Mengenal Apa Itu Deflasi, Dampak, dan Cara Mengatasinya
3 Oktober 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Deflasi merujuk pada pada kondisi di mana harga sejumlah barang dan jasa mengalami penurunan. Istilah deflasi merupakan kebalikan dari inflasi ketika harga-harga produk mengalami kenaikan.
Meskipun pada awalnya penurunan harga dapat terasa menguntungkan bagi konsumen, tetapi dalam jangka panjang deflasi dapat membawa dampak bagi perekonomian secara keseluruhan. Hal ini meliputi stagnasi ekonomi, pengangguran, dan beban utang.
Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan dan penanganan perlu segera dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi. Mengapa demikian? Mari simak uraian selengkapnya mengenai apa itu deflasi hingga dampaknya bagi perekonomian berikut ini.
Apa Itu Deflasi?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti deflasi adalah penambahan nilai mata uang, antara lain, dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli uang yang nilainya menurun.
Hal tersebut selaras dengan penjelasan Otoritas Jasa Keuangan yang menjelaskan deflasi merupakan keadaan yang menunjukkan daya beli uang meningkat dalam masa tertentu karena jumlah uang yang beredar relatif lebih kecil daripada jumlah barang dan jasa yang tersedia.
Fenomena ini bertentangan dengan inflasi, di mana harga justru meningkat. Dalam jangka pendek, deflasi mungkin terasa menguntungkan bagi konsumen karena mereka dapat membeli barang dengan harga lebih murah.
Namun, pada level makroekonomi, deflasi sering kali menandakan adanya masalah serius dalam perekonomian, seperti menurunnya permintaan dan investasi.
Akibatnya, para pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berpotensi gulung tikar untuk waktu singkat. Para pengusaha membutuhkan biaya lebih untuk menutupi operasional bisnisnya karena pemasukan bisnisnya semakin berkurang.
Bila deflasi terus berlanjut tanpa langkah mitigasinya, maka bukan tidak mungkin kembali meningkatnya angka pengangguran di Indonesia dan beban utang yang besar.
Penyebab Deflasi
Deflasi dapat dipicu oleh berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran dalam perekonomian, di antaranya:
Peredaran Uang Menurun
Faktor utama penyebab deflasi adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat menurun. Umumnya penurunan peredaran uang ini disebabkan peningkatan suku bunga bank.
Karena bank menetapkan kebijakan suku bunga yang tinggi, maka masyarakat memutuskan untuk menyimpan uangnya saja alias menabung daripada harus membelanjakan uangnya. Berangkat dari sanalah maka peredaran uang di pasar ikut menurun.
Permintaan Produk di Pasar Menurun
Ketika masyarakat menahan pengeluaran dan mengurangi konsumsi, permintaan terhadap barang dan jasa menurun. Produsen, untuk mendorong penjualan, akan menurunkan harga produk mereka.
Lama kelamaan, pengusaha akan mengurangi produksi barang atau jasanya sesuai kondisi yang terjadi di pasar.
Kelebihan Produksi (Oversupply)
Jika pasokan barang lebih banyak daripada permintaan, harga akan cenderung turun untuk mengurangi persediaan yang menumpuk di pasar. Terutama jika produksi barang tersebut masih dalam jumlah normal sebelumnya. Itu artinya, ada penumpukan produk di gudang untuk jumlah yang begitu banyak.
Untuk mengurangi volume produk yang mengendap di gudang tersebut, pengusaha atau penjual harus menjual murah barang-barang tersebut dalam harga murah.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter yang ditetapkan pemerintah berpengaruh terhadap kondisi perekonomian dan regulasi keuangan bisnis para pengusaha. Bila kebijakan tersebut terlalu ketat, maka dampaknya cukup signifikan terhadap kondisi perekonomian.
Sebagai contoh kebijakan moneter yang memengaruhi deflasi yakni saat pemerintah mengeluarkan kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi. Bisa jadi persoalan inflasi akan teratasi namun persoalan baru muncul yakni deflasi.
Bisa disimpulkan bahwa penyebab deflasi di atas saling berkaitan satu sama lain. Khususnya kebijakan-kebijakan pemerintah mengenai inflasi dan deflasi akan saling berkaitan.
Jenis-jenis Deflasi
Deflasi diklasifikasikan ke dalam dua jenis berbeda yakni deflasi sirkulasi dan deflasi strategis, ini pengertiannya:
Deflasi Sirkulasi
Deflasi sirkulasi yaitu jenis deflasi yang terjadi ketika adanya ketidakseimbangan antara konsumsi atau permintaan konsumen dengan hasil produksi.
Jumlah produksi barang melimpah, tapi di pasar konsumen enggan membelinya. Alhasil jumlah barang yang diproduksi akan menumpuk di gudang. Kondisi seperti ini menjadi tanda awal penurunan perekonomian dari negara maju atau berkembang.
Contoh deflasi sirkulasi pernah terjadi di Indonesia pada tahun 2008. Saat itu jumlah pasokan minyak tanah sangat banyak namun permintaan di pasar menurun. Dampaknya harga minyak tanah pada saat itu terjun bebas.
Deflasi Strategis
Adapun deflasi strategis terjadi karena kesalahan atau kegagalan pemerintah ataupun bank sentral dalam mengatasi angka konsumsi masyarakat.
Terjadi ketidakseimbangan harga komoditas tertentu dan pemerintah mencoba untuk menyeimbangkannya melalui kebijakan perekonomian. Akan tetapi, kebijakan tersebut ternyata gagal dan menimbulkan persoalan lain.
Dampak Positif dan Negatif Deflasi
Deflasi memiliki dampak yang signifikan, baik bagi individu maupun ekonomi secara keseluruhan. Dampaknya bisa positif maupun negatif.
Dari sudut pandang konsumen, sebenarnya ada dampak positif ketika terjadi deflasi,di antaranya:
Harga produk atau jasa lebih terjangkau
Mata uang negara jadi menguat
Kesadaran menabung di tingkat masyarakat semakin meningkat
Timbul konsep dan gaya hidup frugal living atau berhemat
Kendati demikian, dampak negatifnya justru lebih besar. Dampak negatif dari deflasi ini cukup berpengaruh terhadap kondisi perekonomian negara. Adapun dampak negatifnya, antara lain:
Pendapatan usaha dan bisnis, baik UMKM maupun perusahaan, menurun sebab harga jual produk dan jasanya menurun
Pengusaha menerapkan kebijakan pengurangan produksi barang karena penurunan permintaan di pasar, namun dampaknya pengurangan tenaga kerja
Terjadi gelombang PHK besar sehingga angka pengangguran meningkat
Bagi pemilik usaha, potensi kerugian dalam bentuk cicilan kredit macet
Potensi investor menarik modalnya saat melihat aktivitas jual beli bisnis tersebut merosot
Pendapatan negara menurun karena pajak yang dibebankan kepada pengusaha atau masyarakat menurun
Aktivitas perekonomian negara mengalami resesi
Cara Mengatasi Deflasi
Supaya kondisi inflasi dan deflasi ini stabil untuk kondisi perekonomian suatu negara, berikut ini langkah preventif untuk mengatasi persoalan deflasi, di antaranya sebagai berikut.
Kebijakan Moneter
Salah satu langkah utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi deflasi adalah dengan melakukan pelonggaran kebijakan moneter, yang dilakukan oleh bank sentral, dalam kasus ini Bank Indonesia.
Tujuan kebijakannya supaya peredaran uang di masyarakat semakin meningkat. Biasanya kebijakan moneter politik diskonto yang akan dipilih. Di mana bank sentral akan menurunkan suku bunganya supaya masyarakat tergerak untuk menarik tabungannya dari bank.
Kebijakan Fiskal
Kemudian pemerintah mendukung langkah mitigasi deflasi dengan membuat kebijakan fiskal. Tujuannya untuk meminimalisir efek samping deflasi yang akan terjadi di negaranya.
Umumnya strategi yang diterapkan yakni strategi mengelola dan memperbarui pendapatan serta pengeluaran negara.
Kebijakan Non Moneter
Untuk menyempurnakan strategi dua kebijakan tersebut, perlu juga kebijakan non moneter untuk mengatasi deflasi. Tujuan kebijakan non moneter untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara alami atas perekonomian negara.
Salah satu cara untuk meningkatkan daya beli masyarakat adalah dengan menaikkan upah minimum. Jika upah pekerja naik, mereka akan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan.
Dengan meningkatnya konsumsi, permintaan barang dan jasa di pasar juga akan meningkat, sehingga mendorong perusahaan untuk memproduksi lebih banyak dan meningkatkan harga barang secara wajar.
Cerdas dan Bijak dalam Menghadapi Deflasi
Mengingat dampaknya yang signifikan pada perekonomian secara keseluruhan, maka penting untuk menghadapi deflasi agar tidak terjebak dalam kesulitan ekonomi yang lebih besar.
Selain dari sisi pemerintah dan kebijakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi deflasi, yaitu:
Bijak dalam mengatur pengeluaran dan buatlah daftar prioritas barang atau jasa yang benar-benar dibutuhkan, lalu alokasikan anggaran untuk pembelian tersebut.
Tetap melakukan pembelian sesuai kebutuhan dan menghindari perilaku menunda tanpa alasan jelas. Dukung usaha kecil dan menengah (UKM) yang akan membantu menjaga lapangan pekerjaan dan mendorong perputaran ekonomi di tingkat lokal.
Salah satu dampak dari deflasi adalah meningkatnya pengangguran sehingga mulailah mengembangkan keterampilan baru atau meningkatkan keahlian yang sudah agar tidak tertinggal.
Mencari alternatif atau tambahan penghasilan seperti bisnis sampingan, pekerjaan freelance, atau investasi yang aman dapat membantu memperkuat kondisi keuangan selama masa deflasi.
Memiliki cadangan dana darurat minimal 3-6 bulan pengeluaran bulanan yang akan membantu dalam menghadapi situasi darurat seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendesak lainnya.
Kelola utang dengan hati-hati dan tidak menambah beban utang yang tidak perlu. Beberapa langkah yang bisa diambil.
Lakukan investasi dengan lebih aman dan stabil selama masa deflasi seperti deposito berjangka dan obligasi.
Tetap optimis dan mempersiapkan diri dengan baik. Dengan menghadapi deflasi secara bijak, Anda dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit dan siap memanfaatkan peluang ketika ekonomi mulai pulih.
Meskipun salah satu langkah untuk mengatasi deflasi yakni membuat masyarakat mau mengeluarkan uang tabungannya untuk dibelanjakan. Akan tetapi, Anda tetap harus cermat saat akan membelanjakan uang.
Pasalnya bila Anda kurang bijak dan menarik seluruh tabungan, maka yang terjadi tujuan finansial di masa depan sulit tercapai dalam waktu yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, pilih investasi jangka panjang di bank syariah. Mulai dari investasi Reksa Dana Syariah, Deposito Berkah Digital dan Sukuk Wakaf tersedia di Bank Mega Syariah.
Strategi penempatan dananya tepat dan efektif untuk mengembangkan dana investasi Anda dengan cara halal dan lebih berkah lagi.
Untuk informasi selengkapnya mengenai produk simpanan dan investasi syariah, silakan kunjungi website resminya atau melalui Mega Syariah Call 021 - 2985 2222.
Semoga informasinya bermanfaat, ya!