10 Cara Mengajarkan Anak Menabung Paling Efektif dan Efisien
29 Juli 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Cara mengajarkan anak menabung bukan hanya membatasi uang jajan saja, melainkan orang tua perlu membersamai anak di setiap langkah berhematnya.
Sebagai contoh tidak membiasakan anak mendapatkan apa yang di Kecil mau atau membiasakan anak menggunakan barang-barang mewah. Justru hal mendasar yang harus didasarkan adalah pemahaman mengenai kesederhanaan hidup.
Saat anak sudah terdidik untuk berhemat dan menabung sejak dini, maka tak terlalu sulit mengajarkan cara mengelola uang saat anak beranjak remaja. Mari simak cara mengajarkan anak menabung yang efektif dan efisien berikut ini.
Cara Mengajarkan Anak Menabung
Mengajarkan anak menabung terlihat sederhana seperti membatasi uang jajan hariannya atau melarang anak jajan. Padahal konsep melarang bagi anak-anak terdengar seperti mengekang sehingga rasa penasaran untuk mencobanya semakin besar.
Berikut ini cara mengajarkan anak menabung yang efektif dan efisien yang bisa dilakukan orang tua tanpa perlu melarang dan membatasi keinginan anak.
1. Berikan Contoh Menabung
Pada dasarnya anak akan meniru perilaku dan apa yang dilakukan orang tuanya. Daya rekam dan daya ingat anak cukup hebat sehingga bisa mengonversinya ke dalam bentuk perilaku anak sehari-hari.
Oleh karena itu, pemahamanan cara menabung kepada anak dengan konkret seperti menyisihkan uang setiap hari untuk disimpan dan menunjukkan bagaimana cara menggunakan uang dengan bijak.
2. Jelaskan Konsep dan Manfaat Menabung
Berikan penjelasan yang mudah dimengerti anak mengenai konsep menabung dengan dimulai dari pengetahuan umum tentang uang. Konsep uang, jenis dan nilai uang, manfaat hingga cara menggunakan uang dengan bijak.
Jelaskan bahwa dengan menabung, anak bisa menggunakan uang tersebut di kemudian hari untuk hal-hal urgensi atau hal yang anak inginkan.
3. Ajak Anak Menyusun Rencana dan Tujuan Keuangannya
Merencanakan keuangan terdengar seperti hal yang terlalu berat yang tidak bisa dilakukan anak-anak.
Namun sebenarnya, dengan mengenalkan dan mengajarkan anak bagaimana cara menyusun perencanaan keuangan sejak dini termasuk pengetahuan hidup yang perlu diketahuinya.
Tak perlu hal yang terlalu besar dan untuk jangka panjang. Sebagai latihan awal Anda bisa menetapkan tujuan keuangan jangka pendek seperti membeli mainan atau mengunjungi taman bermain yang sedang anak inginkan.
Kemudian susun perencanaan nominal uang yang harus ditabung untuk periode tertentu. Sesekali untuk meningkatkan semangat sekaligus memberi motivasi, Anda bisa memberi tahu berapa nominal tabungan yang sudah terkumpul.
4. Beri Pemahaman Beda Kebutuhan dan Keinginan
Tak ketinggalan ajarkan anak untuk membedakan mana hal yang dibutuhkan atau sekadar diinginkan.
Sebagai langkah awal Anda bisa mengajarkan bahwa apa yang menjadi tujuan keuangan adalah hal yang dibutuhkan sedangkan jajan sehari-hari termasuk hal yang diinginkan. Kemudian beri penjelasan bahwa tak semua hal yang diinginkan harus terpenuhi. Terkadang hal yang diinginkan bisa terpenuhi tapi dalam skala secukupnya.
Jadi, bila diberi uang sehari Rp 5 ribu tapi anak hanya ingin jajan es krim seharga Rp 3 ribu, maka sisa uang jajan bisa ditabung. Dengan begitu hal yang diinginkan dan dibutuhkan bisa seimbang.
5. Pisahkan Tabungan Uang Receh dan Uang Kertas
Ingat bahwa saat ini anak masih tahap pengenalan dan belajar tentang uang. Karenanya sebaiknya pisahkan tabungan untuk uang kertas dan uang receh atau uang logam.
Setiap sisa uang jajan atau uang yang didapatkan dari anggota keluarga lain yang akan ditabung ajarkan untuk memisahkan tabungan berdasarkan bentuk uang sekaligus ajarkan nilai uang tersebut.
6. Tingkatkan Daya Kreativitas Anak saat Memilih Celengan
Agar nilai uang benar-benar penting bagi anak, anak harus merasa “memiliki” terlebih dulu akan uang tersebut. Hal ini juga bertujuan untuk meyakinkan anak bahwa uang yang ditabung memang benar untuk kebutuhan anak.
Cara paling sederhana dengan membebaskan anak memilih celengan untuk menyimpan uang tabungannya. Apabila anak Anda kreatif, akan lebih baik membuat DIY celengan yang unik.
7. Susun Jadwal Menabung agar Lebih Disiplin dan Konsisten
Selanjutnya buat jadwal menabung yang telah disepakati anak dan orang tua. Tujuannya agar anak tidak merasa terpaksa saat melakukannya. Dengan begitu, konsistensi dan disiplin dalam menabung akan terjadi.
Sebagai contoh ajarkan anak untuk menyisihkan uang jajan seberapapun nominalnya di tahun-tahun awal fase anak belajar menabung.
Bila ini tahun kedua, ketiga atau lebih anak belajar menabung, baru orang tua bisa memberi challenge kepada anak dengan batasan minimal menyisihkan uang jajan harian.
Setiap uang jajan yang disisihkan setiap harinya, ajak anak untuk menyimpan uang tersebut ke dalam celengan tabungannya. Lakukan ini rutin setiap hari setelah pulang sekolah dan pada saat ada anggota keluarga lain yang memberi uang.
8. Ajarkan Anak Cara Mengelola Dana Tabungan
Kemudian ajarkan anak bagaimana cara mengelola dana tabungan. Meskipun jumlah tabungan sudah mencukupi untuk membeli tujuan keuangannya, akan tetapi jangan sampai tabungannya benar-benar terkuras habis.
Dengan kata lain jangan langsung mengabulkan permintaannya. Lakukan diskusi agar anak terbiasa berpikir untuk mempertimbangkan untuk mengambil keputusan terbaik dari hal-hal baik.
Misalnya saja saat anak ingin membeli mainan dinosaurus merk atau bentuk tertentu seharga Rp 100 ribu. Orang tua bisa mengakalinya dengan memberikan pilihan-pilihan mainan dinosaurus dengan harga yang lebih murah.
Ajak ke pasar malam atau toko mainan sederhana dan tunjukkan ada mainan dinosaurus dengan harga lebih murah tapi anak bisa dapet jumlah dinosaurus dalam jumlah banyak.
Walaupun ukuran dinosaurusnya lebih kecil, namun jumlah dinosaurus yang dimiliki saat ini berjumlah banyak dan anak masih memiliki sisa tabungan untuk tujuan keuangan berikutnya.
9. Apresiasi Usaha Anak
Apresiasi setiap usaha anak untuk menabung guna mendapatkan tujuan keuangannya. Apresiasi bisa dalam bentuk dukungan moril dari seluruh anggota keluarga bahwa anak berhasil disiplin menabung.
Sesekali orang tua bisa memberi apresiasi dalam bentuk uang tambahan yang diperuntukkan sebagai uang tabungan. Namun apresiasi dalam bentuk reward ini sebaiknya jangan terlalu sering digunakan agar anak tidak bergantung pada reward.
10. Ajak Anak Menabung di Bank
Langkah terakhir yang cukup efektif yakni dengan mengajak anak menabung ke bank. Bagi anak pergi ke bank hal-hal baru dan mewah yang dilakukan orang tua dan kakak-kakaknya.
Dengan mengajaknya pergi ke bank untuk membuat rekening tabungan anak atau pelajar, anak akan merasa istimewa karena diperlakukan sama dengan anggota keluarga lainnya.
Buka Rekening Khusus Anak di Tabungan SimPel iB
Sebagai cara mengajarkan anak menabung, Anda bisa membuka tabungan yang khusus digunakan oleh si kecill. Jika Anda ingin mengajarkan anak menabung sejak dini tetapi dengan produk yang menggunakan prinsip syariah, maka Tabungan SimPel iB dari Bank Mega Syariah bisa jadi pilihan yang tepat..
Fiturnya menarik serta persyaratan mudah dan sederhana, dapat mendorong budaya menabung sejak dini.
Tabungan SimPel iB dari Bank Mega Syariah hanya mewajibkan setoran awal ringan mulai dari Rp1.000. Tabungan untuk anak ini juga bebas biaya administrasi bulanan sehingga cocok dijadikan tabungan untuk anak.
Untuk membukanya juga sangatlah mudah. Anda bisa datang ke kantor cabang Bank Mega Syariah atau bisa dengan langsung mengisi formulir pengajuan secara online di website resmi.
Cukup mudah, bukan cara mengajarkan anak menabung? Segera ajak anak ke kantor cabang Bank Mega Syariah terdekat untuk membuka rekening bank syariah.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!