17 April 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Tata cara dan niat salat Tahajud menjadi bagian penting yang perlu dipahami bila Anda ingin menjalankan salat ini untuk tujuan tertentu. Salat Tahajud sangat dianjurkan terutama jika Anda memiliki hajat hidup yang lebih spesifik, seperti jodoh, pekerjaan, atau keinginan yang tak kunjung terkabul.
Melaksanakan salat Tahajud memberi Anda kesempatan untuk memohon keridaan Allah dalam suasana yang lebih tenang dan penuh kekhusyukan. Amalan sunah ini mencerminkan ketulusan hati Anda dalam beribadah dan menyampaikan permohonan terdalam kepada Allah SWT.
Berikut ini tata cara dan niat salat Tahajud serta doa yang dipanjatkan untuk memohon keridaan Allah SWT.
Sebenarnya tata cara salat tak ada bedanya salat Tahajud dengan salat sunah lain seperti salat dhuha. Hanya saja waktu pelaksanaan dan keutamaannya yang berbeda.
Kendati demikian, sama seperti ibadah lainnya, agar ibadah salatnya menjadi suatu amalan, Anda wajib melafalkan niat saat memulai salat. Adapun niat salat Tahajud sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Setelah Anda memahami bacaan niat salat Tahajud, langkah selanjutnya adalah melaksanakan salat dengan urutan yang sesuai tuntunan. Berikut ini panduan ringkas mengenai tata cara salat Tahajud yang dapat Anda praktikkan:
Awali dengan membaca niat salat Tahajud, baik dalam hati maupun secara lisan.
Lanjutkan dengan takbiratul ihram, lalu bacalah doa iftitah.
Bacalah surat Al-Fatihah sebagai pembuka setiap rakaat.
Setelah itu, bacalah salah satu surat dalam Al-Quran. Rasulullah SAW sering memilih surat-surat panjang ketika Tahajud.
Rukuk dengan penuh ketenangan (tuma’ninah) sambil melafalkan doa rukuk.
Bangkit dari rukuk untuk melakukan i’tidal, dan bacalah doa i’tidal dengan tuma’ninah.
Lakukan sujud dengan tuma’ninah sambil membaca doa sujud.
Ulangi seluruh gerakan seperti rakaat pertama untuk rakaat kedua.
Pada rakaat terakhir, duduklah untuk membaca tahiyat akhir.
Akhiri salat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
Setelah selesai, dianjurkan untuk membaca wirid, tasbih, tahmid, takbir, sholawat, dan istigfar, lalu tutuplah dengan doa setelah salat Tahajud.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya kalau diakhir ibadah salat Tahajud, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa khusus. Diriwayatkan dari Imam al-Bukhari dan Muslim, berikut ini doanya:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa‘dukal haqq. Wa liqâ’uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ‘atu haqq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa ‘alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
Salat Tahajud dilaksanakan di malam hari setelah Anda melaksanakan salat wajib Isya dan tidur. Adapun waktu pelaksanaan salat Tahajud yang disunahkan antara lain:
Sepertiga malam pertama sejak setelah salat Isya sampai pukul 22.30.
Sepertiga malam kedua yang dimulai pukul 22.30 sampai pukul 01.30.
Sepertiga malam terakhir yang dimulai sejak pukul 01.30 sampai sebelum memasuki waktu salat Subuh.
Perihal jumlah rakaat, tidak ada batasan jumlah rakaat yang dilaksanakan dalam salat Tahajud. Minimal jumlah rakaat sebanyak 2 rakaat dan maksimalnya tak terbatas. Bersumber dari hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW mengerjakan salat Tahajud maksimal 11 rakaat atau 13 rakaat beserta salat Witir.
Dengan kata lain, Anda bisa melaksanakan salat Tahajud sebanyak 2 rakaat, 4 rakaat ataupun 10 rakaat.
Selain melaksanakan salat Tahajud, amalan sunah untuk melapangkan rezeki agar semakin berkah dengan berbagai kepada sesama umat Islam yang membutuhkan.
Dalam Al-Quran Surat Saba tertulis:
قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗۗ وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ٣٩
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.” Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki. (QS. Saba’ : 39).
Bahkan dengan sedekah, bukan berarti Anda kekurangan harta melainkan Allah SWT akan mengganti harta tersebut berlipat ganda.
Cara menunaikan sedekah secara online bisa dilakukan melalui aplikasi mobile banking M-Syariah. Bukan hanya sedekah saja, melainkan Anda bisa menunaikan kewajiban zakat, infak dan wakaf secara online.
Bank Mega Syariah bekerja sama dengan sejumlah lembaga terpercaya untuk menyalurkan seluruh bantuan tersebut. Beberapa di antaranya BAZNAS, Lazis Muhammadiyah, Yayasan Lazis NU, LAZ CT Arsa, hingga Badan Wakaf Indonesia.
Yuk, download M-Syariah untuk mempermudah beramal!
Bagikan Berita