22 Maret 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Mudik adalah salah satu tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat Indonesia, terutama menjelang hari raya Idulfitri.
Setiap tahunnya, jutaan orang berbondong-bondong kembali ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga. Namun, apa sebenarnya arti mudik dan bagaimana sejarah serta maknanya bagi masyarakat?
Secara bahasa, kata "mudik" berasal dari bahasa Jawa, yaitu "mulih dilik", yang berarti "pulang sebentar."
Istilah ini awalnya digunakan oleh masyarakat pedesaan di Jawa untuk menggambarkan kebiasaan perantau yang kembali ke kampung halaman dalam waktu singkat, sebelum akhirnya kembali ke kota untuk bekerja.
Dalam perkembangan bahasa Indonesia, mudik diartikan sebagai perjalanan pulang ke kampung halaman, terutama menjelang hari raya, baik untuk bertemu keluarga, merayakan hari besar keagamaan, maupun sekadar melepas rindu dengan tempat asal.
Tradisi mudik di Indonesia sudah berlangsung sejak zaman kerajaan. Pada masa kerajaan Mataram dan Majapahit, masyarakat yang merantau ke daerah lain biasanya akan kembali ke tempat asalnya pada momen-momen penting, seperti perayaan panen raya atau upacara adat.
Pada era kolonial Belanda, mudik mulai menjadi bagian dari pola migrasi masyarakat. Banyak penduduk desa yang merantau ke kota-kota besar seperti Batavia (Jakarta), Surabaya, dan Semarang untuk bekerja.
Saat hari raya atau momen tertentu, mereka pulang untuk betemu keluarga. Mudik semakin berkembang di era modern dengan meningkatnya urbanisasi.
Banyak masyarakat dari daerah merantau ke kota untuk bekerja, sehingga mudik menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk kembali ke kampung halaman dan bertemu sanak saudara.
Mudik bukan hanya sekadar perjalanan pulang ke kampung halaman, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam bagi masyarakat Indonesia. Berikut ini sederet makna mudik:
Mudik menjadi kesempatan bagi para perantau untuk berkumpul kembali dengan keluarga besar. Ini adalah momen untuk mempererat hubungan dengan orang tua, saudara, dan kerabat yang jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi banyak orang, mudik juga menjadi bentuk rasa syukur atas rezeki yang diperoleh selama merantau. Dengan pulang ke kampung halaman, seseorang dapat berbagi THR untuk keluarga maupun masyarakat sekitar.
Mudik juga berkaitan dengan pelestarian budaya. Banyak daerah yang memiliki tradisi khusus saat Lebaran, seperti halal bihalal, makan bersama, dan berbagai ritual khas daerah yang hanya bisa dinikmati saat pulang kampung.
Setelah setahun penuh bekerja di kota, mudik menjadi kesempatan untuk menenangkan pikiran dan menyegarkan kembali semangat.
Suasana kampung halaman yang lebih tenang sering kali memberikan ketenangan batin bagi para perantau.
Setiap tahun, jutaan orang melakukan perjalanan mudik secara bersamaan, menyebabkan kemacetan panjang di jalan raya serta kepadatan di terminal, stasiun, dan bandara.
Selain itu, harga tiket transportasi biasanya melonjak saat musim mudik, sehingga membutuhkan persiapan keuangan yang matang.
Nah, agar perjalanan lebih lancar, berikut ini beberapa tips mudik yang bisa Anda terapkan:
Jika menggunakan transportasi umum, pastikan Anda membeli tiket jauh-jauh hari agar mendapatkan harga terbaik dan menghindari kehabisan tiket.
Bagi yang mudik dengan kendaraan pribadi, lakukan pengecekan kondisi kendaraan, seperti rem, oli, ban, dan bahan bakar agar perjalanan lebih aman.
Hindari waktu-waktu puncak arus mudik untuk mengurangi risiko terjebak macet. Jika memungkinkan, pilih jadwal keberangkatan yang lebih fleksibel atau bepergian di luar jam sibuk.
Cek tarif tol lebih awal, Anda dapat memperkirakan biaya perjalanan, memastikan saldo kartu tol mencukupi, serta menghindari hambatan selama perjalanan
Jangan membawa terlalu banyak barang yang bisa menghambat mobilitas Anda. Pastikan dokumen penting seperti KTP, SIM, kartu e-toll, dan tiket perjalanan tersimpan dengan aman.
Pastikan Anda memiliki dana yang cukup dan gunakan dompet digital untuk transaksi lebih mudah.
Jika melakukan perjalanan jauh, pastikan untuk istirahat secara berkala agar tetap bugar. Jangan memaksakan diri menyetir dalam kondisi mengantuk dan selalu bawa obat-obatan pribadi serta vitamin.
Manfaatkan layanan perbankan digital seperti M-Syariah sehingga perjalanan mudik Anda akan lebih praktis dan bebas khawatir.
Melalui M-Syariah, Anda bisa isi e-wallet seperti GoPay, DANA, ShopeePay, hingga OVO sehingga bisa isi e-toll lebih mudah.
M-Syariah juga menyediakan fitur perbankan lain dan QRIS di seluruh merchant tanpa perlu membawa uang tunai. Gunakan juga fitur Berkah Islami untuk mencari lokasi masjid terdekat dan informasi waktu salat!
Selamat mudik! Semoga perjalanan Anda aman dan nyaman.
Bagikan Berita