18 Juni 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Ransomware attack termasuk ancaman nyata di Era Digital seperti sekarang ini. Jenis malware ini sangat berbahaya sebab virus yang sengaja disebar ke perangkat Anda akan menyerang sistem keamanan.
Nantinya sebaran virus tersebut akan menyerang dan mengunci data penting Anda termasuk data yang sudah menggunakan sistem keamanan enkripsi. Data yang telah terkunci akan sulit Anda akses karena aksesnya telah berpindah ke pelaku hacker cyber.
Dampak paling buruknya data akan disalahgunakan oleh hacker tersebut dan berefek secara langsung untuk Anda. Lantas, bagaimana cara menghindari serangan ransomware tersebut? Mari simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Menurut National Cyber Security Centre, ransomware attack adalah serangan dari jenis malware yang akan mengunci data dan perangkat agar pemiliknya tidak dapat mengakses data dan perangkat itu lagi. Sering kali ransomware attack melakukan enkripsi terhadap file Anda.
Data-data pada perangkat yang terkunci bukan hanya tak bisa diakses saja, melainkan juga data bisa disalahgunakan seperti dicuri atau dihapus.
Pelaku akan mengancam pemilik data tersebut dengan ancaman membocorkan data penting atau menyalahgunakan data tersebut. Apabila Anda ingin kembali mengakses data dan perangkat tersebut, maka pelaku hacker cyber akan meminta sejumlah uang sebagai tebusan untuk mengganti dekripsi.
Serangan ransomware ini sangat merugikan untuk diri sendiri, keluarga, ataupun instansi. Kerugiannya pun bisa dari segi finansial hingga mentalitas. Cukup banyak operasional bisnis terganggu karena mengalami serangan ransomware pada sistem operasi atau pelayanan bisnisnya.
Masih dari sumber yang sama, para pelaku hacker cyber yang melakukan ransomware attack akan melakukan beberapa upaya sebelum akhirnya benar-benar mengunci data Anda. Berikut ini proses serangan ransomware.
Langkah pertama penyerangan dengan mendapatkan akses secara menyeluruh untuk bisa mengontrol jaringan dan perangkat Anda. Itu berarti setelah mendapatkan akses, hacker akan memasang software khusus terenkripsi agar bisa mengontrol secara utuh perangkat Anda.
Selain mengunci data dan perangkat, hacker juga membuat salinan seluruh data dan memilah mana data penting yang akan digunakan untuk mengancam pemiliknya.
Kemudian hacker akan mengaktifkan malware dan mengunci seluruh akses perangkat. Dalam kondisi seperti ini, seluruh data terenkripsi. Sebagai pemilik, Anda tidak bisa mengakses kembali data dan perangkat tersebut.
Baru setelah itu, hacker akan mengancam pemilik data untuk membocorkan data rahasia tersebut atau menggunakannya untuk keuntungannya pribadi. Misalnya dalam dunia perbankan digital, penyalahgunaan data keuangan yang sering terjadi yakni pelaku menggunakan data Anda untuk mengajukan pinjaman. Nantinya Anda yang harus melunasi pinjaman tersebut.
Berbagai ancaman akan Anda dapatkan ketika hacker berhasil mencuri data tersebut. Untuk mendapatkan data itu kembali, hacker akan meminta sejumlah tebusan baik berupa uang maupun keputusan dan tindakan tertentu.
Sebelum serangan ransomware terjadi, baiknya Anda melakukan beberapa tindak pencegahan sebagai bentuk upaya preventif untuk melindungi data pribadi. Berikut ini teknik-teknik mencegah ransomware attack.
Salah satu paling mudah virus mengakses perangkat dengan menyerang perangkat yang belum diperbarui sistem operasinya. Oleh karena itu, penting untuk terus melakukan pembaruan sistem agar sistem keamanan dasar perangkat juga ikut terbarukan secara otomatis.
Lalu melakukan back up atau mencadangkan data Anda secara rutin secara berkala pada platform penyimpanan khusus. Saat ini hampir seluruh developer aplikasi atau website menyediakan media penyimpanan khusus dan sudah dilengkapi dengan sistem back up otomatis berdasarkan waktu yang telah pengguna setting.
Cara terakhir untuk mencegah perangkat, platform, dan data Anda terbebas dari serangan ransomware yakni dengan menggunakan jaringan internet yang aman. Bila Anda di rumah, Anda bisa menggunakan jaringan internet seperti WiFi pribadi atau jaringan berasal dari provider internet.
Namun, bila Anda sedang di tempat umum sebaiknya hindari penggunaan jaringan internet umum. Bukan hanya pada saat interaksi keuangan saja melainkan juga saat mengakses data pekerjaan ataupun mengirim email.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau perangkat dan data Anda terserang ransomware, data pribadi Anda tidak bisa lagi diakses dan berpotensi disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Belum lagi risiko kerusakan perangkat karena virus yang bersarang.
Ada sejumlah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan ketika mendapati perangkat terkena ransomware attack, di antaranya:
Memutus jaringan pada perangkat bila sedang tersambung, misalnya komputer, laptop, flashdisk, hard disk ataupun smartphone.
Melakukan scan virus untuk mendeteksi virus yang bersarang di perangkat.
Memanfaatkan aplikasi ketiga seperti ransomware decryptor untuk membuka data yang telah terkunci enkripsi.
Melaporkan serangan virus ransomware ke pihak berwajib.
Bagi pelanggan Bank Mega Syariah, Anda bisa menghubungi customer care bila menemukan transaksi mencurigakan atau data telah dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Adapun jaringan customer care Bank Mega Syariah antara lain:
Layanan Mega Syariah Call : 021 2985 2222 (24 jam).
Email : customercare@megasyariah.co.id
Facebook : Bank Mega Syariah
Instagram : @bankmegasyariah
Website : https://www.megasyariah.co.id/
Yuk, lebih aware menjaga keamanan data digital pribadi khususnya data keuangan digital Anda!
Bagikan Berita