9 Februari 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Bagi umat muslim ingin diberikan kecukupan rezeki dianjurkan untuk melaksanakan amalan sunnah sholat dhuha.
Sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang dilaksanakannya di pagi hari setelah matahari terbit. Sholat dhuha menjadi salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.
Lalu, seperti apa cara pelaksanaan dan bagaimana bacaan doa sholat Dhuha? Mari simak selengkapnya pada artikel berikut ini!
Cara melaksanakan sholat dhuha sama seperti sholat pada umumnya. Hanya saja jumlah rakaatnya jumlah rakaatnya tergantung kemampuan Anda.
Bila jumlah sholat wajib, misalnya sholat zuhur 4 rakaat, maka sholat dhuha bisa dikerjakan mulai dari 2 rakaat sampai 12 rakaat dengan ketentuan salam setiap 2 rakaat.
Berikut ini tata cara untuk melaksanakan sholat dhuha:
Baca niat sholat dhuha.
Takbiratul ihram.
Baca surat Al Fatihah kemudian diikuti surat pendek.
Rukuk.
I’tidal.
Sujud pertama.
Duduk di antara dua sujud.
Sujud kedua.
Tasyahud akhir.
Salam.
Berikut ini doa sholat dhuha dan artinya yang dikutip dari NU Jabar Online.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatad dhahâ rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat shalat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
اللهُمَّ إِنَّ الصَّحَاءَ ضَحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بهاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزَلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجُهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا (مُعَسَّرًا) فَيَسِرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهَرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرَبْهُ بِحَقِّ ضَحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allâhumma innad dlaḥâa dlaḥâ’uka, wal bahâa bahâ’uka, wal jamâla jamâluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuka. Allâhuma in kâna rizqî fis samâ’i fa anzilhu, wa inkâna fil ardhi fa akhrijhu, wa inkâna musiran (mu’assaran) fa yassirhu, wa in kâna harâman fa thahhirhu, wa inkâna ba’îdan fa qarribhu, bi haqqi dlaḥâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika âtinî mâ ataita ‘ibâdakas shâlihîn.
Artinya: “Wahai Tuhanku, sungguh dhuha ini adalah dhuha-Mu, keagungan ini adalah keagungan-Mu, keindahan ini adalah keindahan-Mu, kekuatan ini adalah kekuatan-Mu, kuasa ini adalah kuasa-Mu, dan penjagaan ini adalah penjagaan-Mu.Wahai Tuhanku, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah. Jika berada di dalam bumi maka keluarkanlah. Jika sukar atau dipersulit (kudapat), mudahkanlah. Jika (tercampur tanpa sengaja dengan yang) haram, sucikanlah. Jika jauh, dekatkanlah. Dengan hak dhuha, keelokan, keindahan, kekuatan, dan kekuasaan-Mu, datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada para hamba-Mu yang saleh.”
Selain dua bacaan doa sholat dhuha di atas, terdapat amalan setelah sholat dhuha yang dianjurkan dalam kitab Al-Adzkar karya An-Nawawi. Amalan sunnah tersebut dengan beristighfar dan membaca doa zikir.
Berikut ini bacaan istighfar yang dibaca sebanyak tiga kali setelah melaksanakan sholat dhuha:
اَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ الَّذِ ىْ لَا اِلٰهَ اِلَّا هُوَالْحَىُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adzhiim. Al-ladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuum.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Besar, yang tidak ada Tuhan selain Dia, yang senantiasa hidup lagi yang mengurus segala sesuatu sendiri dan aku bertaubat kepadanya." (HR.Abu Daud dan at-Tirmidzi dari Bilal).
Kemudian membaca zikir sebagai berikut:
اللّٰهُ اَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَاذَ الْجَلَالِ وَالْاِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam. Tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikraam.
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah as-salam (yang mempunyai kesejahteraan) dan dari-Mu pula kesejahteraan. Maha berbahagia Engkau Wahai Tuhan yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.
Waktu pelaksanaan sholat dhuha dimulai pada saat matahari terbit seukuran satu tombak sekitar tujuh hasta atau setinggi 2,5 meter hingga waktu zawal alias waktu matahari tergelincir ke arah barat.
Lebih spesifik lagi, waktu paling utama melaksanakan sholat dhuha saat matahari terasa sangat terik dan panas. Waktu-waktu tersebut setelah melewati seperempat siang yang dihitung di awal waktu subuh. Bila diperkirakan sekitar jam 9 pagi.
Sebenarnya hikmah sholat dhuha dilaksanakan untuk mengisi waktu kekosongan di antara sholat subuh dan sholat zuhur. Agar umat muslim tidak lepas dari jalur keimanan dan aktivitas ibadahnya, maka sangat dianjurkan melakukan sholat dhuha.
Selain itu, terdapat keutamaan lainnya yang tertuang dalam beberapa riwayat hadits berikut ini.
Dari Ismail bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amr, ia berkata: “Aku bertemu dengan Abu Dzar radliyallahu ‘anh, lalu berkata: ‘Wahai Paman, beritahukanlah diriku pada suatu kebaikan.’ Lalu ia menjawab: ‘Aku bertanya kepada Rasulullah SAW sebagaimana Kamu bertanya kepadaku.
Lalu beliau bersabda: ‘Bila Kamu sholat Dhuha dua rakaat maka tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai; bila Kamu sholat Dhuha empat rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik; bila Kamu sholat Dhuha enam rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang taat; bila Kamu sholat Dhuha delapan rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang beruntung; bila Kamu sholat Dhuha 10 rakaat maka pada hari itu tidak akan dicatatkan dosa bagimu; dan bila Kamu sholat Dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan untukmu sebuah rumah di surga’,” (HR al-Baihaqi).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ. قَالَ: وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ. (رواه الحاكم وقال: هذا حديث صحيح على شرط مسلم)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Tidak ada yang menjaga sholat Dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat.’”
Sabda lain Rasulullah SAW yakni: “Sholat Dhuha adalah sholat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim).
Dari Abu Dzar ra, dari Nabi SAW beliau bersabda: “Ada sedekah (yang hendaknya dilakukan) atas seluruh tulang salah seorang dari kalian. Karena itu setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, dan dua rakaat sholat Dhuha mencukupi semuanya itu’,” (HR Muslim).
Dari Nu’aim bin Hammad Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihu wa salam bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya: “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad)
Selain sholat dhuha, amalan sunnah lain yang memiliki anjuran cukup tinggi untuk mencukupkan rezeki yang halal dan berkah yaitu sedekah.
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan datang dua malaikat kepadanya dan salah satunya berkata; “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata; “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)”. (HR. Bukhari – No. 1442 Fathul Bari) Shahih.
Tunaikan segera sedekah Anda agar mendapatkan keberkahan rezeki yang halal dari Allah SWT.
Cara menunaikan sedekah secara online bisa dilakukan melalui aplikasi mobile banking M-Syariah. Bukan hanya sedekah saja, melainkan Anda bisa menunaikan kewajiban zakat, infak dan wakaf secara online.
Bank Mega Syariah bekerja sama dengan sejumlah lembaga terpercaya untuk menyalurkan seluruh bantuan tersebut. Beberapa di antaranya BAZNAS, Lazis Muhammadiyah, Yayasan Lazis NU, LAZ CT Arsa, hingga Badan Wakaf Indonesia.
Yuk, download M-Syariah untuk mempermudah beramal!
Bagikan Berita