29 November 2023 | Tim Bank Mega Syariah
Pengelolaan sampah adalah hal yang penting dilakukan karena berdampak besar terhadap kelestarian lingkungan. Tidak hanya sampah pabrik atau perkantoran, rumah tangga termasuk penyumbang besar dalam penumpukan sampah yang terjadi di bumi ini.
Seiring berjalannya waktu, cara mengelola sampah pada negara-negara tertentu sudah diperbaiki agar mengurangi dampak yang terjadi seperti pemanasan global maupun tercemarnya air laut.
Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara menangani sampah dengan baik dan benar agar anak cucu kita dapat menikmati bumi seperti kita sekarang.
Yuk simak cara mengelola sampah yang bisa Anda terapkan!
Di Indonesia, mengelola sampah terbagi menjadi dua, yaitu pengelolaan sampah spesifik serta pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga.
Untuk sampah spesifik menjadi tanggung jawab pemerintah. Sementara untuk pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dapat juga dilakukan kita selaku penyumbangnya.
Nah, kali ini kita bahas bagaimana cara mengelola sampah yang dapat kita terapkan untuk dalam kegiatan Anda sehari-hari. Berikut ini diantaranya:
Terdapat tiga jenis sampah yang dipisahkan berdasarkan bahan materialnya, yaitu organik, anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun agar mudah diolah.
Sampah organik adalah bahan yang bisa membusuk, seperti sisa makanan, daun kering, dan kotoran binatang. Jenis sampah ini dapat diolah menjadi kompos untuk tumbuhan Anda.
Berikutnya sampah anorganik, yaitu bahan yang sulit terurai, seperti sampah plastik, kaleng minuman maupun makanan, dan jenis-jenis karton.
Untuk Jenis sampah ini Anda bisa merubahnya menjadi benda yang bisa lebih bermanfaat.
Kemudian sampah berbahaya dan beracun adalah bahan zat atau bahan yang dapat mencemari lingkungan, seperti sampah elektronik, baterai, botol pembasmi nyamuk, dan aki bekas.
Dalam menangani sampah ini, Anda tidak bisa melakukannya sendiri perlu bantuan bank sampah yang menangani sampah seperti ini.
Meskipun prinsip ini sering kita dengar, penerapannya belum maksimal. Prinsip 3R tersebut diantaranya:
Reduce: tindakan yang dapat kita lakukan untuk mengurangi sampah seperti tidak lagi menggunakan barang sekali pakai.
Reuse: menggunakan kembali produk yang dimiliki seperti botol minuman agar potensi sampah bertambah menjadi berkurang.
Recycle: mengelola atau mendaur ulang sampah untuk membuat produk baru yang dapat kita gunakan kembali seperti botol minum sekali pakai dijadikan tempat untuk menaruh alat tulis.
Sampah yang dapat dijadikan kompos perlu wadah agar pembuatan kompos dari sampah bisa dilakukan secara berulang. Apalagi mengingat sampah organik merupakan penyumbang terbesar sampah di Indonesia bahkan dunia.
Kompos ini dapat dipergunakan untuk tanaman di halaman rumah Anda.
Sayangnya, banyak yang tidak suka dengan kegiatan ini karena memang memakan waktu yang cukup lama.
Jadi, alangkah baiknya jika Anda juga mengurangi sampah organik, misalnya jangan menyisakan makanan atau menghabiskan makanan sehingga tidak ada sisa yang terbuang.
Penerapan penggantian barang bisa sangat membantu dalam mengurangi sampah. Bisa dengan cara menggunakan barang yang dapat digunakan tidak hanya sekali, misalnya sedotan stainless steel, tempat makan, dan tas belanja yang bukan sekali pakai.
Anda juga bisa memulai berinvestasi barang yang awet dan tidak mudah rusak.
Contohnya, Anda membeli baju yang ramah lingkungan atau memiliki bahan berkualitas yang dapat bertahan dalam daripada baju pada umumnya.
Sudah mengerti bagaimana mengelola sampah secara umum, nah sekarang kita terapkannya di rumah. Mari simak langkah-langkah pengelolaan sampah di rumah:
Mulailah untuk memisahkan jenis sampah yang sudah dijelaskan diatas.
Dengan demikian Anda dapat mengelola sampah sesuai dengan kebutuhan dan tidak terjadi kesalahan saat mengelolanya.
Terapkan juga penggunaan barang yang tidak habis pakai. Salah satunya seperti menggunakan botol air minum, membawa tas belanja kain saat berbelanja, dan mengganti styrofoam dengan kotak bekal.
Selanjutnya kamu bisa membuat pupuk dari sampah makanan yang tidak habis. Daripada membiarkan sampah organik berbau busuk karena bakteri pengurai, ada baiknya kamu melakukan daur ulang dengan menjadikannya sebagai pupuk kompos pada tanaman.
Jika Anda tidak kuat dengan baunya, berikan sampah organik tersebut kepada penjual tanaman atau yang memiliki ketertarikan dalam berkebun.
Setidaknya kamu masih bisa ikut andil dalam pengelolaan sampah.
Sampah plastik sudah tidak dapat kita hindari, kita hanya bisa mengurangi.
Alangkah baiknya jika masih menggunakan plastik dapat Anda kelola dengan baik dengan cara mendaur ulangnya menjadi barang yang dapat bermanfaat dan dapat digunakan berkali-kali
Jika memang Anda tidak memiliki waktu, Anda tetap bisa memilah sampah rumah tangga dan berikan kepada Bank Sampah.
Kamu bisa mencari tahu lokasi bank sampah yang berada di sekitar tempat tinggal Anda karena melalui bank sampah, kamu bisa menyetorkan sampah yang telah dipilah dan mendapatkan imbalan rupiah.
Bank Mega Syariah telah bekerja sama dengan Armada Kemasan untuk memisahkan sampah daur ulang pada area kerja pegawai yang ada di Menara Mega Syariah.
Pemisahan sampah daur ulang merupakan langkah nyata dari Bank Mega Syariah untuk semakin mewujudkan konsep Green Office, meningkatkan jumlah dari sampah yang masih bisa didaur ulang dan akhirnya juga menjaga kelestarian lingkungan serta kesehatan masyarakat.
Bagikan Berita