22 Agustus 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Memiliki masa tua yang damai, tenang dan sejahtera adalah impian semua orang. Supaya impian tersebut jadi kenyatan, mulai saat ini Anda harus mengetahui cara mengatur dana pensiun yang benar agar kebutuhan di masa sekarang dan masa tua sama-sama terjamin.
Jarang sekali orang yang memasuki masa pensiun apalagi masa tua masih diberikan kesempatan untuk bekerja. Sekalipun ada, tentu keadaannya akan mengkhawatirkan sebab kondisi kesehatan yang mulai menurun akan memengaruhi performanya untuk bekerja.
Di kasus lain, orang mempersiapkan dana pensiun untuk modal usaha ketika masa pensiun nanti. Jadi, Anda tetap bisa memiliki penghasilan bulanan sekalipun tidak bekerja di kantor. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatur dana pensiun dengan benar dan tepat.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana pensiun adalah dana yang dihimpun oleh perusahaan atau serikat pekerja atau badan usaha milik pemerintah atau organisasi lain dengan tujuan untuk memiliki cadangan dana sebagai pembayaran pensiun untuk pegawainya yang sudah memasuki masa pensiun atau pension fund.
Hal serupa juga tertulis pada peraturan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Dalam peraturan perundang-undangan tersebut tertulis bahwa dana pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program dengan jaminan manfaat di masa pensiun.
Secara sederhana bisa disimpulkan kalau dana pensiun adalah aktivitas menghimpun dana, baik secara individu atau mempercayakan pihak ketiga, untuk disimpan dan dikelola agar berguna di masa depan ketika Anda sudah memasuki masa pensiun.
Alasan utama memiliki dana pensiun adalah mempersiapkan dana untuk kehidupan di masa pensiun. Namun secara spesifik, berikut ini manfaat dan fungsi dana pensiun, di antaranya:
Mempersiapkan dana untuk masa pensiun.
Memberikan jaminan keamanan finansial di masa depan.
Menjamin kestabilan finansial di masa pensiun nanti.
Memberikan nisbah bagi hasil yang bisa dimanfaatkan untuk tabungan dana pensiun.
Mengoptimalkan penghasilan pasif di masa pensiun mendatang.
Memproteksi pegawai untuk kehidupan masa tuanya.
Langkah pertama untuk mempersiapkan dana pensiun adalah dengan menentukan target usia pensiun. Bila merujuk dari aturan pemerintah, di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun dijelaskan sejak Januari 2019 usia pensiun menjadi 57 tahun.
Masih dari peraturan yang sama, Pasal 15 ayat (3) melanjutkan bahwa setiap tiga tahun sekali usia pensiun bertambah satu tahun. Itu berarti untuk tahun 2025 ini usia pensiun ideal 59 tahun. Kendati demikian, Anda tetap bisa menentukan sendiri usia pensiun ideal menurut Anda. Baru setelah itu menerapkan beberapa langkah untuk mengatur dana pensiun di bawah ini.
Pada saat menyusun rencana keuangan, Anda sudah harus menetapkan empat hal yaitu target usia pensiun, asumsi usia harapan hidup, estimasi biaya yang dibutuhkan untuk hidup sehari-hari dan waktu yang dibutuhkan atau tersedia untuk mengumpulkan dana pensiun.
Berikut ini contoh kasusnya:
Seorang pegawai berusia 28 tahun memiliki rencana akan pensiun di usia 60 tahun. Asumsi usia harapan hidup saat ini sekitar usia 70 tahun. Apabila penghasilan bulanan Anda berada di angka Rp 10 juta dan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sekitar Rp 8 juta per bulan, waktu untuk menabung selama 32 tahun serta asumsi inflasi sekitar 8%a per tahun. Maka kebutuhan dana pensiun sekitar Rp 5,47 miliar.
Berdasarkan estimasi perhitungan tersebut, Anda mulai bisa menyusun rencana keuangan seperti berapa dana yang disisihkan untuk asuransi, tabungan dan investasi yang berguna di masa tua nanti.
Walaupun penghasilan Anda saat ini cukup atau lebih dari cukup, tapi nyatanya hidup berlebih-lebihan itu hal yang paling tidak disukai oleh Allah SWT. Tetapkan mana yang memang kebutuhan dan hanya sekadar keinginan.
Sesekali self reward dengan membeli hal yang Anda inginkan sah-sah saja mengingat Anda sudah begitu keras bekerja. Akan tetapi, Anda tetap harus mawas diri dan sadar diri lagi bahwasanya hidup tidak melulu tentang kesenangan diri. Kembali lagi untuk memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan.
Apabila saat ini Anda memiliki beberapa utang, baik utang konsumtif maupun produktif, maka fokus terlebih dulu untuk segera melunasinya sesuai tempo. Jika Anda memiliki sedikit uang untuk segera melunasi utang tersebut, maka segera lunasi utang tersebut.
Mengapa melunasi utang lebih penting daripada menabung? Sebab utang dan cicilan dapat menghambat pertumbuhan keuangan Anda. Jangan sampai Anda terus-menerus membayar utang atau cicilan sampai usia menjelang pensiun. Karena bila terjadi, mau di usia berapa Anda mulai menabung dan menginvestasikan aset kekayaan untuk masa pensiun?
Jangan ragu untuk mencari tambahan sumber penghasilan. Di Era Digitalisasi dan Teknologi saat ini, ada banyak cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Manfaatkan media sosial atau platform pencari kerja untuk menemukan lowongan pekerja lepas atau freelance sesuai skill yang Anda miliki. Namun, kalau Anda memiliki skill dan ketertarikan bisnis, Anda bisa memulai bisnis kecil-kecilan untuk menambah penghasilan bulanan.
Langkah selanjutnya yakni memiliki polis asuransi. Ada baiknya memiliki polis asuransi lengkap, mulai dari asuransi kesehatan sampai asuransi jiwa. Namun bila Anda hanya mampu memiliki satu polis asuransi, sangat disarankan untuk memiliki polis asuransi kesehatan.
Mengingat semakin bertambahnya usia maka semakin rentan tubuh manusia sehingga lebih mudah terkena penyakit. Belum lagi penyakit yang disebabkan kebiasaan tidak sehat selama masa muda. Di samping itu, biaya pengobatan dan perawatan pun sudah pasti naik setiap tahunnya.
Mumpung masih muda di saat Anda belum terdeteksi berbagai penyakit, segera miliki polis asuransi. Justru di usia muda ini peluang Anda mendapatkan harga polis murah lebih besar ketimbang di usia menjelang pensiun nanti.
Cara mengatur dana pensiun yang terakhir ini yang paling krusial untuk mempermudah jalan Anda memiliki dana pensiun. Bisa dikatakan investasi menjadi jalan ninja untuk memperingan kegiatan menghimpun dana pensiun.
Akan tetapi, tidak semua instrumen investasi bisa Anda pilih. Dengan tujuan menghimpun dana pensiun, lebih dianjurkan untuk berinvestasi pada instrumen reksa dana, obligasi ataupun deposito dan tabungan berjangka. Alasannya sederhana, karena instrumen investasi tersebut memiliki risiko lebih rendah daripada instrumen lainnya sehingga aman sebagai investasi jangka panjang.
Deposito Syariah menawarkan fleksibilitas penempatan dana investasi sehingga Anda mendapatkan persentase nisbah bagi hasil yang seimbang. Meski produk syariah, tapi bila Anda ingin menempatkan dana deposito dalam bentuk mata uang asing seperti dollar (USD) pun tak masalah.
Fleksibilitas lainnya dibuktikan dengan jangka waktu penempatan dana depositonya bisa Anda pilih sesuai keinginan. Mulai dari 1 bulan, 3, 6, sampai 12 bulan.
Khusus untuk anak muda yang belum memiliki dana besar untuk investasi deposito, Anda tetap bisa menyimpan dana pensiun ke dalam bentuk produk simpanan Tabungan Investasya iB.
Kenapa harus Tabungan Investasya iB? Fun fact, nasabah Tabungan Investasya iB menawarkan nisbah bagi hasil menari setara deposito. Artinya Anda berpotensi mendapatkan nisbah yang setara dengan instrumen deposito syariah.
Kelebihan produk simpanan ini, nasabah diberikan fasilitas merchant discount yang sangat menarik. Baik itu berbelanja di Transmart atau METRO hingga kulineran di merchant-merchant yang bekerja sama dengan Bank Mega Syariah, Anda berhak mendapatkan diskon dan promo secara cuma-cuma.
Percayakan pengelolaan dana pensiun Anda kepada Bank Mega Syariah, ya!
Bagikan Berita