9 Februari 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Voice phising adalah sebuah modus penipuan terbaru yang patut untuk diwaspadai. Penipuan berbasis pemalsuan suara dengan bantuan robot, mesin, dan yang terbaru menggunakan artificial intelligence (AI).
Dalam modus penipuan ini, penipu biasanya mengaku sebagai seseorang yang terpercaya, terutama sebagai call center atau customer service dari bank.
Lalu, seperti apa cara kerja penipuan suara satu ini? Mari sama-sama kita kenali voice phising dan cara menghindarinya pada artikel berikut!
Sebelum mengetahui apa itu voice phising sebaiknya kita kenali terlebih lebih pengertian phising terlebih dahulu. Phising artinya adalah tindak kejahatan untuk memancing orang agar memberikan informasi pribadi tanpa disadari secara sukarela.
Informasi yang diberikan seperti nama lengkap, tanggal lahir, PIN ATM, email, nomor telepon dan lainnya. Jika diberikan, data ini bisa digunakan untuk tindak kejahatan seperti pengambilan uang pada tabungan kita, penggunaan kartu kredit tanpa kita ketahui hingga pemerasan.
Jadi, voice phising, atau sering disebut "vishing," adalah metode penipuan yang menggunakan panggilan suara untuk memperoleh informasi sensitif dari korban. Mirip dengan phising yang dilakukan melalui email atau pesan teks, voice phising juga bertujuan untuk merampas informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit, nomor jaminan sosial, kata sandi, dan informasi keuangan lainnya.
Namun, yang membedakan voice phising adalah pendekatannya yang lebih personal dan dapat menipu korban dengan lebih efektif.
Dalam serangan voice phishing, penipu akan menghubungi korban melalui panggilan telepon. Mereka dapat menggunakan berbagai skema untuk menipu korban, seperti menyamar sebagai perwakilan dari lembaga keuangan, badan pemerintah, atau perusahaan teknologi terkemuka.
Penipu ini akan mencoba meyakinkan korban bahwa mereka membutuhkan informasi pribadi atau keuangan untuk alasan yang seolah-olah sah, seperti memverifikasi identitas, memperbarui informasi akun, atau menyelesaikan masalah keamanan.
Dengan perkembangan AI atau kecerdasan buatan, tindakan penipuan suara ini semakin mudah. Bahkan, kini banyak aplikasi yang mampu mengubah kata menjadi suara robot atau membuat suara kita mirip dengan orang lain. Hal inilah digunakan oleh penjahat untuk melakukan penipuan suara.
Adapun beberapa hal yang dilakukan dalam modus penipuan suara ini adalah sebagai berikut:
Penipu dapat meminta korban untuk memberikan informasi sensitif, seperti nomor kartu kredit dan kode CVV, dengan alasan untuk memverifikasi identitas atau mengklaim bahwa ada masalah dengan akun korban.
Menggunakan teknik-teknik manipulasi emosional untuk membuat korban terburu-buru atau takut. Mereka akan mengancam bahwa akun korban akan ditutup atau bahwa ada aktivitas mencurigakan yang memerlukan tindakan segera.
Memberikan menawarkan hadiah atau promosi palsu untuk memancing korban agar memberikan informasi pribadi atau keuangan.
Kejahatan berbasis suara ini tidak boleh dianggap remeh. Pasalnya, tindakan ini memiliki potensi bahaya yang serius. Jika korban memberikan informasi keuangan kepada penipu, maka dapat terjadi pencurian identitas atau penipuan keuangan.
Tak hanya itu, informasi pribadi yang dikumpulkan oleh penipu pun dapat digunakan untuk melakukan pencurian identitas, yang dapat merusak reputasi dan keuangan korban.
Untuk itulah, sebelum memberikan kerugian, Anda sebaiknya selalu waspada dan mengetahui cara yang tepat untuk menghindari jenis phising satu ini. Berikut ini beberapa cara menghindari voice phising, terutama dalam aspek perbankan, yang dapat Anda lakukan:
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh para penjahat untuk melakukan kejahatan ini, salah satunya adalah memiliki nomor yang hampir sama dengan bank yang Anda gunakan.
Jika Anda menerima panggilan dari seseorang yang meminta data pribadi atau keuangan, pertimbangkan untuk menutup telepon dan mencari nomor resmi dari organisasi yang diduga tersebut.
Berikutnya, Anda juga bisa mengingat call center bank-bank yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan uang, bertransaksi, dan hal lainnya.
Biasanya, nomor CS palsu biasanya menggunakan nomor kartu handphone bukan telpon kantor. Anda bisa memastikan nomor telepon bank melalui situs dan media komunikasi resmi perbankan.
Pelaku kejahatan biasanya akan menggiring Anda untuk membocorkan data dengan menekan sifat panik dan efek kejut yang kita miliki. Tak heran kalau mereka akan mulai memaksa Anda melakukan sebuah tindakan tertentu.
Jika sudah mulai memaksa, berputar-putar, dan tidak jelas, jangan ragu untuk langsung tutup telepon yang sedang berjalan. Lalu block dan laporkan nomor penipu tersebut
Jika Anda ragu tentang keaslian panggilan, mintalah untuk mengonfirmasi identitas penelepon dengan lembaga atau perusahaan yang mereka klaim wakili. Kalau perlu, diskusikan panggilan tersebut dengan orang terpercaya sebelum mengambil tindakan apa pun.
Bank Mega Syariah selalu memastikan keamanan data nasabahnya, tetapi data pribadi tetaplah harus dijaga dengan baik oleh individu masing-masing. Untuk melindungi diri dari serangan phising, waspadalah terhadap pesan mencurigakan lalu verifikasi sumbernya.
Cek kembali nomor telepon yang mengatasnamakan Bank Mega Syariah. Berikut ini data-datanya:
Call Center: Mega Syariah Call : (021) 2985 2222
Call Center Syariah Card melalui MegaCall : 08041500010 (Pilih 8 Khusus Syariah Card)
WA resmi Bank Mega Syariah: 0812-1223-7272 (centang hijau)
Facebook resmi Bank Mega Syariah: /megasyariah/
Instagram resmi Bank Mega Syariah: @bankmegasyariah (centang biru)
LinkedIn resmi: Bank Mega Syariah
Pengirim email resmi Bank Mega Syariah hanya yang ber-domain @megasyariah.co.id.
Website resmi Bank Mega Syariah dapat diakses melalui www.megasyariah.co.id
Ingat, pihak bank tidak akan pernah meminta password, PIN, CVV, atau kode OTP.
Jika ada hal-hal yang mencurigakan dengan mengatasnamakan Bank Mega Syariah, segera hubungi Mega Syariah Call melalui nomor (021) 2985 2222 atau e-mail di customercare@megasyariah.co.id.
Bagikan Berita