Kenali Penyebab Risiko Likuiditas dan Dampak pada Bisnis
31 Januari 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul ketika suatu perusahaan atau lembaga keuangan tidak memiliki cukup aset likuid untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Dalam bisnis, risiko ini dapat menyebabkan kesulitan dalam pembayaran utang, operasional terganggu, hingga potensi kebangkrutan jika tidak dikelola dengan baik.
Maka dari itu, bagi pebisnis sangat penting untuk mengetahui pengertian risiko likuiditas, faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, hingga cara pengelolaan manajemen risiko likuiditas.
Apa Itu Risiko Likuiditas?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, likuiditas merupakan kondisi uang kas perusahaan dalam hal kemampuan untuk memenuhi kewajibannya sebelum jatuh tempo.
Merujuk dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum tertulis pengertian risiko likuiditas.
Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul karena ketidakmampuan bank (atau perusahaan) untuk memenuhi kewajiban sebelum jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang diagunkan tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
Dampak Risiko Likuiditas
Mengutip dari Investopedia, risiko likuiditas adalah kemungkinan lembaga atau perusahaan tidak mendapatkan suntikan dana seperti pinjaman atau simpanan. Kondisi yang demikian sangat memengaruhi kondisi kesehatan keuangan.
Ketika menemukan situasi likuiditas ini, maka dampaknya bagi perusahaan antara lain:
Operasional perusahaan akan terganggu karena persoalan keuangan, misalnya saja sulit membayar gaji karyawan atau membeli bahan baku.
Rugi secara finansial karena kemungkinan harga yang diterima saat menjual aset perusahaan rendah.
Perusahaan sulit memanfaatkan peluang bisnis.
Dampak terparahnya dari risiko likuiditas yang berlarut dan tak segera diatasi yakni perusahaan akan gulung tikar alias bangkrut.
Sebelum hal tersebut terjadi, segera ketahui penyebab, indikator untuk menilai tingkat risiko likuiditas dan cara mengatasinya.
Faktor Penyebab Risiko Likuiditas
Berikut ini faktor yang menyebabkan risiko likuiditas, di antaranya sebagai berikut.
1. Pendapatan Menurun
Saat perusahaan memiliki jumlah pendapatan bisnis menurun, saat itulah kemampuan perusahaan untuk menambah jumlah arus kas menurun. Situasi ini berdampak serius terhadap kemampuan perusahaan menunaikan kewajiban bisnisnya.
2. Bergantung pada Fasilitas Pinjaman dan Pembiayaan
Memanfaatkan fasilitas pembiayaan atau pinjaman bisnis dari lembaga keuangan memang menguntungkan untuk operasional bisnis perusahaan.
Akan tetapi, bila Anda jadi lebih bergantung kepada fasilitas pinjaman dan pembiayaan tersebut kondisi ini dapat memicu risiko likuiditas. Hal tersebut karena ada kemungkinan suku bunga melonjak tinggi di tengah pasar yang tidak stabil.
3. Keterbatasan Menagih Piutang
Keterbatasan atau ketidakmampuan perusahaan menagih piutang kepada rekan bisnis atau pelanggan menjadi mimpi buruk. Dampaknya bukan hanya mengganggu operasional bisnis saja, melainkan juga perusahaan memiliki keterbatasan dalam menjalankan kewajiban finansial lainnya.
4. Perubahan Kebijakan Pemerintah
Penyebab risiko likuiditas lainnya karena perubahan kebijakan atau regulasi yang diatur dan diterbitkan oleh pemerintah. Contoh risiko likuiditas yang paling dekat dan baru-baru ini populer yaitu kenaikan pajak.
5. Keterbatasan Mengubah Aset Jadi Uang Tunai
Aset yang dimiliki perusahaan sulit untuk dikonversi ke dalam bentuk uang tunai. Keterbatasan ini bisa menghambat perusahaan untuk menunaikan kewajiban finansial bisnisnya.
Sebab sumber pendanaan hanya dari satu pintu saja yaitu transaksi bisnis jual beli, sedangkan dari segi penjualan aset perusahaan sulit terwujud.
Indikator untuk Memprediksi RIsiko Likuiditas
Sekalipun kondisi bisnis sedang baik-baik saja bahkan meraup untung maksimal, Anda tetap perlu membuat perencanaan dan estimasi kemampuan perusahaan untuk menghadapi risiko likuiditas.
Cara untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghadapi risiko likuiditas dengan menganalisis sejumlah indikator berikut ini.
1. Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas untuk mengukur risiko likuiditas perusahaan. Caranya dengan mengidentifikasi aset yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek dan menengah.
2. Analisis Cash Flow
Analisis arus kas keuangan atau cash flow analysis bertujuan untuk melihat risiko likuiditas berdasarkan pendapatan yang dihasilkan melalui operasional bisnis perusahaan.
Apabila kondisi arus kas tidak cukup untuk memenuhi kewajiban finansial, maka tingkat risiko likuiditasnya jadi meningkat.
3. Analisis Diversifikasi Sumber Dana
Istilah diversifikasi tidak hanya digunakan untuk investasi saja untuk menghasilkan untung, akan tetapi istilah diversifikasi juga membantu perusahaan menghadapi risiko likuiditas.
Diversifikasi pendapatan perusahaan yang beragam, bukan hanya dari kegiatan operasional bisnis saja melainkan juga dari investasi, penjualan aset hingga fasilitas pinjaman atau pembiayaan bisnis dari bank.
Semakin banyak diversifikasi sumber pendanaan, maka semakin kecil tingkat risiko likuiditasnya.
Manajemen Risiko Likuiditas
Pada dasarnya risiko likuiditas tidak bisa dihindari. Kapan pun itu, perusahaan akan menghadapinya. Namun, tindakan yang bijak bila Anda mengetahui bagaimana cara mitigasinya untuk meminimalisir risiko likuiditas tersebut.
Upaya mitigasi terbaik dengan mengelola manajemen risiko likuiditas tersebut agar tidak menimbulkan musibah berkelanjutan. Berikut ini upaya mengelola manajemen risiko likuiditas.
1. Menyusun Rencana Likuiditas
Menyusun berbagai rencana mitigasi likuiditas dengan bijak berdasarkan hasil analisis dan data terkini. Dengan menggunakan data terkini, akan lebih mudah mempertimbangkan kemungkinan situasi tak terduga di masa depan dan menyusun strategi mitigasinya.
2. Mengidentifikasi Ketimpangan antara Aktiva dan Kewajiban Lancar
Sebelum sampai ke tahap penyusunan rencana mitigasi, lakukan analisis dan identifikasi terlebih dulu perbedaan nilai aktiva dan kewajiban lancar perusahaan.
Seberapa jauh tingkat kesenjangannya. Setelah mengetahui tingkat kesenjangannya, Anda jadi tahu solusi terbaik apa untuk mengantisipasinya.
3. Melakukan Diversifikasi untuk Meningkatkan Cadangan Kas
Upaya yang terakhir yaitu melakukan diversifikasi sumber pendanaan perusahaan. Mulai dari mengukur nilai aset likuid yang bisa dikonversi ke dalam bentuk uang tunai dalam waktu dekat.
Pentingnya Manajemen Risiko Likuiditas
Dalam bisnis, risiko likuiditas dapat menyebabkan kesulitan dalam pembayaran utang sehingga membuat operasional terganggu dan potensi kebangkrutan jika tidak dikelola dengan baik.
Itulah mengapa penting untuk melakukan manajemen risiko likuiditas untuk memastikan bisnis tetap berjalan dengan lancar.
Dengan manajemen likuiditas yang baik, perusahaan dapat memastikan tersedianya dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansial tanpa harus bergantung pada pinjaman darurat atau menjual aset dengan harga rendah.
Untuk mengelola risiko likuiditas dengan efektif, bisnis dapat menerapkan beberapa tips berikut:
Lakukan analisis arus kas secara rutin membantu perusahaan dalam mengidentifikasi potensi masalah likuiditas sebelum menjadi krisis.
Siapkan dana darurat atau cadangan kas yang cukup untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi dan kebutuhan mendesak.
Mulai mengoptimalkan pengelolaan piutang dan utang agar tidak terjadi ketidakseimbangan likuiditas.
Lakukan diversifikasi sumber pendanaan. Mengandalkan lebih dari satu sumber pendanaan, seperti pembiayaan syariah, investasi, atau kemitraan strategis, untuk menjaga kestabilan finansial.
Manfaatkan produk perbankan syariah seperti pembiayaan syariah atau tabungan bisnis syariah dapat membantu menjaga keseimbangan likuiditas tanpa unsur riba.
Untuk membantu bisnis Anda dalam mengelola risiko likuiditas dengan lebih baik, Bank Mega Syariah menyediakan berbagai solusi keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Dengan produk tabungan bisnis, pembiayaan syariah, dan layanan perbankan digital yang inovatif, Anda dapat memastikan bisnis tetap stabil dan berkembang.
Kelola keuangan bisnis Anda dengan bijak bersama Bank Mega Syariah dan nikmati kemudahan dalam manajemen likuiditas sesuai dengan prinsip syariah!