Mengenal Apa Itu Cash Flow dan Cara Membuatnya
16 Mei 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Arus kas alias cash flow adalah hal penting yang perlu Anda pelajari saat membaca laporan keuangan. Secara khusus beberapa organisasi atau perusahaan bahkan membuat laporan arus kas.
Hal tersebut karena cash flow berkaitan erat dengan aktivitas uang masuk dan uang keluar. Bisa dikatakan cash flow menjadi hal mendasar bagi setiap orang mulai dari kepentingan individu, bisnis, organisasi, hingga perusahaan besar.
Salah satu cara mengelola keuangan yang benar dengan kemampuan mengatur cash flow. Mari simak uraian selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Cash Flow?
Seperti yang tertulis pada laman Corporate Finance Institute, cash flow adalah peningkatan atau penurunan jumlah uang pada bisnis tertentu, institusi ataupun individu.
Laman investasi dan perbankan lainnya menyebutkan bahwa cash flow bisa juga diartikan sebagai laporan keuangan yang merekam seluruh siklus uang masuk dan uang keluar. Kemudian arus keuangan tersebut dianalisis untuk mengetahui kondisi keuangan.
Secara sederhana bisa disimpulkan bahwa definisi cash flow merupakan siklus atau alur keuangan pribadi, perusahaan atau organisasi yang dapat menjadi sumber daya untuk mencapai target.
Perannya cukup penting untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau bisnis. Akan tetapi, bila Anda keliru dalam menerapkan manajemen cash flow, maka bukan tidak mungkin menghasilkan kondisi keuangan yang tidak sehat.
Jenis-jenis Cash Flow
Ada dua hal yang menjadi faktor penting dalam perhitungan cash flow yakni transaksi uang masuk atau cash inflow dan uang keluar atau cash outflow. Berikut ini penjelasannya:
1. Cash Inflow
Cash inflow adalah siklus uang masuk yang dimiliki perusahaan dari sumber mana saja untuk membantu modal bisnis dan perkembangan perusahaan.
Adapun sumber yang dimaksud bisa berasal dari pembelian produk oleh konsumen, piutang, laba usaha, dividen investasi, hingga modal dari investor.
Adapun contoh cash flow untuk jenis uang masuk atau pemasukan di antaranya sebagai berikut:
Pemasukan aktif, ialah sumber pemasukan utama yang diterima dengan rutin. Misalnya saja gaji dan THR bagi karyawan dan keuntungan bisnis
Pemasukan pasif, atau bisa juga disebut passive income ialah sumber penghasilan atas kepemilikan aset fisik. Misalnya saja uang sewa rumah atau kantor dan royalti hak cipta
Pemasukan investasi, ialah sumber penghasilan atas keuntungan investasi seperti saham, deposito, reksadana, emas, obligasi, sukuk hingga penjualan properti
2. Cash Outflow
Sebaliknya, cash outflow merupakan siklus arus kas uang keluar atau pengeluaran. Dalam bisnis, jenis pengeluaran merupakan beban dan tanggung jawab perusahaan yang harus ditunaikan.
Contoh cash flow pengeluaran di antaranya belanja bahan baku, biaya distributor, biaya pemasaran, gaji karyawan hingga pajak dan utang pinjaman bila ada.
Adapun jenis cash outflow di antaranya sebagai berikut:
Pengeluaran tetap wajib dibayarkan, yang apabila tidak ditunaikan maka Anda mendapatkan sanksi. Contohnya angsuran utang dan pajak
Pengeluaran tak terhindarkan, biasanya jenis pengeluaran ini berkaitan dengan kebutuhan pokok sehari-hari. Misalnya saja pembelian bahan pokok untuk produksi bisnis dan kebutuhan makan serta transportasi bagi individu
Pengeluaran tambahan, jenis pengeluaran ini bersifat konsumtif. Misalnya saja kebutuhan jalan-jalan atau sekadar makan di kafe
Pengeluaran untuk tabungan yang akan disimpan dan bisa diuangkan pada periode tertentu tergantung perjanjian. Contohnya yaitu deposito dan menabung di produk simpanan
Cara Membuat Cash Flow untuk Keuangan Pribadi
Menyusun cash flow untuk keuangan pribadi dan usaha beda-beda tipis. Kendati demikian tujuannya sama yakni untuk mencapai kondisi kesehatan keuangan positif. Berikut ini cara fundamental dalam menyusun arus kas keuangan.
1. Menyusun Anggaran Kebutuhan dan Keinginan
Biasakan untuk menyusun anggaran bulanan untuk kebutuhan dan keinginan. Pisahkan dua hal tersebut dengan jujur dan transparan. Hindari beranggapan bahwa keinginan tertentu memang kebutuhan.
Pertimbangkan dengan matang apakah poin ini memang kebutuhan atau keinginan, begitu juga sebaliknya.
2. Mencatat Seluruh Pengeluaran dan Pemasukan
Kemudian setiap ada transaksi keuangan, baik keuangan masuk maupun keuangan keluar, wajib tercatat dengan rapi.
Tujuan pencatatan seluruh transaksi keuangan pribadi untuk memudahkan Anda melacak dan memonitoring aktivitas keuangan, khususnya peruntukkan uang tersebut.
3. Menyusun Daftar Aset dan Nilai
Kemudian mencatat seluruh aset beserta nilainya.
Sebagai contoh bila Anda memiliki passive income berupa uang sewa rumah atau kendaraan, passive income atas investasi dan produk tabungan.
4. Menyusun Daftar Liabilitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, liabilitas adalah penghambat. Dalam ilmu perekonomian, liabilitas erat dikaitkan dengan beban dan tanggung jawab perorangan atau perusahaan dan organisasi.
Beban dan tanggung jawab yang dimaksud adalah biaya-biaya yang wajib dibayarkan seperti melunasi utang, cicilan pinjaman dan kewajiban sehari-hari atau biaya produksi.
5. Mencari Pendapatan Tambahan
Dalam beberapa kondisi, mungkin saja Anda membutuhkan penghasilan tambahan untuk mencapai target-target tertentu.
Susun daftar bagaimana cara Anda mendapatkan pendapatan tambahan dan besarannya serta tujuan pendapatan tersebut.
6. Menghitung Estimasi Total Nilai Kekayaan
Kemudian, menghitung seluruh pos yang telah disebutkan di antaranya menghitung liabilitas, pendapatan tetap, pendapatan atas aset dan pendapatan tambahan lainnya.
Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan total nilai kekayaan.
7. Mengevaluasi dan Menyusun Cash Flow
Langkah terakhir yaitu dengan mengevaluasi berdasarkan perhitungan arus uang masuk dan uang keluar. Selanjutnya menyusun laporan keuangan atau cash flow keuangan untuk periode tertentu.
Dalam cash flow tersebut, Anda bisa melihat kondisi kesehatan keuangan periode tersebut. Apakah kondisi cash flow positif atau negatif. Artinya apakah ada kelebihan uang sehingga jumlah simpanan meningkat atau sebaliknya.
Alasan Cash Flow Management Bersifat Krusial
Dengan pembahasan di atas, maka bisa dikatakan pengelolaan cash flow bersifat krusial untuk mencapai kondisi keuangan yang sehat dan positif. Manfaat memperhatikan cash flow management, di antaranya sebagai berikut:
Mengetahui di mana letak kemacetan operasional bisnis terjadi atau berpotensi kemacetan keuangan untuk kemudian merencanakan tindakan preventif
Membuat kebijakan baru sesuai sistem pembayaran dan transaksi terkini sehingga memudahkan arus keuangan perusahaan
Mengetahui seberapa besar peningkatan nilai investasi, dana simpanan hingga dana darurat lainnya
Itulah informasi mengenai pengertian cash flow dan pentingnya untuk mengelolanya dengan baik. Agar pengelolaan keuangan Anda makin praktis, manfaatkan berbagai layanan finansial dari Bank Mega Syariah, yuk!
Buka tabungan syariah-nya dan Anda akan terhubung dengan aplikasi mobile banking M-Syariah. Nikmati berbagai fiturnya, seperti layanan transfer antar bank secara online, layanan BI Fast, fitur pembelian dan pembayaran tagihan, top up e-wallet, hingga fitur lain yang mendukung aktivitas ibadah Anda.
Bagi nasabah bisnis, Bank Mega Syariah menawarkan layanan Cash Management Services (CMS) untuk membantu nasabah memanfaatkan layanan perbankan digital secara syariah dengan beragam fitur di dalamnya.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!