Pahami Ciri-ciri QRIS Palsu dan Cara Aman Terhindar dari Penipuan
25 Desember 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS menjadi pilihan transaksi pembayaran paling populer dan dipilih banyak masyarakat Indonesia saat ini. Sejalan dengan itu, penyebaran QRIS palsu pun tak kalah masifnya.
Tren pembayaran digital melalui QRIS telah lama dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Manfaatnya pun sangat terasa hingga saat ini. Transaksi dengan merchant jadi lebih praktis dan aman.
Sayangnya kemudahan transaksi tersebut justru dimanfaatkan beberapa oknum untuk mengambil keuntungannya sendiri. Baik konsumen maupun merchant, keduanya kerap menjadi korban QRIS palsu. Bagaimana cara mengatasi persoalan tersebut?
Ciri-ciri QRIS Palsu dan Bedanya dengan QRIS Asli
Menurut data ASPI di bulan Maret 2024 setidaknya ada 49 juta pengguna QRIS dan 32 juta merchant yang menggunakan QRIS untuk transaksi pembayarannya. Jumlah perputaran uangnya pun mencapai Rp 42 triliun.
Melihat data tersebut, rasanya tak heran bila para oknum penipu ini melihat peluang yang menguntungkan dengan bertransaksi melalui QRIS. Sebagai konsumen sekaligus pengguna QRIS yang cerdas, Anda harus mengetahui perbedaan QRIS palsu dan asli untuk mengenali ciri-ciri QRIS palsu.
Faktor Perbedaan | QRIS Asli | QRIS Palsu |
Logo QRIS & GPN | Terdapat logo QRIS di sebelah kiri dan logo GPN di kanan | erdapat logo QRIS di sebelah kiri dan logo GPN di kanan |
Nama Merchant | Nama merchant di papan QRIS dengan merchant yang muncul saat transaksi harus sama | Nama merchant di papan QR barcode berbeda dengan yang muncul saat transaksi |
National Merchant ID (NMID) | Terdapat nomor NMID setelah nama merchant | Tidak ada NMID |
Terminal ID | Terdapat terminal ID setelah NMID | Tidak ada TID |
QR Barcode | QR barcode hanya bisa di-scan melalui aplikasi pembayaran | Setelah melakukan scan, konsumen diarahkan ke link tertentu atau nomor rekening pribadi |
Slogan & Situs Khusus | Terdapat slogan “Satu QRIS untuk Semua” dan situs aplikasi penyelenggara QRIS | Tidak terdapat slogan dan situs penyelenggara QRIS |
Desain Footer | Terdapat informasi kode NNS dan tanggal versi cetak | Tidak ada informasi kode NNS dan tanggal versi cetak |
Informasi Cara Pembayaran | Terdapat panduan singkat cara melakukan pembayaran melalui QRIS | Terdapat panduan singkat cara melakukan pembayaran melalui QRIS |
Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka perbedaan yang mencolok terletak pada nama merchant yang berbeda, informasi NMID dan TID, hingga desain footer QR barcode.
Seringnya pengguna QRIS tidak memerhatikan informasi di atas dan langsung melakukan scan barcode QRIS saja. Saat Anda scan barcode tersebut namun tidak diarahkan langsung ke sistem pembayaran atau diarahkan ke link atau tautan tertentu, maka Anda patut curiga.
Beberapa kasus lain, konsumen akan diarahkan ke nomor rekening pribadi atau nama merchant yang berbeda dengan nama merchant yang tertulis dalam lembar QR barcode dari merchant. Kondisi ini juga diindikasikan QRIS palsu.
Dampak Ketidakwaspadaan terhadap Penggunaan QRIS Palsu
Penggunaan merchant tidak terbatas hanya pada merchant yang melakukan jual beli saja. Akan tetapi, penggunaan QR barcode sudah lebih luas dan umum.
Ada banyak QRIS masjid yang Anda lihat atau jenis QRIS sedekah lainnya dari platform atau lembaga kemanusiaan. Sebenarnya kehadiran QR code masjid atau QR code untuk sedekah tersebut sangat membantu umat Islam dalam menunaikan kewajibannya.
Hanya saja bila tidak teliti, Anda rentan mengalami kerugian finansial sekaligus psikologis atau kejiwaan. Secara finansial Anda akan kehilangan sejumlah uang yang diperuntukkan untuk pembayaran atau sedekah.
Sementara dampak secara psikologis dan kejiwaan, mulai timbul rasa trauma dan tidak percaya terhadap keamanan sistem pembayaran secara digital.
Untuk jangka panjang, bila ada banyak korban yang seperti ini tentu akan menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital.
Cara Aman Bertransaksi Menggunakan QRIS
Oleh karena itu, agar transaksi Anda aman menggunakan QRIS ada beberapa hal yang perlu Anda lakukan sebelum melakukan transaksi, antara lain sebagai berikut.
Lakukan Scan QR Barcode hanya di Aplikasi Pembayaran
QRIS asli yang diterbitkan lembaga resmi hanya bisa dipindai melalui aplikasi pembayaran seperti e-wallet atau mobile banking. Sesudah melakukan scan, konsumen bisa memastikan nama merchant dan nilai pembayaran untuk kemudian menyelesaikan transaksi.
Jangan Gunakan Kamera HP untuk Scan QR Barcode
Jangan pernah melakukan scan QR barcode melalui aplikasi kamera di ponsel. Sebab QRIS yang asli tidak akan terbaca ketika dipindai melalui aplikasi kamera biasa.
Sebaliknya, bila Anda memindai QR barcode melalui aplikasi kamera dari ponsel, maka kemungkinan akan tertipu jauh lebih besar. Ada potensi Anda akan diarahkan ke link atau tautan tertentu.
Waspada Ketika Kode QRIS Mengarah ke Link atau Tautan
Melanjutkan dari pembahasan sebelumnya, bila Anda memindai QR code melalui aplikasi kamera ataupun aplikasi pembayaran kemudian diarahkan ke link atau tautan tertentu, Anda patut waspada.
QRIS yang asli tidak akan mengarahkan konsumen ke link atau tautan tertentu. Sedangkan QRIS palsu akan mengarahkan konsumen untuk mengisi sejumlah data perbankan pribadi.
Tips Terhindar dari Transaksi melalui QRIS Palsu
Melansir dari CNBC Indonesia, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan bahwa keamanan bertransaksi menggunakan QRIS menjadi tanggung jawab merchant dan konsumen.
Tips untuk Pemilik Merchant
Bagi pemilik merchant perlu melakukan pemeriksaan secara berkala QRIS code miliknya. Tujuannya untuk mengetahui bila QR barcode tersebut rusak atau digantikan oleh oknum. Dengan begitu, Anda bisa segera melakukan tindakan preventif atas penipuan tersebut.
Selanjutnya melakukan edukasi kepada karyawan tentang cara bertransaksi melalui QRIS. Mengawasi setiap langkah-langkah pembayaran melalui QRIS hingga menerima notifikasi status pembayaran telah sukses atau berhasil melalui sistem.
Beberapa kasus penipuan ditemukan bahwa konsumen memperlihatkan tampilan screenshot QRIS lama untuk mengelabui merchant. Modus penipuan seperti ini juga perlu diketahui pemilik merchant dan karyawan. Oleh sebab itu, penting untuk mengedukasi karyawan modus penipuan melalui QRIS.
Tips untuk Pengguna QRIS Barcode
Adapun untuk konsumen atau pengguna QRIS, Anda juga perlu berhati-hati sewaktu melakukan transaksi menggunakan QR code. Tips agar terhindar dari modus penipuan QRIS palsu, antara lain:
Memperhatikan lembar QRIS barcode yang disediakan merchant, perhatikan keaslian QRIS barcode tersebut.
Memeriksa informasi QRIS setelah dipindai, memastikan nama penerima sama dengan nama merchant yang tertulis dalam lembar QRIS barcode serta nominal pembayaran.
Mengonfirmasi ulang nama merchant dan nominal pembayaran, serta status pembayaran berhasil kepada merchant.
Setelah mendapat tambahan edukasi mengenai QRIS palsu dan cara menghindarinya. Kini, Anda semakin paham bagaimana cara bertransaksi yang aman secara digital.
Untuk memastikan transaksi Anda aman, khususnya saat akan menyalurkan kewajiban zakat, infak, sedekah, wakaf dan donasi, sangat dianjurkan menggunakan aplikasi mobile banking M-Syariah.
Melakukan transaksi melalui layanan QRIS M-Syariah sangat mudah, praktis dan terjamin aman sehingga data perbankan pribadi tidak akan tersebar. Limit transaksinya pun cukup besar hingga Rp 10 juta.
Segera download aplikasi M-Syariah di smartphone untuk mempermudah transaksi digital!