20 Juli 2025 | Tim Bank Mega Syariah
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan sebuah metode pembayaran yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dan UMKM karena proses penggunaannya yang praktis dan efisien. Kini, QRIS dapat ditemukan di berbagai tempat seperti pusat perbelanjaan, warung, pom bensin, hingga parkiran.
Namun, dibalik pesatnya perkembangan QRIS, terdapat juga tantangan yang dihadapi yaitu keamanan digital. Kasus penipuan QRIS seperti scamming, phishing, dan mengubah barcode tempat umum saat ini kembali menjolak, meningkatkan persentase cyber crime di Indonesia.
Modus penipuan ini bisa terjadi karena kurangnya edukasi etika dan cara penggunaan QRIS yang benar kepada masyarakat. Sehingga para pelaku kejahatan memiliki keuntungan untuk memanfaatkan kebingungan para korban untuk menipu mereka.
Jika Anda merupakan pengguna atau merchant yang menggunakan metode transaksi satu ini, yuk simak penjelasan artikel berikut dengan baik, agar Anda dapat terhindar dari modus penipuan QRIS!
Sistem pembayaran berbasis QR code dengan standar nasional Indonesia diketahui sebagai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Metode pembayaran ini dirancang untuk mempermudah proses transaksi digital serta mendorong transaksi pembayaran non-tunai yang lebih efisien dan inklusif di era digital saat ini.
Cara kerja QRIS cukup sederhana, Anda hanya perlu memindai QR code yang disediakan oleh merchant dan menunggu hingga nominal dan nama penerima muncul. Setelah detail transaksi tersebut sudah terbit, Anda dapat mengkonfirmasi informasi tersebut, dan melanjutkan proses pembayaran dengan mengisi kode pin Anda.
Meskipun mudah, penting juga bagi Anda untuk memperhatikan dan periksa kembali kebenaran dari detail informasi transaksi tersebut.
Walaupun keduanya sama-sama menggunakan kode QR, QRIS Bayar dan QRIS Transfer bekerja dan memiliki fungsi yang berbeda. Jika Anda merupakan pengguna layanan transaksi ini, penting sekali bagi Anda untuk memahami perbedaan diantara keduanya agar terhindar dari kesalahan transaksi dan penipuan QRIS.
Berikut adalah pembahasan mengenai perbedaan antara QRIS Bayar dan QRIS Transfer serta ciri-ciri yang harus Anda ketahui:
QRIS Bayar adalah metode pembayaran yang digunakan ketika Anda sedang melakukan pembelian di sebuah merchant dengan menggunakan QRIS.
Ciri-ciri QRIS Bayar:
Digunakan untuk transaksi pembelian di merchant offline dan online.
QRIS akan disediakan oleh merchant.
Pembeli memindai QRIS dan memastikan informasi merchant yang muncul sudah benar.
Jumlah nominal pembayaran bisa ditentukan oleh pembeli atau sudah ditentukan oleh merchant.
Contoh: Bayar belanjaan di minimarket atau makanan di restoran.
QRIS Transfer adalah metode transaksi yang bisa Anda gunakan untuk mengirimkan uang antar individu dengan menggunakan QRIS. Metode transaksi ini biasanya digunakan untuk transfer antar rekening pribadi, bukan untuk transaksi pembelian.
Ciri-ciri QRIS Transfer:
Digunakan untuk transaksi antar rekening pribadi, bukan kepada merchant.
QRIS akan disediakan oleh penerima dana.
Setelah memindai kode QR, nama penerima dana akan muncul.
Pengirim dana dapat menentukan jumlah nominal yang ingin di transfer.
Contoh: Transfer uang ke teman atau keluarga.
Setelah memahami perbedaan dari QRIS Bayar dan QRIS Transfer, Anda juga harus mengetahui berbagai modus penipuan QRIS yang sering terjadi. Berikut adalah beberapa modus penipuan metode transaksi QRIS yang harus Anda waspadai:
Modus ini terjadi ketika pelaku kejahatan mengganti stiker QRIS asli milik penjual dengan QRIS palsu milik mereka. Sehingga saat pelanggan sedang ingin membayar, tanpa disadari mereka akan melakukan pembayaran kepada rekening pelaku bukan kepada penjual sah.
Hal ini biasanya suka ditemukan di tempat umum seperti warung, masjid, kafe, dan kasir mini market. Contohnya, sepasang suami istri baru saja tertangkap mengubah stiker QRIS sebuah konter pulsa dengan QRIS palsu. Akibatnya uang hasil penjualan masuk ke dalam rekening pelaku kejahatan dan pemilik konter mengalami kerugian hingga Rp 15 juta.
Ini merupakan modus penipuan QRIS dimana pelaku melakukan penukaran kode QR asli tujuan pembayaran menjadi kode QR palsu yang menuju rekening mereka dalam sebuah transaksi.
Pelaku kejahatan akan meminta korban menggunakan nomor rekening yang berbeda untuk membayar barang yang ingin dibeli dengan mengirimkan QRIS palsu.
Ini merupakan modus penipuan QRIS dimana pelaku kejahatan akan menggunakan screenshot pembayaran QRIS yang sebelumnya sudah digunakan, lalu gambar tersebut akan di edit menjadi transaksi yang sedang dilakukan.
Pedagang harus lebih waspada dengan modus penipuan ini, terutama saat kondisi toko sedang ramai. Situasi seperti ini sering dimanfaatkan oleh pelaku untuk melakukan aksi kejahatan, khususnya saat pekerja kasir sedang kurang teliti dalam memeriksa notifikasi transaksi.
Di dalam era digital ini, kejahatan siber semakin sering terjadi dalam berbagai bentuk, dan salah satunya adalah scamming. Scamming adalah sebuah modus dimana pelaku kejahatan bertujuan untuk mencuri uang atau barang korban.
Umumnya, pelaku akan berpura-pura menjadi penjual resmi yang sedang menawarkan hadiah atau keuntungan besar sebagai imbalan atas transaksi yang dilakukan oleh korban. Salah satu metode transaksi yang digunakan oleh pelaku adalah QRIS palsu yang dikirimkan kepada korban.
Selain itu, scamming juga dapat terjadi ketika pelaku berpura-pura menjadi pembeli yang mengaku telah membayar pesanan melalui QRIS dan mengirimkan bukti palsu transaksi kepada penjual. Sehingga, penjual tersebut akan mendapatkan kerugian karena mengirimkan barang tanpa mendapat pemasukkan.
Berbeda dengan scamming, phishing adalah cybercrime yang mencuri data informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, dan informasi pribadi lainnya dengan menggunakan teknik penyamaran seperti QRIS palsu.
Phishing dilakukan dengan cara membuat replika situs web resmi dari penyedia jasa pembayaran non-tunai yang ingin digunakan oleh korban. Dalam kasus ini, korban akan memasukan data pribadi dan melakukan pembayaran melalui QRIS palsu yang sudah dipersiapkan oleh pelaku untuk meraup keuntungan.
Meskipun penipuan QRIS tidak bisa kita hentikan, kita tetap bisa mengambil langkah cermat untuk menghindarinya. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda gunakan untuk mencegah risiko terkena modus penipuan QRIS.
Saat melakukan transaksi, sebaiknya Anda memastikan bahwa nama penerima dana yang muncul saat memindai QRIS sudah sesuai dengan nama toko atau penjual yang sedang Anda tuju. Jika QRIS berasal dari sumber yang tidak jelas atau mencurigakan, sebaiknya Anda tidak melakukan transaksi QRIS tersebut.
Jika QRIS yang diberikan kepada Anda buram, rusak, atau ditempel di tempat yang mencurigakan, sebaiknya Anda jangan memindai QRIS tersebut. Selain di toko offline, Anda juga harus tetap waspada pada QRIS yang disediakan di situs website online yang memiliki URL yang disingkat atau domain yang aneh.
Jika Anda adalah seorang penjual, sebaiknya QRIS toko Anda ditempatkan di lokasi yang terlihat jelas seperti di dekat kasir dan terpantau oleh CCTV. Pastikan juga QRIS di print secara jelas dan di laminating agar tidak mudah rusak dan kotor. Selain itu, untuk menjaga keamanan, Anda juga harus periksa QRIS secara berkala untuk mencegah pemalsuan QRIS.
Saat melakukan transaksi dengan QRIS Bayar di sebuah merchant, sebaiknya Anda menggunakan QRIS dinamis yang menghasilkan kode QR unik baru untuk setiap transaksi yang menampilkan total nominal pembelanjaan.
Jenis QRIS ini akan lebih aman untuk penjual dan pembeli, sebab kode QR dibuat secara otomatis oleh sistem kasir atau melalui aplikasi pembayaran yang digunakan saat transaksi sedang berlangsung.
Selain itu, jika Anda adalah seorang penjual, pastikan untuk selalu periksa kembali pembayaran di kolom mutasi rekening melalui aplikasi, dan jangan hanya mengkonfirmasi pembayaran melalui bukti screenshot.
Agar terlindungi dari modus penipuan QRIS, sebaiknya Anda menjaganya dengan secara tidak sembarangan memberikan QRIS pribadi kepada orang lain. Selain itu, pastikan juga perangkat yang Anda gunakan memiliki sistem keamanan diperbarui secara rutin dan terpasang antivirus.
Waspadai modus penipuan QRIS yang kini sering terjadi dengan memahami perbedaan dan cara kerja QRIS Bayar dan QRIS Transfer dengan baik. Terapkan juga cara-cara untuk mencegah penipuan QRIS palsu saat ingin melakukan transaksi dengan kode QR agar terhindar dari risiko penipuan tersebut.
Untuk keamanan transaksi, pastikan Anda hanya memindai QRIS resmi milik merchant terdaftar dan selalu periksa nama penerima sebelum menyelesaikan pembayaran. Gunakan aplikasi M-Syariah dari Bank Mega Syariah untuk bertransaksi secara aman, sesuai prinsip syariah.
Yuk download aplikasi M-Syariah sekarang!
Bagikan Berita