Apa Itu Appraisal? Ini Arti, Tujuan, dan Faktor yang Mempengaruhi
19 Juni 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Saat mengajukan pembiayaan seperti KPR maupun pembiayaan dengan agunan, appraisal adalah salah satu proses penting yang akan Anda lewati.
Setiap debitur memiliki riwayat finansial yang berbeda. Untuk itulah, pihak bank melakukan prosedur appraisal untuk menaksir kemampuan debitur melunasi pembiayaan. Proses ini penting karena Anda dapat memastikan bahwa penilaian memang sudah sesuai.
Lantas, apa tujuan appraisal dan bagaimana prosedurnya? Mari simak uraian selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Appraisal?
Berdasarkan asal katanya, appraisal adalah penilaian. Dalam kegiatan bisnis, istilah ini sering digunakan untuk menaksir harga objek tertentu guna menentukan nilai sesungguhnya objek tersebut.
Dalam industri perbankan, proses appraisal erat kaitannya dengan memperkirakan harga suatu objek berdasarkan kenyataannya. Sederhananya, appraisal membantu menentukan nilai pasar suatu aset dengan akurat dan kemampuan debitur untuk membelinya
Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 28/POJK.04/2021 tentang Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Properti di Pasar Modal. Penilaian merupakan proses kerja untuk memberikan opini tertulis atas nilai ekonomi objek penilaian.
Hal serupa tertulis dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 101/PMK.01/2014.
Dalam aturan tersebut tertulis bahwa appraisal adalah proses memberikan opini tertulis atas nilai ekonomi suatu objek berdasarkan Standar Penilaian Indonesia (SPI).
Tak sembarangan orang bisa memberikan opininya. Petugas berwenang harus ahli dan patuh dengan ketetapan Kode Etik Penilaian Indonesia.
Tujuan Appraisal
Tujuan utama dari appraisal adalah untuk memberikan estimasi yang akurat tentang nilai pasar dari suatu aset. Beberapa tujuan spesifik dari appraisal antara lain:
Transaksi Jual Beli
Ketika proses jual beli, Anda juga akan memerlukan proses appraisal. Hal ini membantu penjual dan pembeli menentukan harga yang wajar untuk sebuah aset.
Dari segi pembeli, Anda akan mengeluarkan uang sesuai dengan objek yang akan didapatkan dengan kualitas yang setara dengan harga jualnya.
Sedangkan bagi penjual, mereka mendapatkan harga yang sepadan dengan kondisi yang dimilikinya. Dengan begitu, tak ada kecurangan dan rugi di pihak tertentu saat melakukan aktivitas jual-beli tersebut.
Mengetahui Nilai Pasti Objek Pembiayaan
Lembaga keuangan menggunakan appraisal untuk menilai jaminan (agunan) yang akan digunakan untuk mendapatkan pinjaman. Contoh nyata yang mudah dipahami adalah saat seseorang mengajukan permohonan KPR.
Salah satu prosedur yang harus dilalui debitur adalah proses appraisal. Tujuan dasar kegiatan appraisal untuk mencari tahu nilai pasti objek tertentu sehingga pembeli dan penjual tidak mengalami kerugian dari kegiatan jual-beli.
Menentukan Nilai Pertanggungan Asuransi
Aktivitas appraisal juga akan digunakan dengan tujuan menentukan nilai pertanggungan asuransi. Dengan begitu, jika terjadi kerusakan atau kehilangan, pemilik aset mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan nilai sebenarnya.
Perusahaan asuransi juga membutuhkan proses ini dalam menilai tingkat risiko yang terkait dengan aset tersebut. Alhasil, perusahaan dapat menetapkan premi yang sesuai.
Keperluan Pajak
Tujuan appraisal berikutnya adalah menentukan nilai aset untuk keperluan perpajakan, termasuk pajak properti dan pajak warisan. Ini untuk memastikan bahwa nilai aset yang dilaporkan untuk keperluan perpajakan adalah akurat dan sesuai dengan nilai pasar.
Pada akhirnya, semua wajib pajak membayar pajak berdasarkan nilai yang akurat, sehingga menghindari underreporting atau overreporting yang bisa menyebabkan kerugian bagi negara atau wajib pajak.
Penyelesaian Sengketa
Dalam konteks penyelesaian sengketa, appraisal bertujuan untuk menyediakan nilai yang obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan dari suatu aset, yang sering kali menjadi titik pertikaian dalam sengketa hukum.
Tujuan utamanya adalah memberikan dasar yang kuat dan obyektif untuk argumen dalam pengadilan atau mediasi. Selain itu, hasil appraisal juga membantu para pihak yang bersengketa mencapai kesepakatan yang adil berdasarkan penilaian yang obyektif.
Dengan memiliki penilaian yang jelas dan objektif, proses penyelesaian sengketa dapat diselesaikan lebih cepat, menghemat waktu dan biaya bagi semua pihak yang terlibat.
Pengelolaan Aset
Appraisal dalam pengelolaan aset bertujuan untuk membantu individu atau perusahaan dalam mengelola dan merencanakan aset mereka dengan lebih efektif.
Secara tak langsung, hal tersebut akan membantu dalam merencanakan anggaran, pengeluaran, dan strategi keuangan jangka panjang dengan lebih baik berdasarkan nilai aset yang dimiliki.
Faktor Pendukung Hasil Analisis Appraisal
Dalam melakukan prosesnya, seorang appraiser atau penilai tidak menilainya secara sembarangan. Ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap hasil penilaiannya.
Misalnya dalam konteks appraisal KPR, berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi hasil appraisal:
1. Lokasi Rumah
Lokasi rumah menjadi komponen krusial untuk menentukan nilai appraisalnya. Jika lokasi rumahnya strategis maka nilai appraisalnya pun semakin tinggi.
Beberapa faktor yang menjadi penentu strategis atau tidaknya lokasi rumah antara lain kondisi jalannya, fasilitas di sekitar lokasi hingga intensitas bencana yang akan terjadi di lokasi tersebut.
Bila lokasi rawan bencana, misalnya banjir, maka nilai appraisalnya sulit mencapai angka tinggi.
2. Kondisi Fisik Rumah
Kondisi fisik rumah turut menjadi pertimbangan hasil analisis appraisal suatu rumah. Bila rumah tak terawat, banyak yang bocor, warna cat telah pudar dan kecacatan fisik bangunan lainnya maka sulit mengharapkan nilai appraisal bangunan tersebut tinggi.
Bukan hanya kondisi fisik rumah saja, melainkan bagaimana aliran listriknya dan saluran air di rumah juga menjadi bagian dari pertimbangan menentukan nilai appraisal.
Oleh karena itu, saat ingin mengajukan KPR ke bank pastikan rumah pilihan Anda terawat, ya.
3. Nilai Jual Objek Pajak
Nilai Jual Objek Pajak (NOJP) membantu tim penilai untuk mempertimbangkan harga pasar bangunan melalui pendekatan biaya. NOJP bisa diketahui melalui dokumen Pajak Bumbi dan Bangunan (PBB).
4. Akses Menuju Lokasi Rumah
Komponen yang mempengaruhi nilai appraisal rumah selanjutnya yakni kemudahan akses menuju lokasi rumah. Semakin mudah diakses lokasinya maka nilai appraisalnya berpotensi tinggi.
Tak heran bila perumahan atau rumah yang berlokasi di pinggir jalan utama atau jalan besar ditaksir dengan harga jual yang lebih mahal karena nilai appraisalnya juga tinggi.
5. Kondisi Lingkungan Sekitar Rumah
Walaupun minor, akan tetapi kondisi lingkungan sekitar rumah ikut memberikan poin atas nilai appraisal rumah. Misalnya daerah tersebut memiliki fasilitas keamanan yang kurang maka nilai appraisalnya bisa rendah.
6. Kelengkapan Dokumen Rumah
Komponen yang terakhir yaitu kelengkapan dokumen rumah. Dokumen yang dimaksud antara lain Akta Jual Beli (AJB) dan sertifikat seperti Sertifikat Hak Milik (SHM).
Saat penjual tak bisa melengkapi dokumen rumah, maka nilai appraisalnya bisa terjun bebas walaupun komponen di atas memiliki nilai tinggi.
Syarat Pengajuan Appraisal
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa tak sembarang orang yang bisa melakukan penaksiran atau penilaian terhadap objek properti tertentu.
Bila Anda ingin mengajukan penaksiran nilai appraisal saat mengajukan KPR, berikut ini persyaratan dokumen yang dibutuhkan, antara lain:
Fotokopi identitas diri seperti KTP/SIM/Paspor
Fotokopi NPWP
Fotokopi kartu keluarga
Fotokopi buku tabungan dan rekening
Fotokopi bukti pendapatan atau gaji 3 bulan terakhir
Fotokopi buku nikah, bila sudah menikah
Rekening listrik, air atau telepon selama 3 bulan terakhir
Akta kepemilikan atau surat hak milik tanah atau bangunan
Biaya appraisal yang dibutuhkan
Ada banyak pihak ketiga yang menawarkan jasa penaksiran nilai appraisal. Akan tetapi, biasanya bank memiliki tim khusus untuk melakukan analisis appraisal. Anda cukup membawa seluruh dokumen tersebut kepada pihak jasa appraisal atau bank.
Beruntungnya saat ini ada banyak developer rumah yang bekerja sama dengan bank, sehingga Anda tak perlu repot mengumpulkan semua dokumen dan memberikan ke bank. Cukup titipkan data penting kepada developer saja.
Demikianlah definisi appraisal adalah kegiatan menaksir atau menilai suatu objek properti tertentu.
Apabila Anda memiliki rumah impian namun sulit mengumpulkan uang untuk membelinya, Bank Mega Syariah siap membantu Anda mewujudkan rumah impian dengan cara yang syari dan bebas riba.
Mega Syariah Flexi Home merupakan program pembiayaan rumah syariah untuk rumah second. Produk ini banyak sekali kelebihan, seperti angsuran yang tetap sampai lunas (untuk akad murabahah), plafon pembiayaan yang tinggi dan jangka waktu maksimal 20 tahun, serta bebas biaya provisi dan appraisal.
Yuk, miliki hunian idaman Anda lewat Mega Syariah Flexi Home dari Bank Mega Syariah!