Kenali Apa Itu Jatuh Tempo Sebelum Mengajukan Pembiayaan
26 Desember 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Jatuh tempo adalah istilah yang umum digunakan dalam industri perbankan. Namun ternyata, dalam kehidupan rumah tangga, istilah penerapan istilah jatuh tempo memiliki makna lebih luas lagi.
Tagihan bulanan seperti bayar listrik dan tagihan air PDAM memiliki jatuh tempo. Sedangkan dalam industri perbankan, jatuh tempo sering disebut juga tenor. Tenor adalah waktu pelunasan angsuran berdasarkan perjanjian.
Supaya tidak keliru dalam memahami apa itu tenor pinjaman dan jenis jatuh tempo lainnya, mari simak uraian selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Jatuh Tempo?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jatuh tempo adalah tanggal yang telah ditetapkan sebagai batas akhir transaksi atau pembayaran tagihan.
Dalam sistem keuangan, due date pembayaran sudah tercatat secara otomatis dalam sistem pengolahan data. Perlu diketahui due date artinya batas waktu.
Kalau sudah memasuki waktu due date tersebut, sistem akan mengirimkan notifikasi kepada pihak lembaga atau perbankan untuk kemudian dilanjutkan kepada nasabah.
Apabila Anda melakukan pembayaran di luar waktu tenor artinya Anda sudah mempersiapkan sejumlah dana tambahan untuk membayar denda keterlambatan pembayaran tagihan.
Setiap lembaga dan/atau perusahaan perbankan menerapkan persentase denda keterlambatan berbeda-beda.
Termasuk fasilitas seperti listrik, pembayaran tagihan air PDAM ataupun WiFi. Pengguna juga akan dibebankan denda jika membayar tagihan melewati due date.
Contoh Pembayaran yang Menerapkan Jatuh Tempo
Berikut ini contoh pembayaran tagihan bulanan atau pinjaman dan pembiayaan yang menerapkan tenor atau jatuh tempo dengan skema pembayarannya masing-masing:
Skema Jatuh Tempo Tagihan Listrik
Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki dua skema pembayaran tagihan listrik. Skema yang paling baru skema listrik prabayar di mana pengguna listrik membeli token listrik. Skema ini sama seperti melakukan isi ulang pulsa.
Skema yang kedua yakni skema listrik pascabayar. Skema listrik pascabayar sudah sangat lama digunakan. Pengguna listrik dapat menggunakan terlebih dulu listriknya, kemudian membayarnya saat jatuh tempo di tanggal 20 setiap bulannya.
Skema Jatuh Tempo Tagihan Air PDAM
Pengguna air dari perusahaan penyedia air seperti PDAM memiliki kewajiban membayar tagihan air bulanan sesuai jatuh tempo yang telah ditentukan di awal pendaftaran.
Skema Jatuh Tempo Tagihan WiFi
Saat ini, jaringan internet WIFi sudah sama pentingnya dengan listrik. Ada banyak kegiatan dan pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah hanya dengan mengandalkan jaringan WiFi di rumah.
Ketika memasang internet, Anda bisa bertanya kepada provider jaringan WIFi tersebut perihal tanggal jatuh tempo pembayaran tagihan WiFi. Selain itu, penting untuk bertanya konsekuensi bila terlambat membayar.
Skema Jatuh Tempo Tagihan Kartu Kredit
Sementara itu dari industri perbankan, jatuh tempo merupakan batas maksimal pemilik kartu kredit membayar tagihan kartu kreditnya.
Umumnya jatuh tempo kartu kredit sekitar tanggal 15 di setiap bulannya. Namun sebaiknya tanya kembali ke penerbit kartu kredit ketika Anda mengajukan permohonan kartu kredit.
Skema Jatuh Tempo Tagihan Pinjaman atau Pembiayaan Bank
Fasilitas perbankan lainnya yang menerapkan jatuh tempo dalam proses pembayarannya yakni fasilitas pembiayaan atau pinjaman.
Sebagai contoh fasilitas pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), waktu tenor pembiayaan KPR sesuai dengan waktu penandatanganan akad pembiayaan.
Tips Bayar Tagihan Sesuai Jatuh Tempo
Seandainya Anda hanya memiliki satu sampai dua tagihan bulanan, mungkin tak perlu khawatir takut bayar tagihan bulanan melewati waktu jatuh tempo.
Akan tetapi, bila Anda memiliki lebih dari tiga tagihan dengan tanggal jatuh tempo yang berbeda-beda dan nilai angsurannya. Sebaiknya ikuti tips berikut ini agar bayar tagihan tepat waktu.
1. Catat Seluruh Tagihan, Jatuh Tempo dan Nilai Pembayaran
Langkah sederhana yang dilakukan supaya tidak lupa membayar tagihan dengan menulis setiap tagihan bulanan. Tulis setiap tagihan dengan terperinci mulai dari tanggal jatuh tempo, nilai pembayaran dan media untuk bertransaksi.
Anda bisa mencatat informasi tersebut dalam buku catatan, buku perencanaan keuangan khusus ataupun melalui aplikasi notes di perangkat.
2. Reminder Waktu Pembayaran
Kemudian buat reminder alarm waktu pembayaran masing-masing tagihan. Misalnya menandai tanggal di Google Calendar atau aplikasi reminder alarm lainnya.
Pastikan alarm tersebut akan berbunyi di pagi, siang atau sore hari di saat Anda sedang beraktivitas. Tujuannya agar ketika alarm tersebut berbunyi, Anda bisa langsung membayarnya.
3. Prioritas Pembayaran Tagihan saat Gajian
Alangkah lebih baiknya lagi bila Anda menerima gaji bulanan segera langsung membayar seluruh tagihan tanpa menunggu waktu jatuh tempo.
Sebab jika Anda menunggu sampai mendekati waktu jatuh tempo, dikhawatirkan uang tersebut justru terpakai untuk keperluan lainnya sehingga Anda akan kewalahan mencari dana tambahan untuk membayar tagihan.
Jadi, selama masih ada tagihan bulanan, lebih baik segera bayarkan di awal waktu agar terhindar dari sanksi denda keterlambatan.
4. Susun Rencana Keuangan
Walaupun Anda sudah memprioritaskan bayar tagihan ketika gajian bulanan masuk, akan tetapi masih tetap penting untuk menyusun perencanaan keuangan.
Dampaknya kalau tidak dilakukan, setelah membayar tagihan Anda masih akan selalu berpikir sisa uang yang dimiliki masih banyak. Padahal masih ada sejumlah kebutuhan lainnya, termasuk tabungan atau investasi.
Bahkan para penggiat keuangan sangat menganjurkan jangan lebih dari 50% pendapatan bulanan untuk membayar tagihan dan cicilan.
Seperti yang ditulis dalam situs resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, sisihkan 20% sampai 30% dari total pendapatan untuk membayar tagihan dan cicilan bulanan. Jika sudah sampai maksimal, maka jangan melakukan cicilan atau pinjaman baru.
Melalui langkah tersebut maka kondisi keuangan Anda tetap terjamin sehat sekalipun ada banyak tagihan dan cicilan bulanan.
5. Gunakan Kartu Kredit dengan Bijaksana
Lebih cermat dalam menggunakan kartu kredit. Sebab bila tidak, maka tagihan kartu kredit di akhir bulan akan membludak. Belum lagi kalau Anda kesulitan membayar tagihan kartu kredit akan berdampak pada denda dan skor kredit Anda.
6. Manfaatkan Sistem Otomatisasi Pembayaran Tagihan
Tips terakhir supaya Anda tidak terlambat membayar tagihan bulanan dengan memanfaatkan sistem otomatisasi pembayaran atau autodebet.
Cukup banyak platform atau dompet digital (e-wallet) yang menyediakan layanan autodebet tagihan. Memanfaatkan fasilitas autodebet tersebut membantu Anda membayar tagihan tanpa perlu melakukan transfer secara langsung.
Sebagai contoh fasilitas pembiayaan Mega Syariah Flexi Multiguna yang menjadi solusi Anda untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan yang bersifat urgensi.
Nilai plafon mencapai Rp 5 miliar dengan pilihan jangka waktu yang fleksibel sesuai kebutuhan. Proses pengajuan pembiayaannya relatif lebih cepat tanp ada biaya provisi dan appraisal.
Debitur dapat memanfaatkan fitur autodebet untuk memotong langsung tagihan angsuran bulanan. Dengan begitu, Anda tak perlu khawatir lagi telat bayar tagihan.
Untuk informasi selengkapnya mengenai produk pembiayaan syariah, bisa Anda akses di website Bank Mega Syariah.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!