24 Juli 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Dalam beberapa dekade terakhir, isu lingkungan menjadi perbincangan yang mendesak di seluruh dunia. Salah satu faktor utama dalam diskusi tersebut merupakan pencemaran lingkungan akibat emisi karbon.
Pasalnya, emisi karbon dipicu oleh aktivitas sehari-hari, seperti penggunaan kendaraan bermotor, penebangan pohon, hingga pembakaran sampah. Walaupun tidak mudah untuk dihindari, emisi karbon membawa pengaruh buruk terhadap lingkungan sekitar.
Apalagi Indonesia tercatat sebagai salah satu negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia.
Untuk itu, penting untuk mengenali apa itu emisi karbon dan seberapa membahayakan hal tersebut bagi lingkungan dan diri sendiri. Yuk,simak informasi lengkapnya pada artikel berikut ini!
Emisi karbon adalah proses lepasnya karbon dioksida (CO2) ke atmosfer bumi yang disebabkan oleh berbagai faktor alami maupun aktivitas manusia.
Pelepasan gas karbon ini memicu dampak yang membahayakan lingkungan, seperti iklim ekstrem, rusaknya lingkungan, mempengaruhi kesehatan manusia, pemanasan global (global warming), serta dampak berbahaya lainnya.
Gas karbon dioksida ini juga dapat disebut dengan gas rumah kaca atau GRK. Jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, baik dari individu, perusahaan, produk, maupun aktivitas lainnya, dapat diukur menggunakan indikator jejak karbon atau carbon footprint.
Hal tersebut menjadi suatu kekhawatiran yang serius bagi masyarakat indonesia. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk mengurangi produksi dari gas karbon dioksida dimulai dari diri sendiri.
Pengurangan emisi gas karbon menjadi salah satu bagian penting dari upaya global dalam menyelamatkan bumi yang terus menghangat.
Dengan melakukan peralihan energi ke energi terbarukan, menanam pohon, serta upaya lainnya dapat membantu mengurangi produksi emisi gas karbon.
Emisi karbon dapat disebabkan oleh berbagai aktivitas, baik secara alami maupun dari kegiatan manusia.
Namun, kegiatan manusia memberikan dampak yang lebih besar sehingga hal tersebut menjadi faktor utama tingginya kuantitas gas CO2 yang dilepaskan ke atmosfer.
Pelepasan gas karbon secara alami dapat merupakan hasil dari letusan gunung berapi, pembusukan, hingga pernapasan hewan dan manusia.
Sementara, contoh emisi karbon yang dihasilkan oleh kegiatan manusia dapat bersumber dari kendaraan bermotor, pembakaran sampah, penebangan hutan, pembakaran bahan bakar fosil, serta kegiatan industri lainnya.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, emisi karbon membawa dampak negatif bagi lingkungan. Berikut ini diantaranya:
Emisi karbon dapat menyebabkan meningkatnya suhu bumi dari rata-rata global yang telah dialami oleh bumi setahun ke belakang dengan kenaikan suhu mencapai 1,5 celcius.
Perubahan iklim ini juga dapat menyebabkan bencana alam seperti badai, kekeringan, banjir dan lainnya.
Peningkatan suhu bumi yang disebabkan oleh emisi gas karbon mempengaruhi cara bertahan hidup hewan dan tumbuhan.
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang tidak bisa beradaptasi dengan suhu yang lebih tinggi dari rata-rata akan sulit untuk bertahan, sehingga spesies tersebut akan terancam punah.
Gas karbon yang diserap oleh lingkungan dapat menyebabkan pencemaran ekosistem. Hal tersebut mulai dari rusaknya ekosistem laut, mencairnya es di kutub yang disebabkan oleh naiknya suhu bumi, hingga kurangnya persediaan air bersih akibat jejak karbon yang mencemari air laut.
Polusi dan cuaca yang ekstrem menyebabkan turunnya imun pada tubuh manusia. Tercemarnya lingkungan juga dapat menyebarkan bakteri, virus, hingga parasit yang dapat menjangkit tubuh manusia, seperti masalah pernapasan, malaria, hingga penyakit lainnya.
Cuaca ekstrem seperti hujan badai ataupun kekeringan tentunya dapat mempengaruhi hasil panen dari pertanian. Kemudian, kurangnya hasil pertanian juga akan berpengaruh pada sektor peternakan.
Kurangnya ketersediaan air bersih juga dapat menghambat kebutuhan pada sektor perikanan dan peternakan. Hal tersebut dapat memberikan dampak besar terhadap ketersediaan pangan manusia.
Mengingat dampaknya yang berbahaya, sebaiknya kita mulai melakukan langkah-langkah untuk mengurangi emisi karbon. Lalu apa saja yang bisa dilakukan?
Dengan mengurangi penggunaan transportasi pribadi bermotor, kita dapat mengurangi pembakaran bahan bakar fosil yang dapat menyumbang gas karbon dioksida ke atmosfer.
Selain transportasi umum, kamu juga dapat menggunakan kendaraan ramah lingkungan, seperti mobil/motor listrik, sepeda, ataupun berjalan kaki.
Kita bisa menghemat listrik mulai dari rumah. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan yaitu:
Mematikan lampu atau elektronik lainnya apabila sedang tidak digunakan
Menggunakan lampu LED
Memilih penyedia listrik dengan sumber energi terbarukan.
Deforestasi menjadi salah satu penyumbang gas emisi yang besar. Maka dari itu, kita dapat menanam pohon sebagai penyerap gas karbon dioksida, sehingga dapat mengurangi kuantitas CO2 yang dilepas ke udara.
Kita dapat memilah sampah yang kita hasilkan menjadi sampah organik dan non-organik agar dapat didaur ulang untuk mengurangi jumlah sampah yang kita setorkan ke pembuangan akhir.
Selain itu, kita juga dapat mengurangi penggunaan plastik, seperti membawa tas belanja sendiri, botol minum sendiri, serta peralatan makan sendiri. Cara tersebut dapat dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai.
Yuk, mulai lakukan langkah-langkah ini demi memberikan kenyamanan hidup dan lingkungan yang lebih sehat.
Salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan, Bank Mega Syariah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbonnya sendiri, termasuk penggunaan teknologi hemat energi di kantor pusat maupun cabang, untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dengan langkah ini, tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memberikan contoh positif bagi sektor perbankan dan masyarakat luas.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Bagikan Berita