6 Juni 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Istilah lebaran haji sudah populer sejak dulu di Indonesia dan menjadi bagian dari budaya yang tak terpisahkan dalam perayaan umat Islam. Istilah ini muncul bersamaan dengan momen penting ibadah haji yang dilaksanakan di Mekkah setiap tahun.
Selain itu, masyarakat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, juga turut menyambut Idul Adha dengan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk ketakwaan dan pengorbanan. Tradisi ini menjadikan isilah lebaran haji akrab di telinga masyarakat, bahkan sejak masih kecil.
Makna dibalik istilah lebaran haji ini jauh lebih dalam dan menyentuh aspek keimanan serta sejarah panjang dalam ajaran Islam. Anda akan menemukan jawabannya saat memahami asal-usul dan nilai yang terkandung dalam momen besar ini.
Sama halnya dengan Idul Fitri, makna kata Idul Adha memiliki dimensi spiritual penting untuk menjaga hubungan dengan Sang Pencipta (hablum minallah) sekaligus membina hubungan harmonis dengan sesama manusia (hablum minannas).
Berdasarkan makna bahasanya, kata Idul Adha berasal dari kata ‘Id dan adha. Kata id berasal dari kata ‘aada-ya’uudu yang berarti kembali atau berulang.
Sedangkan kata adha memiliki arti kurban atau hewan yang disembelih. Disebut ‘id karena perayaan ini senantiasa hadir setiap tahun sebagai pengingat sekaligus ajakan untuk kembali kepada nilai-nilai pengorbanan dan keikhlasan.
Perayaan Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Setiap Muslim di seluruh dunia memperingati Idul Adha setiap tanggal 10 Dzulhijjah.
Sulit untuk memisahkan antara haji dan Idul Adha karena keduanya berlangsung pada bulan Dzulhijjah. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Muslim dianjurkan untuk menunaikan salat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban.
Di waktu yang sama, jutaan jamaah haji tengah melaksanakan prosesi melempar jumrah di Mina, setelah sebelumnya bermalam di Muzdalifah sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji.
Sementara itu, pada tanggal 9 Dzulhijjah, saat para jamaah berkumpul di Padang Arafah, umat Muslim di luar Tanah Suci disunahkan untuk menjalankan puasa Arafah.
Momen ini menjadi waktu yang sangat istimewa bagi seluruh umat Islam. Dua bentuk ibadah utama dilaksanakan secara bersamaan, meskipun tidak semua Muslim memiliki kesempatan untuk berhaji. Anda tetap bisa merasakan semangatnya melalui puasa Arafah dan berkurban.
Lewat perayaan ini, umat Islam di seluruh dunia menunjukkan kebersamaan dan kepedulian terhadap saudara seiman yang sedang menunaikan salah satu rukun Islam paling agung.
Idul Adha juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban. Kata kurban sendiri berasal dari bahasa Arab qurban, yang berasal dari kata qariba yang berarti mendekat.
Melalui ibadah kurban, umat Islam diajak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, baik secara spiritual maupun sosial. Pada hari suci ini, umat Muslim diperintahkan untuk menyembelih hewan ternak seperti kambing, sapi atau unta sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan.
Akar sejarah dari penyembelihan hewan kurban ini berasal dari kisah Nabi Ibrahim AS yang mendapatkan perintah dari Allah SWT melalui mimpi untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS.
Karena mimpi para nabi dianggap sebagai bentuk wahyu, perintah tersebut harus dijalankan. Tanpa ragu, Ismail pun menerima perintah itu dengan penuh keikhlasan.
Dalam perjalanan menuju tempat penyembelihan di Makkah serta berulang kali mencoba menggoda mereka. Untuk menghalaunya, Nabi Ibrahim melempari setan dengan batu, yang kemudian menjadi bagian dari ritual haji yakni lempar jumrah.
Ketika Nabi Ibrahim hendak menyembelih Ismail, Allah SWT menghentikannya dan mengganti Ismail dengan seekor kambing besar sebagai bentuk penghargaan atas ketaatan dan keikhlasan mereka.
Dari peristiwa tersebut, Anda bisa melihat dua pelajaran utama yaitu kepatuhan total kepada Allah dan keikhlasan dalam menjalankan perintah-Nya.
Baik Nabi Ibrahim maupun Ismail menunjukkan keimanan yang luar biasa, Ismail bahkan rela menjadi korban di usia muda demi menjalankan perintah Sang Pencipta. Sebuah teladan yang terus dihidupkan setiap kali Hari Raya Kurban tiba.
Pelaksanaan ibadah haji menyimpan berbagai hikmah dan keistimewaan yang dapat dirasakan tidak hanya oleh umat Islam yang menunaikannya langsung di Tanah Suci, tetapi juga oleh mereka yang tidak berhaji.
Idul Adha atau Hari Raya Kurban mengandung pesan besar tentang kepatuhan mutlak kepada Allah SWT. Kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan anaknya, Nabi Ismail AS merupakan lambang ketaatan terhadap kehendak Ilahi.
Dari peristiwa ini, umat Islam diajak untuk mengedepankan keimanan di atas logika pribadi. Nabi Ibrahim memberikan teladan bagaimana seseorang harus menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, tanpa ragu dan tanpa syarat.
Ibadah kurban menyimpan pelajaran hidup yang luas dan sarat makna. Ia mencerminkan keikhlasan, ketundukan kepada perintah Allah, serta kepedulian terhadap sesama.
Proses penyembelihan hewan kurban dan pembagiannya kepada mereka yang membutuhkan, muncul nilai sosial yang kuat berupa solidaritas dan empati.
Salah satu hikmah besar dari ibadah haji adalah kuatnya simbol persatuan umat. Jutaan Muslim dari berbagai bangsa dan latar belakang berkumpul di satu tempat, Mekkah, untuk menjalankan ibadah yang sama, mengenakan pakaian serupa, dan menjalankan amalan yang seirama.
Idul Adha juga menjadi momen terbaik untuk melakukan perenungan diri. Saat seperti ini, Anda bisa menanyakan kepada diri sendiri, sejauh mana Anda mampu berserah diri kepada Allah SWT dan berkorban demi kemaslahatan bersama?
Ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta sekaligus mempererat hubungan dengan sesama. Melalui refleksi ini, Anda diajak untuk tumbuh menjadi pribadi yang lebih sadar, bijak, dan peduli baik dalam urusan ibadah maupun kehidupan sosial.
Untuk mempersiapkan biaya kurban agar cepat terealisasikan dengan menyimpan dana tabungan pada fasilitas simpanan Tabungan Berkah Rencana iB.
Nasabah tak perlu repot-repot mentransfer ke rekening tabungan tersebut sebab ada fasilitas autodebet alias penarikan otomatis sesuai nilai tabungan dan tanggal penarikan yang bisa Anda tentukan.
Bagaimana bila tabungan kurban ini baru kekumpul setelah menabung 2 sampai 5 tahun ke depan? Maka Anda tak perlu khawatir sebab jangka waktu penempatan dana tabungannya fleksibel mulai dari 6 bulan sampai 18 tahun.
Karenanya, tak masalah bila Anda membutuhkan waktu untuk menabung selama 2 tahun lebih. Hal yang paling penting adalah konsisten dan disiplin menabung untuk biaya kurban sesuai kemampuan finansial Anda.
Segera ajukan pembukaan rekening Tabungan Berkah Rencana iB secara online melalui website atau datang langsung ke kantor cabang terdekat.
Selain itu, untuk memudahkan Anda dalam menjalankan ibadah qurban, manfaatkan program special qurban bersama Syariah Card dan membeli hewan qurban melalui M-Syariah. Program ini bekerja sama dengan Rumah Zakat sebagai salah satu lembaga amil zakat nasional terpercaya.Program ini disalurkan melalui Rumah Zakat sebagai salah satu lembaga amil zakat nasional terpercaya di Indonesia.
Semoga informasi ini bermanfaat!
Bagikan Berita