19 Juni 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Dalam mengelola bisnis, peran laporan keuangan cukup krusial untuk keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui bagaimana cara membuat laporan keuangan sederhana.
Laporan keuangan berisikan informasi seputar transaksi keuangan mulai dari uang masuk atau keluar, kebutuhan produksi dan operasional bisnis serta analisis keuangan dan bisnis lainnya.
Meski bentuk laporan keuangan sederhana, akan tetapi pembuat laporan keuangan tersebut harus memastikan seluruh data akurat dan terhitung dengan cermat. Mari ketahui fungsi, format, contoh laporan keuangan sederhana dan cara membuatnya.
Laporan keuangan adalah jenis laporan yang memvisualisasikan kondisi keuangan, baik itu keuangan pribadi, organisasi maupun perusahaan. Lebih spesifik lagi artikel ini akan membahas tentang laporan keuangan sederhana untuk bisnis.
Laporan keuangan menjadi tolok ukur penting untuk mengetahui kondisi keuangan dan pengambil keputusan kegiatan bisnis. Sebab di dalam laporan keuangan terdapat informasi fundamental seperti pemasukan, pengeluaran, utang, dan distribusi dana bisnis lainnya.
Adapun tujuan pembuatan laporan keuangan di antaranya:
Menjadi standar kinerja perusahaan.
Membantu perusahaan mengambil keputusan berkaitan dengan kegiatan bisnis. Misalnya keputusan untuk membuka cabang baru atau berinovasi menu.
Menjadi syarat bagi wajib pajak untuk pelaporan pajak bisnis.
Mengevaluasi kinerja keuangan dan bisnis.
Mempermudah sistem pengawasan arus kas keuangan.
Mempermudah mencari investor sebab Anda dapat merinci kondisi keuangan bisnis dan regulasinya.
Berikut ini contoh laporan keuangan sederhana mulai dari bisnis skala kecil dan menengah seperti UMKM hingga perusahaan besar.
Contoh laporan keuangan sederhana untuk bisnis skala kecil dan menengah (UMKM) sebagai berikut:
Gambar diambil dari: Jobstreet
Gambar diambil dari: Detik Finance
Sebelum membahas format penulisan laporan keuangan, Anda perlu mengetahui terlebih dulu terdapat tiga jenis laporan keuangan yakni laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Berikut ini format laporan keuangan berdasarkan jenisnya:
Laporan Neraca adalah jenis laporan dengan format informasi jumlah kas, piutang dan juga aset tetap.
Laporan Laba Rugi adalah jenis laporan dengan format informasi pendapatan kotor, pendapatan bersih, biaya operasional dan non-operasional, laba kotor ataupun laba bersih.
Laporan Arus Kas adalah jenis laporan keuangan dengan format informasi uang masuk dan keluar dalam periode tertentu berdasarkan kegiatan operasional bisnis, investasi dan pendanaan eksternal lainnya.
Laporan Perubahan Modal merupakan jenis laporan dengan format informasi modal awal bisnis, jumlah laba dan bersih serta pengambilan dana pribadi oleh pemilik bisnis.
Catatan Atas Laporan Keuangan adalah jenis laporan yang dibuat entitas usaha atau perusahaan tertentu yang dibuat bila perusahaan tersebut sudah go public.
Untuk memastikan kegiatan bisnis berjalan efisien dan terukur, penting bagi pelaku usaha memahami cara membuat laporan keuangan sederhana namun tetap akurat. Berikut ini langkah-langkahnya.
Langkah pertama yang sangat penting dalam membuat laporan keuangan adalah dengan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran secara konsisten ke dalam buku kas utama. Setiap transaksi, sekecil apapun nilainya, harus dicatat secara teratur dan tanpa penundaan agar tidak ada data yang terlewat atau terlupakan.
Dengan kebiasaan ini, pelaku usaha akan memiliki catatan keuangan yang rapi dan lengkap sehingga memudahkan dalam pemantauan arus kas. Buku kas dapat dibuat dalam bentuk manual menggunakan buku tulis atau catatan harian, namun disarankan untuk menggunakan sistem komputerisasi agar pencatatan lebih efisien dan minim kesalahan.
Agar pencatatan laporan keuangan sederhana lebih mudah ditelusuri, sebaiknya setiap transaksi dipisahkan berdasarkan kategorinya.
Sebagai contoh, transaksi bisa dikelompokkan ke dalam beberapa jenis seperti pendapatan dari penjualan, pengeluaran untuk pembelian, biaya operasional, investasi, dan kategori lainnya. Dengan pengelompokan ini, nantinya Anda dapat meninjau dan memahami pola keuangan di masing-masing pos secara lebih efisien dan terstruktur.
Langkah selanjutnya dalam menyusun laporan keuangan sederhana adalah menghitung jumlah stok barang yang masih tersedia. Jika bisnis Anda bergerak di sektor manufaktur, penting juga untuk mencatat stok produk yang masih tersimpan di gudang.
Terdapat dua metode umum yang bisa digunakan untuk menghitung nilai persediaan, yaitu First-In-First-Out (FIFO) dan Last-In-First-Out (LIFO).
Dengan menggunakan metode FIFO, nilai sisa stok dihitung berdasarkan Harga Pokok Penjualan (HPP) dari barang yang pertama kali diproduksi atau dibeli.
Sebaliknya, jika Anda memilih metode LIFO, maka nilai stok yang tersisa akan dihitung berdasarkan HPP dari pembelian atau produksi terakhir yang terjadi mendekati waktu penyusunan laporan keuangan.
Dalam menyusun laporan keuangan, Anda juga perlu mencatat seluruh inventaris yang dimiliki perusahaan. Inventaris ini mencakup aset-aset seperti peralatan kerja, mesin, komputer, furniture kantor, hingga kendaraan operasional.
Setiap pembelian barang inventaris baru harus dicatat secara rinci, termasuk tanggal pembelian, harga, dan jumlah barang. Selain itu, biaya perawatan atau perbaikan inventaris juga wajib dicatat agar laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan secara menyeluruh.
Pencatatan ini membantu Anda memantau nilai aset perusahaan serta merencanakan anggaran perawatan atau penggantian di masa mendatang.
Dalam membuat laporan keuangan sederhana, menyusun laporan neraca yang memuat informasi lengkap mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dalam periode tertentu termasuk hal yang penting.
Anda perlu mencatat seluruh aset yang dimiliki, baik aset lancar maupun tetap, serta mencantumkan semua kewajiban, seperti utang usaha atau pinjaman. Setelah itu, hitung nilai ekuitas dengan menggunakan rumus sederhana: total aset dikurangi total kewajiban.
Untuk memudahkan analisis dan pembacaan data, sangat dianjurkan menyusun laporan neraca dalam bentuk tabel yang terstruktur sehingga Anda bisa melihat posisi keuangan perusahaan dengan lebih jelas dan sistematis.
Laporan laba rugi merupakan komponen penting dalam memahami kondisi keuangan perusahaan, termasuk bagi pelaku UMKM. Selain mencatat pemasukan dan pengeluaran, Anda juga perlu mengetahui apakah bisnis sedang berada dalam kondisi untung atau rugi.
Informasi ini sangat berguna sebagai dasar untuk menyusun strategi bisnis ke depan, seperti menekan biaya operasional atau meningkatkan penjualan. Tak hanya itu, laporan laba rugi juga berperan dalam perhitungan pajak, karena besar kecilnya laba akan memengaruhi jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Sebagai pengusaha, penting bagi Anda untuk memiliki kesadaran yang tinggi terhadap setiap transaksi keuangan yang terjadi dalam bisnis. Pencatatan keuangan yang rapi dan akurat bukan hanya membantu dalam menyusun laporan keuangan, tetapi juga menjadi dasar dalam menilai kinerja usaha secara keseluruhan.
Banyak pelaku usaha yang fokus pada operasional, namun melupakan pentingnya dokumentasi transaksi, sehingga kesulitan saat perlu mengevaluasi arus kas atau membuat keputusan strategis. Dengan pencatatan yang baik, Anda bisa menghindari risiko kesalahan pengelolaan dana dan menjaga stabilitas keuangan perusahaan.
Untuk mendukung hal tersebut, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Modal Kerja. Selain memberikan suntikan dana segar bagi kelangsungan usaha, pembiayaan ini juga membantu memperjelas catatan transaksi, khususnya yang berkaitan dengan distributor, mitra kerja, maupun transaksi utang piutang.
Melalui sistem pencairan dan pembayaran yang lebih terstruktur, Anda akan memiliki riwayat transaksi yang tercatat dengan baik, sehingga memudahkan dalam pengawasan serta pelaporan keuangan. Dengan begitu, pengelolaan usaha menjadi lebih profesional dan siap untuk tumbuh secara berkelanjutan.
Untuk informasi selengkapnya silakan kunjungi website Bank Mega Syariah.
Bagikan Berita