18 September 2023 | Tim Bank Mega Syariah
Investasi syariah adalah sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip dan hukum Islam. Jenis investasi ini, mengedepankan prinsip dan nilai-nilai Islam sehingga cocok untuk Anda yang ini berinvestasi pada instrumen yang halal.
Terlebih, investasi syariah tersedia dalam beberapa jenis yang dapat Anda pilih sesuai dengan profil dan tujuan keuangan Anda.
Nah, sebelum memulai berinvestasi, lebih baik kenali dulu apa itu investasi syariah, karakteristik, jenis-jenis, dan keuntungannya pada artikel berikut inI!
Investasi syariah adalah bentuk investasi yang menggabungkan pengelolaan keuangan dengan prinsip syariah.
Prinsip utama dalam investasi syariah adalah menjauhi riba (bunga), spekulasi berlebihan, dan menghindari perusahaan yang terlibat dalam industri yang dianggap haram, seperti alkohol, perjudian, maupun unsur-unsur lainnya yang dianggap meragukan.
Dalam pembagian untung-ruginya, investasi syariah memakai prinsip profit-and-loss sharing alias bagi hasil.
Artinya, setiap investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan tetapi dengan menghindari unsur-unsur yang meragukan dalam transaksi keuangan.Dalam prosesnya, investasi syariah haruslah mematuhi akad syariah.
Akad ini meliputi akad mudharabah yang terkait dengan pembagian untung dan rugi, serta akad wakalah bil ujrah yang berkaitan dengan pelimpahan kekuasaan yang diberikan investor kepada Manajer Investasi (MI) dalam pengelolaan dananya sesuai syariah islam.
Sebagai investor, sebaiknya Anda memahami syarat-syarat dan karakteristik investasi syariah. Berikut ini penjelasan mengenai beberapa karakteristik investasi syariah:
Sebagaimana diketahui, investasi adalah aktivitas yang berisiko serta penuh dengan spekulasi dan ketidakpastian. Tetapi, berinvestasi secara syariah haruslah mematuhi mekanisme dan prinsip-prinsip Islami.
Hal ini meliputi menghindari riba, ketidakjelasan (gharar), perjudian (masyir) dalam penggunaan aliran dananya, serta harus menggunakan akad dalam pembagian keuntungan dan risikonya.
Dalam berinvestasi secara syariah, Manajer Investasi (MI) hanya diperbolehkan menempatkan dana milik investor pada industri atau bidang-bidang yang halal secara syariah saja.
MI dilarang berinvestasi pada bisnis yang diharamkan dalam Islam, seperti industri minuman keras, obat-obatan terlarang, perjudian, dan sejenisnya.
Syarat investasi syariah berikutnya yaitu adanya kesepakatan untung dan rugi dalam penggunaan dananya. Setelah Anda berinvestasi, Manajer Investasi akan menjelaskan skema bagi hasil dengan rasio berdasarkan akad di awal.
Berapa return yang diperoleh, bervariasi tergantung dari kondisi bisnis investasi yang dijalankan.
Selain keuntungan, dalam jenis investasi ini investor juga akan sepakat terkait risiko atau kerugiannya. Dengan begitu, investor akan mengetahui persentase kerugian yang harus ditanggung ketika mengalami kerugian.
Ketika Anda memutuskan memilih untuk berinvestasi secara syariah, maka akan ada pengecekan secara berkala.
Sebagai contoh, bank syariah mendanai sebuah bisnis, maka bank tersebut akan melakukan pengecekan pada tiap bisnis tersebut apakah masih memenuhi unsur syariah Islam atau tidak. Jadi, para investor pun akan lebih merasa nyaman dan aman.
Investasi syariah terdiri berbagai jenis, berikut ini beberapa diantaranya:
Jenis yang pertama yaitu deposito syariah. Jenis investasi syariah satu ini memiliki tingkat risiko yang terbilang rendah sehingga cocok bagi Anda yang memiliki tipe konservatif.
Pada investasi ini, dana nasabah akan diblokir dalam jangka waktu tertentu, yaitu 1, 3, 6, dan 12 bulan. Nantinya nasabah akan mendapatkan nisbah bagi hasil sebagai keuntungan untuk nasabah.
Investasi dalam logam mulia adalah pilihan yang umum dalam investasi syariah. Hal ini karena emas dianggap sebagai aset fisik yang memiliki nilai intrinsik dan memiliki tingkat risiko yang terbilang rendah.
Anda yang termasuk dalam tipe konservatif karena lebih mudah dalam menjual kembali emas yang telah dibeli. Investasi emas bisa dilakukan dengan membeli emas secara langsung atau dengan cara menabung emas terlebih dahulu.
Tingkatan risiko investasi obligasi syariah ini tergolong pada kategori moderat. Obligasi syariah atau yang biasa dikenal dengan sukuk ini merupakan bukti kepemilikan investasi atas aset yang diinvestasikan.
Keuntungan yang diperoleh oleh pemilik sukuk berasal dari pembagian keuntungan dari aset tersebut.
Reksadana syariah adalah instrumen investasi yang merupakan produk bursa efek berupa kumpulan modal yang dikelola oleh Manajer Investasi (MI) secara syariah.
Tingkat risikonya berbanding lurus dengan jenisnya. Semakin tinggi return atau jenis reksadana syariah, maka semakin tinggi pula tingkat risikonya. Jika Anda ingin jenis reksadana yang memiliki risiko terendah, maka bisa memilih jenis reksadana pasar uang syariah.
Selanjutnya jenis investasi saham syariah di mana investor berinvestasi pada perusahaan yang mematuhi prinsip syariah. Perusahaan-perusahaan ini harus menjauhi bisnis yang dianggap haram dan mematuhi persyaratan keuangan Islam.
Saat ini seluruh aktivitas transaksi saham syariah, termasuk kategori perusahaannya, diatur oleh Fatwa DSN-MUI. Dengan begitu, investor akan terbebas dari saham perusahaan dengan bisnis yang tidak sesuai prinsip syariah.
Tetapi yang perlu diperhatikan tingkat risiko saham syariah cenderung lebih besar sehingga cocok bagi investor yang memiliki kategori agresif. Sebelum melakukan investasi, Anda wajib mempelajari jenis investasi saham syariah dengan baik, ya!
Berinvestasi secara syariah dapat memberikan rasa kepuasan dan ketenangan pikiran bagi investor yang mengutamakan aspek-aspek syariah dalam pengelolaan keuangan.
Selain itu, ada sejumlah keuntungan berinvestasi secara syariah, berikut ini diantaranya:
Meskipun menguntungkan, berinvestasi secara juga memiliki risiko seperti keterbatasan pilihan hingga risiko pasar yang dapat memengaruhi nilai portofolio.
Untuk itulah, sebelum berinvestasi sebaiknya Anda memastikan bahwa investasi Anda sesuai dengan prinsip syariah dan sesuai dengan profil risiko Anda.
Jika Anda ingin mulai berinvestasi syariah, apalagi bagi para pemula, ada tips harus diperhatikan sebelum memulainya, berikut ini diantaranya:
Itulah informasi terkait investasi syariah yang dapat disampaikan. Yuk, mulai berinvestasi secara syariah.
Untuk Anda baru memulai sebagai investor, bisa mencoba di produk Deposito Plus iB dari Bank Mega Syariah. Produk ini memiliki risiko lebih rendah dan nisbah yang menguntungkan bagi nasabahnya.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Bagikan Berita