29 September 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Penyebab gagal ginjal umumnya berhubungan dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tinggi garam, kebiasaan kurang minum air putih, hingga konsumsi obat-obatan tertentu tanpa pengawasan dokter.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu penyakit kronis yang berujung pada kerusakan fungsi ginjal. Padahal, ginjal memiliki peran penting dalam menyaring racun dan menjaga keseimbangan cairan tubuh Anda.
Selain itu, gagal ginjal juga bisa terjadi karena komplikasi dari penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol. Jika Anda tidak menjaga kesehatan sejak dini, risiko terkena penyakit serius ini semakin besar. Agar lebih waspada, mari simak informasi selengkapnya tentang penyebab gagal ginjal berikut ini.
Gagal ginjal terbagi menjadi dua tipe, yaitu akut dan kronis. Gagal ginjal akut muncul secara tiba-tiba dalam waktu singkat, bahkan bisa berkembang hanya dalam hitungan jam hingga beberapa hari.
Sedangkan gagal ginjal kronis terjadi saat fungsi ginjal mengalami kerusakan permanen yang tidak dapat dipulihkan, biasanya berlangsung dalam jangka panjang mulai dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun.
Berikut penyebab sakit ginjal yang penting untuk Anda ketahui.
Dehidrasi dapat menjadi faktor penyebab gagal ginjal pada usia muda. Kondisi ini muncul karena kurangnya cairan membuat limbah dan asam menumpuk dalam tubuh, serta mengganggu fungsi ginjal akibat penumpukan protein otot (myoglobin).
Memenuhi asupan cairan secara rutin juga berperan penting untuk membantu tubuh membuang bakteri sekaligus mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK). Jumlah kebutuhan air putih setiap orang tidaklah sama, melainkan dipengaruhi oleh tingkat aktivitas dan kondisi kesehatannya.
Pola makan yang kurang sehat juga bisa memperbesar risiko gagal ginjal. Contohnya, sering mengonsumsi minuman kaleng dalam jumlah berlebihan. Minuman jenis ini biasanya mengandung kadar gula tinggi, kafein, serta bahan pengawet yang bila dikonsumsi terus-menerus dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius.
Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan yang menjadi pemicu gagal ginjal pun berbahaya. Karena itu, sebaiknya Anda mulai membatasi asupan makanan tinggi garam atau natrium dan yang mengandung gula berlebih.
Faktor penyebab gagal ginjal lainnya adalah pola hidup yang tidak sehat. Beberapa kebiasaan yang termasuk di dalamnya antara lain jarang minum air hingga membuat tubuh kekurangan cairan, mengalami obesitas, menjalani pola makan yang tidak seimbang, merokok secara berlebihan, serta penggunaan obat-obatan terlarang maupun narkotika.
Obstruksi adalah kondisi terhambatnya aliran urin pada saluran kemih, mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, hingga uretra. Tanda-tandanya dapat berbeda-beda, bergantung pada penyebab, letak, serta lamanya penyumbatan berlangsung.
Jika sumbatan muncul secara tiba-tiba, ginjal bisa mengalami pembengkakan dan menimbulkan kolik, yaitu rasa nyeri hebat yang biasanya terasa di area antara tulang rusuk dan pinggul.
Sering menahan buang air kecil bisa memicu infeksi yang berujung pada kerusakan fungsi ginjal. Kebiasaan ini juga meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal. Batu berukuran kecil tersebut biasanya muncul akibat penumpukan natrium dan kalsium yang tidak dibuang secara rutin melalui urin.
Salah satu penyebab gagal ginjal pada anak maupun orang dewasa adalah penyakit diabetes. Ketika diabetes tidak dikelola dengan baik, kadar gula darah bisa meningkat tinggi (hiperglikemia).
Apabila kondisi ini dibiarkan terus-menerus, lonjakan gula darah dapat merusak ginjal serta organ penting lainnya. Untuk mencegah gejala diabetes, Anda disarankan membatasi konsumsi makanan yang berisiko memicu gagal ginjal, seperti permen, cokelat, dan sereal instan dengan tambahan gula.
Beberapa jenis obat-obatan dapat menjadi pemicu terjadinya gagal ginjal akut. Karena itu, sangat penting untuk rutin memeriksa kesehatan ginjal sekaligus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tertentu.
Kondisi fungsi ginjal sendiri bisa diketahui melalui tes darah yang mengukur nilai eGFR, yaitu pemeriksaan untuk memperkirakan sejauh mana ginjal mampu menyaring sisa metabolisme dari dalam darah.
Hipertensi terjadi ketika darah dipompa dengan tekanan tinggi melalui pembuluh darah tubuh. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini lambat laun dapat merusak jaringan ginjal.
Pada umumnya, penderita tekanan darah tinggi tidak menunjukkan tanda-tanda tertentu, tetapi sebagian orang mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, sulit bernapas, hingga mimisan ketika tekanan darah meningkat.
Terhentinya aliran darah menuju ginjal secara mendadak bisa memicu gagal ginjal akut. Kondisi ini ditandai dengan kerusakan serius pada ginjal yang berkembang dalam hitungan jam hingga beberapa hari saja.
Penurunan suplai darah ke ginjal dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi parah, perdarahan, syok, serangan jantung, reaksi alergi, luka bakar luas, infeksi berat, tekanan darah tinggi, hingga penggunaan obat antiinflamasi.
Nefropati IgA merupakan gangguan pada ginjal yang berhubungan dengan penyakit autoimun. Kondisi ini muncul ketika protein imunoglobulin A (IgA), yang berfungsi melawan infeksi, menumpuk di dalam ginjal. Seiring berjalannya waktu, penumpukan tersebut dapat memicu keluarnya darah serta kadang protein melalui urin. Jika kadar protein dalam urin berlebihan, hal ini bisa menimbulkan pembengkakan pada tangan maupun kaki.
Biaya pengobatan gagal ginjal bisa cukup tinggi, terutama bagi pasien yang harus menjalani terapi cuci darah secara rutin. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena pengobatan gagal ginjal dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan, selama status kepesertaan masih aktif.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, terdapat dua jenis prosedur cuci darah yang dijamin BPJS, yaitu hemodialisis dan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).
Hemodialisis merupakan prosedur cuci darah yang dilakukan dengan menggunakan mesin khusus untuk menyaring darah dari zat beracun, kelebihan cairan, dan limbah metabolisme yang seharusnya dibuang oleh ginjal.
Proses hemodialisis biasanya dilakukan di rumah sakit dengan jadwal tertentu, rata-rata dua hingga tiga kali dalam seminggu. Pasien akan dihubungkan ke mesin melalui jarum yang dipasang pada pembuluh darah, sehingga darah kotor keluar, disaring, lalu kembali lagi ke tubuh dalam keadaan bersih.
Sementara itu, Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) adalah metode cuci darah yang memanfaatkan rongga peritoneum (lapisan tipis di dalam perut) sebagai filter alami.
Cairan khusus dialisis dimasukkan ke dalam rongga perut melalui kateter, kemudian menyerap limbah dan kelebihan cairan dari darah. Setelah beberapa jam, cairan tersebut dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. Prosedur ini dapat dilakukan secara mandiri di rumah, sehingga lebih fleksibel bagi pasien yang tidak ingin terlalu sering ke rumah sakit.
Agar tidak terlambat membayar iuran BPJS setiap bulannya, Anda bisa memanfaatkan aplikasi M-Syariah sebagai solusi praktis. Melalui aplikasi perbankan ini, pembayaran iuran menjadi lebih mudah, cepat, dan aman sehingga status kepesertaan Anda tetap aktif.
Dengan begitu, ketika situasi darurat atau kebutuhan mendesak terjadi, layanan BPJS Kesehatan masih bisa digunakan tanpa kendala.
Bagikan Berita