15 Mei 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Pendeteksi dan pencegahan malware menjadi langkah penting yang wajib Anda pahami untuk melindungi perangkat digital dari ancaman siber. Malware merupakan program jahat yang dirancang untuk merusak, mengakses, atau mencuri data dari sistem komputer, jaringan, server, laptop, bahkan handphone Anda.
Serangan malware tidak hanya mengganggu kinerja perangkat, tapi juga dapat membahayakan informasi pribadi maupun data perusahaan.
Karena itu, penting untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan malware, gejala saat perangkat terinfeksi, hingga cara mengatasinya secara efektif agar keamanan digital Anda tetap terjaga.
Malicious Software atau Malware adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk menyusup ke sistem tanpa diketahui pemiliknya, lalu menetap di dalamnya selama periode tertentu. Umumnya, malware tampil seperti aplikasi biasa agar tidak mencurigakan dan memancing pengguna untuk menjalankannya.
Ancaman ini bisa berdampak lebih berat pada perusahaan dibandingkan individu. Ketika malware berhasil menyerang jaringan internal sebuah organisasi, kerusakan yang ditimbulkan bisa meluas, dan proses pemulihannya kerap kali memakan waktu serta sumber daya yang besar.
Jalur masuk malware ke perangkat bisa berasal dari email mencurigakan, file unduhan dari situs tidak terpercaya, atau perangkat lunak yang sudah lebih dulu terinfeksi.
Jenis kejahatan siber yang paling umum terjadi akibat malware mencakup pencurian data pribadi hingga pembukaan akses tersembunyi (backdoor) yang memungkinkan peretas mengontrol perangkat tanpa izin. Segala bentuk program yang melakukan hal ini tanpa persetujuan pengguna termasuk dalam kategori malware.
Selain dikenal sebagai malware, istilah lain seperti badware juga kerap digunakan. Dalam konteks hukum, istilah ini sering diganti dengan sebutan kontaminasi komputer. Apa pun sebutannya, semuanya merujuk pada ancaman digital yang sama dan harus diwaspadai.
Salah satu cara mendeteksi keberadaan virus di perangkat Android adalah melalui proses pemindaian. Namun, karena malware dapat menyusup dalam berbagai bentuk, Anda perlu waspada terhadap perilaku perangkat yang mencurigakan. Perhatikan sejumlah tanda berikut yang bisa menjadi indikasi bahwa ponsel Anda telah terinfeksi.
Tampilan iklan yang mendadak dan berulang kali pada layar ponsel Anda bisa jadi berasal dari adware atau aplikasi mencurigakan yang tidak pernah Anda pasang secara sadar.
Sistem Android umumnya stabil, apalagi saat menjalankan aplikasi dari sumber resmi. Jika aplikasi mulai crash atau berjalan tidak semestinya, bisa jadi itu dampak dari perangkat lunak berbahaya yang mengganggu performa sistem.
Perangkat yang terasa berat saat digunakan, terutama ketika membuka aplikasi atau menjelajah internet, dapat menandakan bahwa ada aplikasi jahat yang membebani sumber daya internal.
Jika Anda menemukan aplikasi baru yang tidak pernah Anda instal sendiri, bisa jadi itu berasal dari malware tersembunyi, hasil serangan phishing, atau tindakan pihak ketiga yang mengakses perangkat Anda secara ilegal.
Malware yang aktif di latar belakang sering kali menggunakan komponen perangkat keras seperti prosesor atau koneksi internet, yang pada akhirnya menyebabkan konsumsi baterai menjadi sangat boros.
Aktivitas mencurigakan seperti pencurian data atau sinkronisasi tanpa sepengetahuan Anda bisa menyebabkan paket data terkuras lebih cepat dari biasanya.
Jika kontak Anda mulai mengeluhkan pesan aneh atau tautan yang tidak biasa dari akun Anda, bisa jadi malware telah mengambil alih akses untuk mengirimkan pesan phishing secara otomatis.
Jika Anda mulai curiga bahwa perangkat Android telah terinfeksi malware, penting untuk segera mengambil tindakan pembersihan sebelum kerusakan semakin parah.
Menghapus virus dari ponsel tidak hanya melibatkan instalasi aplikasi keamanan, tetapi juga mencakup langkah manual seperti menghapus aplikasi mencurigakan dan membersihkan file sisa yang bisa menjadi sarang infeksi.
Berikut beberapa langkah awal yang dapat Anda lakukan.
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah masuk ke menu Settings atau Pengaturan, lalu pilih bagian Aplikasi atau Apps. Setelah itu, cari dan hapus aplikasi yang tampak asing atau tidak pernah Anda instal secara sadar.
Aplikasi semacam ini sering kali merupakan spyware yang berasal dari situs tidak terpercaya, bukan dari platform resmi seperti Google Play Store. Menghapusnya bisa menjadi cara efektif untuk memutus jalur kerja malware di perangkat Anda.
File yang tersimpan di folder unduhan maupun cache sistem dapat menjadi tempat bersembunyi bagi virus. Cache adalah ruang penyimpanan sementara yang menyimpan data dari aplikasi untuk mempercepat akses.
Namun, jika ukurannya membengkak atau mengandung file yang mencurigakan, menghapusnya bisa membantu meningkatkan performa perangkat dan mengurangi risiko penyebaran virus lebih lanjut. Anda bisa mengakses pengaturan penyimpanan dan bersihkan cache serta file unduhan yang tidak lagi dibutuhkan.
Salah satu langkah pencegahan yang bisa Anda ambil untuk menjaga ponsel tetap aman dari serangan virus adalah memasang aplikasi keamanan digital. Perangkat lunak anti-virus dirancang khusus untuk mendeteksi, memblokir, dan menghapus program berbahaya yang mencoba masuk ke sistem Android Anda.
Jika Anda ingin membersihkan virus tanpa perlu mengatur ulang perangkat, gunakan fitur keamanan bawaan dari Google. Buka aplikasi Play Store di ponsel Anda, lalu ketuk ikon profil di pojok kanan atas layar.
Setelah itu, pilih opsi Play Protect untuk memindai dan mengidentifikasi aplikasi mencurigakan yang mungkin tersembunyi dalam sistem. Fitur ini membantu mendeteksi ancaman secara otomatis dan menjaga aplikasi tetap aman.
Apabila semua upaya pembersihan malware tidak membuahkan hasil dan virus tetap mengganggu performa perangkat, mengembalikan ponsel ke pengaturan pabrik adalah pilihan terakhir yang bisa Anda pertimbangkan.
Proses ini akan menghapus semua data dan aplikasi, sekaligus mengembalikan perangkat ke kondisi awal seperti saat pertama kali dibeli. Pastikan Anda telah mencadangkan data penting sebelum melakukan reset agar tidak kehilangan file penting.
Memilih aplikasi keuangan yang aman sangat penting agar transaksi digital Anda terlindungi dari risiko pencurian data maupun penyalahgunaan akun.
Pastikan aplikasi yang Anda gunakan menyediakan sistem keamanan berlapis, seperti penggunaan password, PIN, serta kode OTP (One-Time Password) untuk setiap aktivitas transaksi.
Tiga lapisan keamanan di atas akan membantu memverifikasi bahwa hanya Anda yang bisa mengakses dan melakukan transaksi, sekaligus meminimalkan peluang peretasan meskipun perangkat Anda jatuh ke tangan orang lain.
Untuk perlindungan yang lebih maksimal, disarankan memilih aplikasi mobile banking atau dompet digital yang menawarkan fitur keamanan biometrik. Teknologi seperti pemindai sidik jari (fingerprint) dan pemindai wajah (face ID) membuat akses ke aplikasi jauh lebih aman karena hanya bisa dibuka dengan identitas biologis Anda.
Bersyukurnya aplikasi mobile banking M-Syariah telah dilengkapi dengan seluruh sistem keamanan di atas sehingga nasabah jadi lebih tenang dalam bertransaksi secara online.
Tips yang terakhir yakni jangan menggunakan jaringan internet publik pada saat Anda akan bertransaksi keuangan digital. Semoga informasi di atas bermanfaat.
Bagikan Berita