30 Desember 2025 | Tim Bank Mega Syariah

Dompet menipis drastis setelah libur tahun baru? Tenang, Anda tidak sendirian. Banyak orang mengalami kondisi serupa setiap awal tahun. Mulai dari biaya mudik, jajan oleh-oleh, hingga liburan ke destinasi impian, semuanya sering kali membuat keuangan terkuras tanpa terasa.
Kondisi keuangan yang terguncang setelah libur panjang memang hal yang umum. Namun, yang terpenting sekarang adalah bagaimana cara memulihkannya agar tidak berlarut-larut dan menimbulkan stres berkepanjangan.
Kabar baiknya, dengan langkah-langkah yang tepat dan realistis, keuangan bisa kembali stabil tanpa harus hidup terlalu ketat selama berbulan-bulan. Yuk, mulai benahi keuangan secara bertahap.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan secara bertahap:
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mengevaluasi pengeluaran selama liburan. Luangkan waktu untuk membuka catatan keuangan dan menghitung total dana yang telah dikeluarkan.
Catat semua pengeluaran, mulai dari biaya transportasi, makan di luar, tiket wisata, hingga belanja oleh-oleh untuk keluarga dan rekan kerja. Pencatatan ini penting agar Anda mengetahui secara jelas ke mana saja uang mengalir.
Sebagai contoh, jika pengeluaran liburan mencapai Rp8 juta, padahal anggaran awal hanya Rp5 juta, berarti ada selisih yang perlu dievaluasi. Dari sini, Anda bisa mengetahui pos mana yang paling boros dan menjadi bahan pembelajaran untuk liburan berikutnya.
Ke depan, Anda bisa mempertimbangkan menggunakan rekening khusus dana liburan atau mulai mencari promo dan diskon sejak jauh hari sebelum bepergian.
Setelah mengetahui kondisi keuangan terkini, langkah selanjutnya adalah menyusun anggaran baru untuk beberapa bulan ke depan. Salah satu metode yang mudah diterapkan adalah aturan 50/30/20.
Sebanyak 50 persen dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, dan tagihan rutin. Lalu, 30 persen untuk kebutuhan gaya hidup atau hiburan, serta 20 persen untuk tabungan atau pelunasan utang.
Misalnya, jika penghasilan bulanan Rp10 juta, maka Rp5 juta digunakan untuk kebutuhan wajib, Rp3 juta untuk kebutuhan non prioritas, dan Rp2 juta untuk tabungan. Agar lebih terkontrol, Anda bisa menggunakan aplikasi pengelola keuangan atau spreadsheet sederhana untuk mencatat pengeluaran harian.
Pada awal penerapan, anggaran ini mungkin terasa cukup ketat. Namun, jika dijalani secara konsisten, kondisi keuangan akan berangsur membaik.
Jika selama liburan Anda menggunakan kartu kredit atau layanan paylater, sebaiknya segera fokus melunasi utang tersebut. Utang konsumtif umumnya memiliki bunga yang tinggi dan dapat membebani keuangan jika dibiarkan terlalu lama.
Prioritaskan pembayaran utang dengan bunga terbesar terlebih dahulu. Minimal, pastikan tidak terlambat membayar agar terhindar dari denda tambahan. Dengan strategi ini, Anda dapat menghemat biaya bunga yang seharusnya terus bertambah.
Untuk membantu proses pelunasan, kurangi pengeluaran kecil yang kurang penting, seperti jajan harian atau langganan aplikasi yang jarang digunakan, lalu alihkan dananya untuk membayar utang.
Setelah liburan, sebaiknya mulai menahan diri dari belanja impulsif dan kebiasaan makan di luar. Memasak sendiri di rumah atau memilih warung makan sederhana bisa menjadi alternatif yang lebih hemat.
Hindari juga tempat-tempat yang memicu keinginan belanja, seperti pusat perbelanjaan atau kafe. Sebagai gantinya, pilih hiburan gratis atau berbiaya rendah, seperti berjalan pagi di taman, piknik dengan bekal sendiri, atau menonton film di rumah bersama keluarga.
Jika dilakukan secara konsisten, pengeluaran bulanan bisa turun hingga 20–40 persen tanpa mengurangi kualitas hidup.
Selain mengandalkan gaji bulanan, Anda bisa mempertimbangkan mencari penghasilan tambahan. Misalnya dengan menjual barang preloved, mengambil pekerjaan freelance, atau menjalankan usaha kecil di akhir pekan.
Tambahan penghasilan Rp1–2 juta per bulan sudah cukup membantu mengisi kembali tabungan yang sempat terkuras. Jika memiliki keterampilan khusus, manfaatkan peluang dari lingkungan sekitar atau platform digital.
Agar hasilnya optimal, alokasikan seluruh penghasilan tambahan ini untuk memperbaiki kondisi keuangan, bukan untuk konsumsi.
Saat kondisi keuangan mulai stabil, segera aktifkan kembali kebiasaan menabung. Sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan ke rekening terpisah agar tidak mudah terpakai.
Tabungan otomatis atau tabungan berjangka bisa menjadi solusi praktis karena dana akan terpotong secara rutin setiap bulan. Selain menabung, Anda juga bisa mulai berinvestasi sesuai tujuan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dengan konsistensi, dana yang terkumpul akan berkembang secara bertahap dan memberikan rasa aman secara finansial.
Melakukan pencatatan pengeluaran mingguan sangat membantu mendeteksi kebocoran dana sejak dini. Di akhir bulan, lakukan evaluasi anggaran dan sesuaikan jika ada perubahan kondisi, seperti kenaikan harga kebutuhan pokok.
Libatkan juga anggota keluarga agar semua memiliki pemahaman yang sama dan tujuan keuangan dapat tercapai bersama. Setelah beberapa bulan, kebiasaan ini akan terasa lebih ringan dan menjadi rutinitas yang bermanfaat.
Awal tahun sering kali dipenuhi promo besar yang menggoda. Namun, sebaiknya tahan diri untuk membeli barang yang tidak benar-benar dibutuhkan.
Buat daftar belanja yang jelas dan biasakan membayar menggunakan uang tunai atau debit agar pengeluaran lebih terkontrol. Jika masih ragu, tunda pembelian hingga kondisi keuangan benar-benar stabil.
Kebiasaan sederhana ini dapat membantu membentuk pola pikir yang lebih bijak dalam mengelola keuangan.
Agar kondisi keuangan tetap aman, mulailah menyiapkan dana liburan sejak sekarang. Tentukan tujuan liburan, hitung estimasi biayanya, lalu bagi menjadi target tabungan bulanan.
Sebagai contoh, jika liburan membutuhkan dana Rp12 juta, berarti Anda perlu menyisihkan Rp1 juta per bulan. Dengan dana khusus yang terpisah dari keuangan harian, Anda tidak perlu lagi berutang saat liburan tiba.
Manfaatkan fitur tabungan otomatis agar proses menabung menjadi lebih mudah dan konsisten.
Menjaga keuangan setelah libur tahun baru membutuhkan evaluasi, disiplin, dan konsistensi. Mulai dari mengevaluasi pengeluaran, menyusun anggaran baru, melunasi utang prioritas, hingga kembali menabung dan berinvestasi.
Jika dijalani dengan tepat, kondisi keuangan bisa pulih dalam waktu 2–3 bulan. Jangan lupa menyiapkan dana liburan sejak dini agar keuangan tetap aman dan liburan berikutnya bisa dinikmati tanpa rasa khawatir.
Sebagai tambahan, menjaga arus kas juga dapat dilakukan dengan bertransaksi secara bijak menggunakan Syariah Card, kartu pembiayaan syariah yang dapat digunakan di berbagai merchant tanpa riba dan bunga. Pemegang kartu hanya dikenakan biaya keanggotaan bulanan atau tahunan sesuai jenis kartu, dengan nominal yang terjangkau.
Dengan pengelolaan keuangan yang lebih terencana dan dukungan produk perbankan syariah, keuangan Anda dapat tetap sehat dan stabil sepanjang tahun.
Semoga keuangan Anda lekas pulih, ya!
Bagikan Berita