2 Januari 2023 | Tim Bank Mega Syariah
Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia dapat lebih mudah dikelola jika memisahkannya berdasarkan jenis-jenisnya. Seperti yang diketahui, sampah adalah hasil pembuangan barang atau bentuk lainnya dari aktivitas yang dilakukan manusia.
Pasalnya, berbagai kegiatan seperti makan, mandi, dan mencuci piring dan gelas, menghasilkan sampah. Lalu juga saat kita ke luar rumah juga semuanya menghasilkan sampah seperti di nonton di bioskop dan makan siang di restoran.
Sampai sekarang, sampah yang setiap hari kita hasilkan khususnya di Indonesia tidak memiliki pengelolaan yang jelas untuk menguraikan yang mengakibatkan menumpuknya sampah yang sudah menjadi permasalahan kita bersama. Lokasi utama penimbunan sampah adalah bantar gebang yang berlokasikan di Bekasi, Jawa Barat dan Pemprov DKI Jakarta sudah perlu menambahkan 7,5 hektar dari 117,5 hektar atau setara dengan 200 lapangan bola karena banyaknya sampah yang datang setiap harinya.
Oleh karena itu kita perlu untuk mengetahui jenis-jenis sampah untuk membantu pemerintah mengelola sampah menjadi lebih mudah agar problem ini bisa terselesaikan.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Pengertian sampah menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat, berupa zat organik atau anorganik, dan bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai, yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Ada berbagai klasifikasi sampah. Misalnya, jika dilihat dari kondisi biologisnya, sampah dapat dibagi menjadi 2:
Anda bisa menemukan berbagai macam sumber yang dapat menghasilkan sampah. Masing-masing sumber ini menentukan seperti apa sifat dan bagaimana cara mengelola sampah dengan baik.
Sampah organik adalah sampah yang sifatnya mudah terurai dengan sendirinya. Pada sampah ini ada yang sifatnya alami seperti ranting, daun pohon, bangkai hewan, kotoran hewan, dan sisa tanaman. Lalu ada juga sifatnya dibuat oleh manusia seperti sisa makanan, tepung, cangkang telur, sayuran, dan kulit buah.
Dengan memisahkan sampah organik dalam wadah sendiri dapat membantu proses perubahan sampah menjadi pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman.
Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai atau dapat terurai tetapi dengan waktu yang sangat lama seperti plastik, kaca, kaleng, logam, dan styrofoam.
Oleh karena itu pemanfaatan sampah anorganik adalah daur ulang dengan bahan dasar sampah tersebut. Dengan memisahkan sampah ini dengan yang lainnya, dapat membantu proses daur ulang yang akan dilakukan.
Sampah B3 merupakan sampah dengan kandungan zat kimia yang dapat membahayakan tidak hanya manusia tetapi hewan dan lingkungan sekitar. Contoh sampah B3 adalah kemasan detergen, kemasan pembersih lantai, piring, gelas, kaleng pembasmi serangga dan sejenisnya.
Mengingat sampah B3 dapat mencemarkan lingkungan dan membahayakan makhluk hidup dibumi, satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah mengurangi penggunaan produk yang memiliki kandungan zat kimia.
Setelah mengetahui sifatnya biologis dan jenis-jenis sampah itu seperti apa. Ada berbagai macam sumber yang dapat menghasilkan sampah tersebut.
Sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari masyarakat yang tinggal di rumah, bisa yang sudah berkeluarga, tinggal sendiri, tinggal di apartemen atau menyewa rumah. Jenis sampah yang dihasilkan pada sumber ini bisa organik, anorganik, bahkan sampah B3.
Umumnya sampah rumah tangga adalah bekas peralatan mandi, bungkus pembersih pakaian, lantai, piring, makanan sisa, kulit buah, sisa sayuran yang tidak bisa dimakan, kardus, barang elektronik yang sudah tidak terpakai, dan semua barang yang dibuang ke tempat sampah.
Sampah yang dihasilkan dari para petani atau tukang kebun yang biasanya menghasilkan sampah organik seperti jerami, buah busuk, sisa sayur mayur, dan sisa bahan-bahan lainnya.
Namun, tidak hanya sampah organik, sampah anorganik dan B3 juga dihasilkan oleh sumber ini seperti plastik dari pembelian pupuk atau pestisida dan barang yang dapat membantu dalam bertani dan berkebun yang sudah rusak atau tidak bisa digunakan
Sampah yang dihasilkan dari bagunan baru maupun bangunan yang sudah lama dan ingin dihancurkan.
Untuk sampah dengan sumber ini, biasanya lebih banyak sampah anorganik seperti baja, semen, batu bata, keramik, besi, dan kaca dari pada sampah organik seperti kayu, bambu, dan triplek.
Sampah dengan penghasil para pedagang dan pegawai kantor ini memiliki berbagai jenis sampah karena kebutuhan yang diperlukan oleh pedagang dan perkantoran sama dengan sampah rumah tangga meskipun yang dihasilkan berbeda.
Untuk perdagangan sampah anorganik yang dihasilkan adalah kardus, pembungkus plastik, kertas dan sisah makanan untuk sampah organik. Bagi perkantoran pulpen, pensil, spidol, komputer, meja, dan kursi yang sudah tidak dapat digunakan merupakan sampah anorganik, dan makanan yang dibawa oleh pegawai adalah sampah organik yang dihasilkan pada sumber tersebut
Sampah industri adalah sampah yang dihasilkan dari proses produk suatu barang. Pada bagian ini, sampah B3 dapat dikatakan lebih banyak dibandingkan sampah jenis lainnya karena seringnya penggunaan bahan kimia di proses pembuatan sebuah barang di industri tersebut. Tetapi ada beberapa industri yang seperti itu, contohnya pada sektor makanan dan minuman lebih minim menggunakan kimia jadi sampah yang dihasilkan adalah sampah organik dan anorganik.
Demikian penjelasan jenis dan sumber sampah yang dapat dijelaskan. Sebaiknya, kita memahaminya mengingat sampah sekarang sedang menumpuk dan tidak jelas pengelolaannya.
Jadi, sudah waktunya bagi kita untuk mengubah pengelolaannya dengan membagi sampah sesuai jenisnya.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Bagikan Berita