya
17 September 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Dalam memilih produk investasi, biasanya investor akan mengaitkan dengan profil risiko investasi dan tujuan investasinya. Dengan begitu, Anda dapat menemukan instrumen investasi tepat untuk mencapai tujuan finansial.
Setiap investor memiliki tingkat kemampuan menerima risiko investasi berbeda. Bahkan, sekalipun investor senior berpengalaman, Anda tetap memiliki profil risiko yang perlu Anda kenali agar tidak salah langkah dalam berinvestasi.
Oleh karena itu, mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini tentang definisi profil risiko investasi, jenisnya hingga cara mengetahui sejauh apa tingkat profil risiko Anda terhadap kegiatan investasi.
Apa Itu Profil Risiko Investasi?
Profil risiko investasi adalah penilaian terhadap kemampuan dan kenyamanan seorang investor dalam menghadapi fluktuasi nilai investasi serta potensi kerugian. Umumnya, profil ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, pendapatan, aset, pengalaman investasi, dan tujuan keuangan.
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 44/POJK.05/2020 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank. Dalam aturan tersebut menyebutkan definisi risiko sebagai potensi kerugian yang sulit dikendalikan dan/atau dapat dikendalikan akibat terjadinya suatu peristiwa.
Artinya, Anda bisa mengendalikan potensi kerugian tersebut dengan cara mengetahui seberapa besar tingkat toleransi terhadap risiko atas investasi nantinya.
Jenis-jenis Profil Risiko Investasi
Terdapat beberapa jenis profil risiko atas investasi. Investor yang memahami profil risikonya dapat menentukan jenis investasi yang tepat, baik itu investasi dengan risiko rendah, menengah, atau tinggi.
Sebagai gambaran, berikut ini penjelasan dari tipe risiko investasi yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan investor:
1. Profil Investor Konservatif
Profil risiko konservatif mencerminkan investor yang mengutamakan keamanan modal di atas segalanya. Investor konservatif cenderung tidak menyukai fluktuasi nilai investasi dan lebih memilih instrumen yang stabil dan aman.
Tujuan utama mereka adalah melindungi modal daripada mengejar imbal hasil besar. Ada beberapa karakteristik profil investor konservatif, yaitu:
Minim risiko.
Memiliki preferensi investasi yang mengacu pada keamanan modal dan stabilitas penghasilan investasi dibandingkan nilai pengembalian yang lebih tinggi.
Cocok untuk investasi jangka pendek atau mereka yang mendekati pensiun.
Instrumen investasi yang cocok deposito, obligasi pemerintah, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan surat utang negara.
2. Profil Investor Moderat
Investor moderat memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi dibandingkan profil konservatif, tetapi tetap berhati-hati dalam memilih instrumen investasi.
Jika Anda memiliki tipe moderat, Anda akan mencari keseimbangan antara risiko dan imbal hasil, dengan tujuan mengembangkan modal secara bertahap tanpa terlalu banyak mengekspos diri pada risiko tinggi.
Berikut adalah karakteristik dari profil investor moderat:
Berani mengambil risiko, tetapi tetap hati-hati.
Menginginkan keseimbangan antara keamanan dan pertumbuhan.
Investor tipe ini umumnya rutin mengawasi pergerakan nilai investasi supaya tidak memicu efek kerugian lebih besar.
Instrumen investasi yang cocok obligasi, reksa dana campuran, dan sebagian kecil saham (saham-saham bluechip).
3. Profil Risiko Growth
Investor dengan profil growth lebih agresif dalam mengejar keuntungan dibandingkan investor moderat, tetapi tidak seberani investor agresif.
Fokus mereka adalah pada pertumbuhan modal dalam jangka menengah hingga panjang, meskipun mereka siap menghadapi fluktuasi nilai investasi yang lebih besar. Ada beberapa karakteristik profil risiko growth, yaitu:
Fokus pada pertumbuhan modal.
Siap menoleransi fluktuasi dalam jangka pendek.
Tujuan jangka panjang, seperti pensiun atau pendidikan anak.
Instrumen investasi yang cocok saham, reksa dana saham, properti, dan produk investasi yang lebih berisiko.
4. Profil Investor Agresif
Sesuai dengan namanya, profil agresif menggambarkan investor yang siap menghadapi risiko tinggi untuk mendapatkan imbal hasil yang besar.
Mereka cenderung fokus pada investasi jangka panjang dan memiliki kemampuan untuk menahan fluktuasi pasar yang ekstrem. Meskipun risiko kerugian tinggi, potensi keuntungan yang ditawarkan juga besar.
Berikut adalah karakteristik profil agresif saat berinvestasi:
Siap menghadapi volatilitas pasar.
Tujuan jangka panjang dengan fokus pada imbal hasil maksimal.
Biasanya memiliki diversifikasi di sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan tinggi.
Instrumen investasi yang cocok saham individu, reksa dana saham, pasar forex, cryptocurrency, dan komoditas.
Cara Mengetahui Profil Risiko Investasi
Sebelum memulai investasi, sangat penting untuk mengetahui profil risiko Anda. Mengetahui profil risiko akan membantu memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan dan kenyamanan Anda dalam menghadapi risiko kerugian.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui profil risiko investasi, sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat dalam pengelolaan keuangan. Berikut ini penjelasan singkatnya:
Isi kuesioner profil risiko disediakan oleh lembaga keuangan. Hal tersebut untuk mengetahui preferensi risiko Anda berdasarkan kondisi keuangan dan tujuan investasi.
Tentukan apakah Anda memiliki tujuan jangka pendek (lebih konservatif) atau jangka panjang (lebih agresif).
Evaluasi reaksi Anda terhadap fluktuasi pasar. Jika panik saat nilai investasi turun, Anda mungkin lebih konservatif.
Investor muda biasanya dapat menerima risiko lebih tinggi, sementara yang mendekati pensiun cenderung memilih risiko lebih rendah.
Tinjau kondisi finansial. Pendapatan yang stabil dan aset yang cukup memungkinkan Anda mengambil lebih banyak risiko.
Dapatkan panduan dari perencana keuangan untuk menentukan profil risiko yang sesuai.
Investor berpengalaman cenderung lebih berani mengambil risiko, sementara pemula mungkin lebih memilih investasi yang aman.
Itulah informasi profil risiko investasi yang dapat disampaikan. Mengetahui profil risiko memungkinkan Anda memilih investasi yang sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan keuangan.
Jika Anda memilih investasi yang tidak cocok dengan profil risiko Anda, itu dapat menyebabkan stres atau keputusan keuangan yang buruk. Selain itu, pemahaman profil risiko membantu menciptakan strategi diversifikasi yang optimal, meminimalkan risiko sambil tetap mengejar pertumbuhan aset.
Temukan berbagai solusi investasi yang aman dan sesuai syariah di Bank Mega Syariah. Mulai dari Deposito Berkah Digital, Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) ritel, hingga Reksadana.
Selalu bijak dalam memilih instrumen investasi. Lakukan riset agar dana yang Anda akan investasikan dapat berkembang dengan baik.
Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa menghubungi Mega Syariah Call melalui nomor (021) 2985 2222.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!