Mengenal Nisbah, Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah
17 Februari 2023 | Tim Bank Mega Syariah
Bagi Anda yang memiliki tabungan di bank syariah, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah nisbah. Jika bank konvensional menggunakan sistem bunga, maka berbeda pada bank syariah. Bank syariah menggunakan sebuah skema sebagai sistem bagi hasil yang nilainya telah disepakati di awal.
Nah, skema inilah yang kemudian dikenal dengan nisbah.
Untuk lebih memahami nisbah pada sistem perbankan syariah, yuk ketahui penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini!
Pengertian Nisbah
Nisbah adalah prinsip bagi hasil yang digunakan pada perbankan syariah. Dalam buku Perbankan Syariah, nisbah memiliki arti persentase tertentu yang disebutkan dalam akad kerja sama yang telah disepakati antara bank dan nasabah.
Sementara, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nisbah adalah perbandingan antara aspek kegiatan yang dapat dinyatakan dengan angka, misalnya perbandingan antara laba dan penjualan atau rasio.
Dalam ekonomi syariah, nisbah merupakan perkiraan imbalan yang diterima oleh pemilik modal dari pengelola modal. Nisbah disepakati di awal oleh pihak pemilik modal dan pengelola modal.
Dari definisi di atas, disimpulkan bahwa nisbah adalah sebuah angka yang disepakati di awal sebagai perkiraan imbalan yang diterima oleh pemilik dana dari pemilik dana. Nisbah digunakan pada bank syariah sebagai pengganti bunga bank pada bank konvensional agar nasabahnya dapat terhindar dari riba.
Hal yang Mempengaruhi Nisbah
Nisbah sebagai sistem bagi hasil pada perbankan syariah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing faktor yang mempengaruhi nisbah:
Besaran Komposisi Pendanaan
Faktor pertama yang mempengaruhi nilai nisbah adalah besaran komposisi pendanaan. Pada bank syariah, biasanya sebagian besar pendanaan berasal dari dana tabungan dan nisbah deposito. Penentuan keuntungan untuk keduanya memiliki perbedaan, bergantung dengan besaran komposisi pendanaan.
Tingkat Persaingan
Faktor kedua yang mempengaruhi nisbah adalah besarnya tingkat persaingan. Bila tingkat persaingan tinggi, maka kemungkinan keuntungan yang diterima akan rendah. Namun sebaliknya, apabila tingkat persaingan rendah, maka keuntungan yang diterima pun akan akan semakin tinggi.
Tingkat Risiko
Faktor berikutnya yang berpengaruh pada nilai nisbah adalah tingkat risiko pembiayaan.
Pada produk pembiayaan yang memiliki tingkat risiko tinggi, maka bank akan mengambil keuntungan yang lebih tinggi. Sebaliknya, bank akan mengambil keuntungan yang lebih rendah pada produk pembiayaan yang memiliki tingkat risiko rendah.
Mekanisme Perhitungan Nisbah
Setelah mengetahui pengertian nisbah dan hal-hal yang mempengaruhinya, maka yang perlu diketahui berikutnya adalah cara menghitung nisbah. Pada dasarnya, ada dua cara dalam menghitung nisbah, yaitu secara revenue sharing dan profit sharing. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing cara menghitung nisbah:
Revenue Sharing (Bagi Hasil)
Revenue sharing merupakan metode perhitungan nisbah yang berdasarkan pada nilai seluruh pendapatan usaha sebelum dikurangi biaya operasional.
Pada metode revenue sharing, pengelola dana harus menjalankan usaha dengan penuh kehati-hatian agar risiko kerugian dapat ditekan sekecil mungkin.
Profit Sharing (Bagi Untung)
Pada sistem profit sharing, perhitungan nisbah didasarkan pada nilai pendapatan usaha setelah dikurangi biaya operasional.
Apabila pengelolaan usaha mendapatkan keuntungan yang tinggi, maka nilai bagi hasilnya juga akan tinggi. Begitupun sebaliknya, keuntungan yang rendah akan berdampak pada bagi hasilnya yang rendah pula.
Pada kenyataannya, tidak mudah menjalankan sistem ini. Jika terjadi kerugian yang bukan disebabkan oleh kelalaian pengelola dana, maka kedua belah pihak akan menanggung kerugian tersebut.
Sebagai pengelola dana, bank syariah harus transparan dan jujur dalam memberikan informasi terkait biaya-biaya yang dikeluarkan. Biaya ini termasuk biaya yang timbul secara langsung maupun tidak langsung.
Baik revenue sharing maupun profit sharing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penetapan cara menghitung nisbah ini ditentukan di awal sesuai kesepakatan bersama antara pemilik dana dan pengelola dana.
Demikian penjelasan terkait pengertian nisbah, hal-hal yang mempengaruhi nisbah, dan mekanisme nisbah.
Semoga bermanfaat bagi Insan BMS agar lebih memahami nisbah dan sistem perbankan syariah. Yuk, mulai beralih ke perbankan syariah! Temukan tabungan, pembiayaan, atau produk dan layanan lain yang sesuai syariah di Bank Mega Syariah.