Sebabkan Kelangkaan, Ini 5 Cara Mengatasi Krisis Energi
13 Oktober 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Persoalan krisis energi di Indonesia juga terjadi di belahan negara manapun di dunia. Kampanye metode dan cara mengatasi krisis energi mulai digencarkan seluruh aktivis dan pemerintah setempat guna mempertahankan sumber energi untuk masa depan.
Persoalan krisis energi atau lingkungan hidup ini tak bisa dianggap remeh begitu saja. Sebab persoalannya begitu kompleks dan berkaitan dengan seluruh komponen kehidupan. Sebut saja kelangkaan minyak atau bahan bakar yang belum lama ini terjadi.
Sebagai masyarakat yang cerdas, Anda perlu mengetahui lebih lanjut mengenai keterbatasan energi dan dampaknya bagi kehidupan serta cara mengatasi krisis energi tersebut.
Apa Itu Krisis Energi?
Bersumber dari laman resmi Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia, seorang filsuf asal Norwegia, Arne Naess, menyebutkan definisi krisis lingkungan hidup atau krisis energi.
Dalam laman tersebut tertulis bahwa menurut Naess krisis energi adalah dampak dari kesalahan fundamental manusia dalam memahami dirinya sendiri, alam dan perannya untuk kelancaran ekosistem.
Berdasarkan definisi tersebut maka pada dasarnya permasalahan energi dan solusinya itu dari dan oleh manusia itu sendiri. Setiap langkah dan kebiasaan manusia berpotensi merusak lingkungan bila dilakukan dengan cara yang keliru.
Sejalan dengan itu, Unacademy menyebutkan hal serupa. Bahwa definisi krisis lingkungan gangguan berdampak serius terhadap pasokan sumber energi untuk menjalankan roda perekonomian.
Secara spesifik disebutkan penggunaan sumber daya dari waktu ke waktu sebagai penyedia infrastruktur energi nasional serta energi yang dijadikan bahan bakar.
Belum lagi pertambahan populasi manusia dan pandemi yang belum lama ini terjadi semakin memperparah kondisi energi di bumi.
Efek krisis energi bukan hanya memberikan dampak kelangkaan energi saja, melainkan sejumlah dampak sosial hingga perekonomian. Masih dari sumber yang sama, dampak krisis energi di antaranya:
Jumlah reaktor nuklir meningkat
Terjadi krisis di Suriah dan Irak
Di sekitar Timur Tengah terjadi perang
Amerika Serikat memberikan sanksi terhadap Iran
Faktor Penyebab Krisis Energi
Ada banyak penyebab kenapa krisis energi bisa terjadi, mulai dari kepadatan penduduk, penggunaan energi berlebihan hingga sumber daya energi dijadikan lahan segar komersial yang menguntungkan.
Berikut ini penjelasannya:
Populasi Terlalu Banyak & Padat
Menurut Badan Energi Internasional, di tahun 2030 permintaan energi global akan meningkat cukup drastis yakni lebih dari 50 persen.
Peningkatan permintaan energi tersebut sejalan dengan perkiraan penambahan jumlah populasi akan mencapai 10 miliar orang di tahun 2050.
Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, misalnya makan, manusia masih mengeruknya dari sumber daya energi bumi.
Konsumsi Energi Berlebihan
Semakin besar populasi manusianya makan semakin besar pula penggunaan sumber daya alam. Penggunaan bahan bakar fosil akan semakin tergerus, mulai dari konsumsi minyak, gas, batu bara dan sumber daya alam tak terbarukan lainnya.
Bahkan para penelitian memprediksikan sumber daya alam yang paling pertama habis ialah minyak. Apalagi proyeksi cadangan minyak terbaru hanya cukup untuk 40 sampai 60 tahun serta batu bara hanya mencapai 2 abad mendatang
Pemborosan Energi
Kampanye hemat energi bukan hanya kampe biasa, melainkan kampanye yang cukup serius untuk membantu penghematan penggunaan energi. Justru yang terjadi banyak orang yang menyepelekannya dan terus melakukan pemborosan energi.
Kerusakan Infrastruktur
Ternyata kerusakan infrastruktur juga ikut andil dalam krisis energi. Misalnya saja penuaan infrastruktur peralatan pembangkit listrik. Sejumlah negara menggunakan peralatan usang sehingga membatasi produksi energi lebih efektif dan efisien lagi.
Alasan sulit melakukan pembaruan infrastruktur cukup masuk akal. Sebab dibutuhkan biaya cukup besar untuk melakukan pembaruan infrastruktur.
Kecelakaan Besar dan Bencana Alam
Penyebabnya yang terakhir yakni terjadinya kecelakaan besar atau bencana alam. Saat terjadi banjir, kebakaran, letusan gunung berapi, gempa bumi, angin topan hingga terputusnya jalur utama perdagangan maka krisis energi pun terjadi.
Cara Mengatasi Krisis Energi
Tak terbayang saat sumber daya alam tersebut habis, bagaimana anak dan cucu Anda nanti akan menjalani hidup di masa depan. Oleh karena itu, segera lakukan tindakan preventif sebagai upaya dan cara mengatasi krisis energi berikut ini.
Transisi ke Sumber Daya Terbarukan
Mulai merencanakan dan merancang perpindahan dari sumber daya alam yang bersifat tak terbarukan menjadi sumber daya terbarukan.
Pasalnya yang mengkhawatirkan bukan hanya jumlah minyak dan gas yang mulai berkurang saja, melainkan juga proses penggunaan batu bara dan fosil ini ternyata mencemari atmosfer bumi.
Saat atmosfer bumi dan keseimbangan ekosistem terganggu, maka dampaknya bagi manusia akan semakin berefek buruk.
Karenanya penting mulai merancang penggunaan sumber daya alternatif yang mengandalkan sumber daya terbarukan seperti matahari, angin dan air.
Inovasi Teknologi Penyimpanan
Selanjutnya kembangkan inovasi teknologi yang dapat menyimpan energi terbarukan tersebut. Misalnya saja pada kendaraan listrik yang memanfaatkan baterai untuk menyimpan cadangan listrik.
Terapkan Efisiensi Energi
Pada dasarnya cara mengatasi krisis energi yang paling sederhana bisa Anda lakukan dalam taraf rumah tangga. Mematikan energi yang tidak digunakan atau menghemat penggunaan energi menjadi tindakan preventif yang bisa dilakukan setiap orang.
Evaluasi Penggunaan Energi
Untuk level yang lebih tinggi yakni di kalangan pemerintah, pemerintah berperan sebagai pihak yang mengevaluasi penggunaan energi. Wilayah mana yang akan atau sudah terkena dampak kelangkaan energi.
Setelah itu, kembangkan rencana untuk melakukan efisiensi energi. Pertimbangkan bagaimana seharusnya menggunakan energi tersebut dengan bijak, mengurangi jejak karbon hingga mengurangi risiko dampak krisis energi lebih serius.
Tingkatkan Peduli terhadap Perubahan Iklim
Seluruh manusia yang ada di bumi ini. Tidak melihat gender, status, kewarganegaraan, usia hingga pekerjaan, seluruh manusia harus bekerja sama untuk peduli terhadap perubahan iklim dan lingkungan.
Bagaimana caranya mengurangi emisi gas rumah kaca serta menghijaukan daerah-daerah yang tandus hanya segelintir cara mengatasi krisis energi. Dampak dan konsekuensi pemanasan global ini persoalan serius yang akan dihadapi seluruh negara.
Tak perlu repot berpikir dalam skala besar seperti skala negara dan dunia. Anda bisa membantu mengatasi krisis energi ini dengan mengubah pola hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
Misalnya Gaya Hidup Zero Waste dan Contoh Penerapannya yang mudah Anda terapkan. Bank Mega Syariah pun turut peduli terhadap kesehatan lingkungan dan bumi ini dengan kegiatan Dukung Pengurangan Emisi Karbon yang dilakukan di wilayah pesisir Jakarta.
Bila seluruh manusia di bumi bahu membahu peduli dan memperbaiki kerusakan alam, maka peluang anak dan cucu masih bisa memanfaatkan sumber daya alam lebih besar lagi.
Sebagai wujud peduli terhadap lingkungan, Bank Mega Syariah membantu mencegah krisis energi. Peran Bank Mega Syariah dalam mencegah krisis energi diwujudkan melalui pembiayaan berkelanjutan, peningkatan kesadaran lingkungan, serta kemitraan strategis yang mendukung transisi energi.
Langkah-langkah ini tidak hanya membantu menjaga stabilitas energi di Indonesia, tetapi juga memastikan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip syariah.