5 Juni 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Doa umrah mabrur menjadi amalan penting yang tak boleh Anda lewatkan saat menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Melafalkan doa ini secara tulus dapat membantu Anda meraih keberkahan serta harapan agar umrah yang dilaksanakan diterima oleh Allah SWT.
Kata mabrur sendiri berasal dari al-mabrur, bentuk isim maf’ul dari akar kata al-birru yang bermakna kebaikan atau kebajikan. Maka, haji atau umrah yang mabrur adalah ibadah yang dipenuhi nilai-nilai kebajikan sepanjang proses pelaksanaannya.
Dalam terminologi Islam, al-hajjul mabruru berarti haji atau umrah yang diterima oleh Allah SWT, menghasilkan perubahan diri ke arah yang lebih baik, dan membawa manfaat bagi sesama. Maka, penting bagi setiap jamaah untuk menyiapkan hati, niat, serta untaian doa agar perjalanan ibadah ini menjadi momen yang bermakna dan diberkahi.
Haji atau umrah mabruroh artinya berupa harapan spiritual agar ibadah yang Anda lakukan tidak hanya sah secara syariat, tetapi juga berdampak positif bagi kehidupan pribadi dan lingkungan sosial.
Setelah melaksanakan syarat dan ibadah umrah, berikut anjuran doa untuk orang umrah agar menjadi mabruroh, antara lain:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ حَجَّنَاحَجًّامَبْرُوْرًا، وَعُمْرَتَنَاعُمْرَةًمَبْرُوْرًا،وَسَعْيَنَاسَعْيًامَشْكُوْرًا، وَذَنْبَنَاذَنْبًامَغْفُوْرًا، وَعَمَلَنَاعَمَلًاصَالِحًا مَقْبُوْلًا، وَتِجَارَتَنَاتِجَارَةً لَنْتَبُوْرَ، يَا عَالِمَ مَا فِى الصُّدُوْرِأَخْرِجْنَامِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ
Allahummaj’al hajjana hajjan mabruron, wa ‘umrotana ‘umrotan mabruron, wasa’ yana sa’yan masykuro, wa dzambanaa dzanban maghfuro, wa ‘amalana ‘amalan sholihan maqbula, watija rotana tijaarotan lan tabuur, yaa ‘aalima maa fis shuduur, akhrijna mina dzulumaati ilannuur.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami haji mabrur. Umrah kami yang mabrur, sa’i kami yang disyukuri. Dosa kami yang Engkau ampuni. Amal sholeh kami yang Engkau terima dan perdagangan kami perdagangan yang tidak merugi. Wahai Zzat Yang Maha Mengetahui apa yang ada dalam hati kita, keluarkan kami dari kegelapan ini menuju cahaya.”
Selain doa di atas, doa umrah mabrur lainnya yang lebih singkat yang bisa dibaca para jamaah sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا
Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.
Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, kutukan bagi segala setan dan ridha bagi Allah Yang Maha Pengasih, Ya Allah Tuhanku, jadikanlah hajiku ini haji yang mabrur dan sa’i yang diterima.”
Ciri-ciri seseorang yang memperoleh predikat haji mabrur tampak dari transformasi sikap dan kebiasaan setelah pulang dari ibadah haji. Perubahan tersebut bisa berupa peningkatan dalam menjalankan kewajiban agama, bertambahnya semangat berbuat kebaikan, serta munculnya akhlak yang lebih mulia.
Ia juga cenderung menjauhi perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Tidak hanya itu, haji mabrur tercermin dari cara seseorang memperlakukan sesama dengan lebih bijaksana, penuh kasih, dan menjunjung keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini tertuang dalam beberapa hadits, di antaranya:
قوله المبرور قيل هو الذي لا يقع فيه معصية وقد جاء من حديث جابر مرفوعا إِنَ بِرَّ الحَجِّ إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطِيْبُ الكَلَامِ وعِنْدَ بَعْضِهِمْ إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya:
“Mabrur adalah ibadah haji yang tidak terdapat maksiat di dalamnya. Sebuah hadis marfu’ dari sahabat Jabir ra. “Sungguh, haji mabrur itu memberikan makan kepada orang lain dan melontarkan ucapan yang baik.” Menurut sebagian, “Memberikan makan kepada orang lain dan menebarkan salam,” (Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz II, halaman 69).
عَنْ جَابِرِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ، قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا بِرُّهُ؟ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطِيبُ الْكَلَامِ وفي رواية لأحمد والبيهقي إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya:
“Dari sahabat Jabir bin Abdillah ra, dari Rasulullah saw. ia bersabda, ‘Haji mabrur tiada balasan lain kecuali surga.” Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa (tanda) mabrurnya?” Rasulullah saw. menjawab, “Memberikan makan kepada orang lain dan melontarkan ucapan yang baik,” (HR Ahmad, At-Thabarani, Ibnu Khuzaimah, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim). Pada riwayat Ahmad dan Baihaqi, “Memberikan makan kepada orang lain dan menebarkan salam.” (Al-Mundziri, 1998 M/1418 H: II/72).
Untuk meraih perjalanan haji atau umrah yang mabrur, dibutuhkan kesiapan yang menyeluruh, baik jasmani, rohani, maupun kesiapan spiritual. Salah satu kunci utama adalah meluruskan niat.
Pastikan Anda berangkat ke Tanah Suci hanya karena mengharap ridha Allah SWT, bukan demi pengakuan sosial atau tujuan duniawi lainnya. Niat yang tulus akan menjadi penguat Anda dalam menjalani seluruh proses ibadah secara konsisten dan penuh keikhlasan.
Selain itu, ada sejumlah tips lainnya agar perjalanan ibadah Anda menjadi perjalanan ibadah haji atau umrah yang mabrur, antara lain:
Mempelajari rukun dan wajib bagi jamaah yang melaksanakan ibadah haji atau umrah.
Menjalankan rangkaian ibadah haji atau umrah dengan lebih khusyuk dan semata-mata hanya mengharapkan balasan Allah SWT.
Menjaga kebersihan hati dan pikiran dari dengki, iri hati dan niat buruk lainnya.
Menghindari perbuatan yang dilarang atau maksiat, baik selama di Tanah Suci ataupun seluruh persiapan untuk berangkat ke Tanah Suci.
Sebaiknya Anda tidak memaksakan diri berangkat haji atau umrah dengan cara meminjam uang dari bank, apalagi jika pinjaman tersebut mengandung unsur riba. Meskipun niat dan tujuannya mulia, yaitu untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci, namun sumber dana yang tidak jelas kehalalannya dapat mengurangi keberkahan ibadah yang Anda lakukan.
Islam sangat menekankan pentingnya kehalalan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal pembiayaan ibadah. Maka, pastikan Anda berangkat dengan rezeki yang bersih agar ibadah haji atau umrah benar-benar diterima oleh Allah SWT.
Anda bisa mempersiapkan ibadah haji melalui program Tabungan Haji Bank Mega Syariah. Kelebihannya, Anda bisa bebas menentukan setoran rutin mulai dari Rp100 ribu saja serta pilihan jangka waktu yang fleksibel.
Produk ini dirancang khusus untuk membantu Anda menyimpan dana secara aman dan terencana menggunakan akad mudharabah mutlaqah, yakni sistem kerja sama bagi hasil antara nasabah dan bank.
Tabungan ini juga terintegrasi dengan SISKOHAT (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu), sehingga Anda akan mendapatkan kepastian porsi keberangkatan secara resmi. Dengan begitu, Anda bisa lebih tenang dan fokus menyiapkan diri secara spiritual tanpa perlu khawatir soal legalitas dana yang digunakan.
Yuk, persiapan ibadah dengan lancar bersama Tabungan Haji Bank Mega Syariah! Segera download M-Syariah sekarang juga!
Bagikan Berita