29 Oktober 2025 | Tim Bank Mega Syariah

Di pertengahan tahun kemarin Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah secara resmi memperkenalkan program tes kemampuan akademik yang kemudian disingkat TKA. Program TKA bertujuan untuk menstimulasi program pembelajaran berkualitas berdasarkan kemampuan murid.
Program tes kemampuan akademik berbeda dengan ujian nasional (UN) ataupun asesmen nasional (AN). Ujian nasional tetap menjadi dasar pertimbangan kelulusan murid sedangkan TKA berperan untuk melengkapi kemampuan akademik murid lebih spesifik.
Merujuk dari Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Tes Kemampuan Akademik, definisi tes kemampuan akademik adalah kegiatan pengukuran capaian akademik murid pada mata pelajaran tertentu.
Sementara mengutip dari website resmi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, tes kemampuan akademik merupakan asesmen berstandar nasional yang disusun bertujuan sebagai tolok ukur capaian akademik murid pada mata pelajaran tertentu sesuai kurikulum yang berlaku.
Berbeda dengan UN yang wajib diikuti seluruh murid di tingkat akhir, murid bebas memilih untuk mengikuti TKA atau tidak. Hanya murid yang merasa perlu dan butuh yang dipersilakan mengikuti tes kemampuan akademik.
Alasan kenapa TKA diwajibkan karena peran TKA sebatas melengkapi sistem penilaian yang sudah ada, jadi tidak menggantikan tolok ukur penilaian apapun dalam satuan pendidikan. Secara tidak langsung dapat diartikan kalau hasil simulasi tes kemampuan akademik tidak memengaruhi keputusan kelulusan murid.
Masih dari sumber peraturan yang sama, Permendikdasmen No. 9 Tahun 2025, Pasal 3 menyebutkan tujuan penyelenggaraan tes kemampuan akademik antara lain:
Memperoleh informasi capaian akademik murid yang terstandar untuk keperluan seleksi akademik.
Menjamin pemenuhan akses murid pendidikan nonformal dan pendidikan informal terhadap penyetaraan hasil belajar.
Mendorong peningkatan kapasitas pendidik dalam mengembangkan penilaian yang berkualitas.
Memberikan bahan acuan pengendalian dan penjaminan mutu pendidikan.
Lebih spesifik lagi menurut Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, manfaat TKA untuk semua jenjang pendidikan sebagai tolok ukur untuk prestasi murid di berbagai jalur pendidikan, termasuk nonformal dan informal, agar hasil belajarnya mendapatkan pengakuan kesetaraan.
Sertifikat Hasil TKA yang kemudian disingkat SHTKA bermanfaat untuk mengikuti berbagai jenis seleksi akademik. Untuk masing-masing jenjang pendidikan, manfaat penyelenggaraan TKA di antaranya:
Bagi murid SD/MI kelas 6, hasil TKA mendukung proses masuk SMP melalui jalur prestasi (tergantung kebijakan masing-masing pemerintah daerah).
Bagi murid SMP/MTS kelas 9, hasil TKA mendukung proses masuk SMA/SMK melalui jalur prestasi (tergantung kebijakan masing-masing pemerintah daerah).
Bagi murid SMA/MA/SMK, hasil TKA berfungsi sebagai validator nilai rapor bila mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), tolok ukur ketika mendaftar PTN via seleksi mandiri, serta bahan pertimbangan proses seleksi PTS.
Tes kemampuan akadmeik 2025 berlangsung di awal November 2025. Dimulai dari murid tingkat SMA/SMK yang mengikuti TKA, lalu jenjang SD dan SMP. Untuk jenjang pendidikan SD/MI dan SMP/MTS pelaksanaan TKA diperkirakan akan dilakukan sekitar bulan Maret - April 2026.
Sedangkan untuk jenjang SMA/MA/SMK yang berlangsung di akhir tahun 2025 ini, berikut ini jadwalnya:
Tanggal 1 - 2 November 2025 : Sinkronisasi semi online.
Tanggal 3 - 4 November 2025 : Pelaksanaan TKA Gelombang 1.
Tanggal 5 - 6 November 2025 : Pelaksanaan TKA Gelombang 2.
Tanggal 8 - 9 November 2025 : Pelaksanaan Gelombang Khusus (jalur nonformal).
Meski tidak diwajibkan, akan tetapi tidak semua murid diperbolehkan mengikuti TKA. Berikut ini murid yang diperbolehkan mengikuti TKA dan daftar mata pelajarannya berdasarkan jenjang pendidikan.
Murid yang bisa mengikuti TKA di antaranya murid SD/MI/sederajat kelas 6, murid SMP/MTS/sederajat kelas 9, murid SMA/MA/SMK/MAK kelas 12, serta murid SMK/MAK kelas 13 bila program pembelajaran 4 tahun. Berikut ini daftar pembelajaran untuk masing-masing jenjang pendidikan.
Hanya murid SD/MI/sederajat yang berada di kelas 6 saja yang diperbolehkan mengikuti TAK. Mata pelajaran yang diujikan hanya pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.
Murid di jenjang pendidikan SMP/MTS/sederajat yang boleh mengikuti TAK hanya murid kelas 9. Pelajaran yang diujikan sama dengan jenjang SD yaitu hanya pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.
Di jenjang SMA/MA/SMK/MAK/sederajat yang memiliki program sekolah tiga tahun, siswa kelas 12 yang boleh ikut TAK, sedangkan SMK/MAK yang memiliki program sekolah empat tahun hanya memperbolehkan siswa kelas 13 yang ikut tes kemampuan akademik.
Pelajaran yang diujikan di antaranya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan dua mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran lanjutan yang bisa dipilih murid di antaranya:
Bahasa Indonesia lanjutan.
Bahasa Inggris lanjutan.
Matematika lanjutan.
Fisika.
Biologi.
Ekonomi.
Sosiologi.
Geografi.
Sejarah.
Antropologi.
PPKN atau Pendidikan Pancasila.
Bahasa Arab.
Bahasa Jerman.
Bahasa Perancis.
Bahasa Jepang.
Bahasa Korea.
Bahasa Mandarin.
Produk atau Projek Kreatif dan Kewirausahaan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau tes kemampuan akademik ini juga berlaku untuk sistem pendidikan nonformal seperti homeschooling. Justru dengan adanya SHTKA, murid homeschooling memiliki informasi yang berisikan pernyataan kelulusan.
Adapun jenjang paket pendidikan dan mata pelajaran yang akan diujikan di antaranya:
Program Paket A setara dengan SD/MI kelas 6 diujikan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.
Program Paket B setara dengan SMP/MTS kelas 9 diujikan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika.
Program Paket C setara dengan SMA/SMK kelas 12 diujikan pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan dua pelajaran tambahan.
Tugas untuk mempersiapkan murid yang akan ikut TKA bukan cuma tugas murid itu sendiri dan guru, melainkan peran orang tua pun ternyata penting agar hasil tes tersebut bagus. Ketiga unsur tersebut memiliki peran yang berbeda-beda dalam mempersiapkan murid.
Bagi murid, hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk mengikuti TKA yaitu:
Mengatur strategi belajar yang tepat sasaran. Tidak harus selalu lembur belajar atau belajar di akhir pekan. Justru kondisi ini berpotensi bikin anak stres.
Mengikuti simulasi tes kemampuan akademik agar kemampuan berpikir dan memahami terus terlatih.
Menjaga kondisi kesehatan fisik dan mental. Kedua jenis kesehatan ini harus seimbang agar kondisi kesehatan anak stabil dan prima.
Guru memiliki peran cukup krusial untuk mempersiapkan murid mengikut TKA, hal yang bisa dilakukan di antaranya:
Mengikuti program sosialisasi dari dinas atau sekolah tentang TKA dan mempelajari konsep asesmen TKA.
Mengintegrasikan materi TKA ke dalam pembelajaran. Menyisipkan beberapa latihan soal berbasis HOTS, mempersiapkan berbagai sumber belajar untuk murid dan mengarahkan mereka untuk memahami konsep inti pembelajaran.
Mengedukasi para orang tua untuk memahami TKA guna mendukung proses pembelajaran anak di rumah.
Mendampingi murid dengan sabar dan penuh rasa empati agar berkurang rasa kekhawatiran murid.
Adapun peran orang tua di rumah dalam mendukung anak mengikuti TKA di antaranya:
Memahami seluruh informasi yang berkaitan dengan TKA. Caranya dengan melalui sosialisasi yang diselenggarakan sekolah, berkonsultasi dengan guru ataupun melakukan riset secara mandiri.
Membangun ruang belajar anak agar tumbuh rasa nyaman ketika anak belajar.
Mendampingi seluruh proses pembelajaran dan kemajuan anak, termasuk perasaan dan kesehatan mentalnya serta asupan makanan bergizi.
Optimalkan dukungan Anda sebagai orang tua dengan memiliki tabungan khusus untuk mempersiapkan pendidikan anak sampai jenjang perguruan tinggi. Ada berbagai layanan tabungan syariah di Bank Mega Syariah yang bisa Anda sesuaikan sebagai tabungan pendidikan anak.
TabunganKu iB menawarkan program menabung ringan dengan setoran awal mulai dari Rp 20 ribu. Jenis tabungan ini bebas biaya administrasi bulanan dan dijamin Lembaga Penjamin Simpanan sampai Rp 2 miliar per nasabah.
Tabungan Investasya iB membantu Anda menabung dengan penuh keberkahan dan nisbah bagi hasil berlimpah. Bahkan nisbah bagi hasilnya setara dengan produk deposito. Salah satu keunggulan lainnya, nasabah berhak mendapatkan merchant discount yang bekerja sama dengan Bank Mega Syariah. Beberapa di antaranya METRO, Wendy’s, Coffee Bean & Tea Leaf, Baskin Robbins, hingga Gyu Katsu Nikaido.
Tabungan Berkah Rencana iB yang akan mewujudkan rencana Anda untuk mempersiapkan biaya pendidikan masa depan anak. Jangka waktunya lebih fleksibel mulai dari 6 bulan sampai 18 tahun. Nasabah Tabungan Berkah Rencana iB mendapatkan manfaat tambahan yakni manfaat asuransi jiwa apabila meninggal dunia.
Untuk informasi selengkapnya silakan kunjungi website Bank Mega Syariah atau mengunjungi langsung ke kantor cabang terdekat dari lokasi Anda.
Semoga bermanfaat!
Bagikan Berita