10 Oktober 2024 | Tim Bank Mega Syariah
Manajemen aset atau asset management adalah strategi untuk mengelola sumber kekayaan perusahaan ataupun individu. Sumber kekayaan yang dimaksud ialah aset atau harta kekayaan dalam bentuk lain.
Contoh aset yang paling umum instrumen investasi atau kepemilikan properti seperti tanah dan bangunan. Sementara bagi pengusaha, kepemilikan alat dan mesin produksi serta hak cipta dan merek dagang termasuk bagian dari aset.
Supaya seluruh aset dan harta kekayaan dapat bermanfaat optimal untuk Anda pribadi atau untuk perusahaan, diperlukan strategi manajemen aset yang tepat dan sesuai.
Mari menelaah definisi asset management berdasarkan arti kata satu per satu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aset adalah objek yang memiliki nilai tukar, modal atau kekayaan.
Sedangkan definisi manajemen tertulis dalam OJK Pedia (Otoritas Jasa Keuangan Pedia). Definisi manajemen adalah menggerakkan tenaga manusia, modal atau peralatan lainnya secara terpadu agar mencapai tujuan tertentu.
Menurut Investopedia, asset management adalah kegiatan membeli, menjual dan mengelola investasi berdasarkan toleransi risikonya agar nilainya dapat meningkatkan kekayaan dari waktu ke waktu.
Berdasarkan pengertian manajemen aset tersebut maka tujuan strategi ini bersifat ganda. Dapat meningkatkan nilai kekayaan sekaligus mengurangi risikonya.
Bila Anda berkesempatan konsultasi dengan seorang profesional asset management, biasanya pembahasan pertama yang akan didiskusikan ialah toleransi terhadap risiko.
Kenapa harus menerapkan asset management untuk mengelola seluruh aset dan harta kekayaan? Ternyata ada banyak keuntungan yang akan Anda rasakan, di antaranya:
Menghemat biaya operasional
Meningkatkan produktivitas aset sehingga nilainya bisa bertahan hingga bertambah
Melakukan efisiensi penggunaan aset
Meningkatkan keamanan aset agar tidak berdampak kepada diri sendiri dan perusahaan
Meningkatkan nilai perusahaan
Menghindari persoalan hukum
Investor akan selalu berupaya untuk mengoptimalkan setiap aset yang dimilikinya untuk mencapai tujuan finansialnya. Namun sebelum itu, Anda perlu mengetahui apa saja jenjang manajemen aset.
Berikut ini jenjang aset manajemen adalah sebagai berikut.
Fase pertama yang harus Anda lalui fase perencanaan. Susun rencana kebutuhan aset dan pengelolaannya untuk jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kegiatan ini termasuk juga menyusun kebutuhan pengadaan sumber daya tambahan, cara memelihara hingga inventarisasi seluruh aset yang Anda atau perusahaan miliki.
Setelah itu, Anda akan berada di fase pengadaan aset. Melakukan pembelian barang atau jasa yang bertujuan untuk pengelolaan aset.
Sebagai contoh bila berbicara aset perusahaan, maka membeli alat produksi agar bahan baku yang perusahaan miliki dapat diolah dan dijual ke pasar.
Melakukan inventarisasi setiap aset yang dimiliki, baik aset bergerak maupun tidak bergerak. Catat dan periksa kualitas dan kuantitas setiap aset.
Misalnya aset Anda dalam bentuk investasi, maka periksa kondisi instrumen tersebut seperti legalitas dan keuntungannya. Beri kode-kode khusus sesuai kebutuhan Anda untuk menginisialisasi kepentingan masing-masing aset.
Kemudian melakukan legal audit atas legalitas setiap aset. Tujuan melakukan legal audit untuk memastikan status kepemilikan aset tersebut legal, bagaimana prosedurnya hingga kemungkinan permasalahan legalitas serta solusinya bila terkena permasalahan hukum.
Selanjutnya fase pemeliharaan aset untuk memastikan bahwa aset-aset tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya untuk jangka panjang.
Fase penilaian dalam manajemen aset tak boleh dilewatkan begitu saja. Dalam fase ini, investor akan mengevaluasi nilai aset dan kegunaannya yang saat ini dimiliki.
Apabila ditemukan aset yang sudah tak layak pakai karena kondisinya atau mengalami penurunan nilai, sebaiknya segera putuskan aset tersebut akan dijual, diperbaiki, atau dibuang.
Setelah melakukan evaluasi aset mana yang sudah tidak bernilai atau tidak bisa digunakan lagi, catat seluruh data aset yang akan dihapus tersebut. Terdapat dua skema penghapusan aset yakni pengalihan aset dan pemusnahan aset.
Fase asset management yang terakhir adalah melakukan pembaruan aset. Pada aset peralatan seperti mesin produksi yang sudah tidak produktif lagi segera lakukan pembaruan dengan cara memperbaiki atau menggantinya dengan yang baru.
Begitu pula aset dalam bentuk lain. Jika Anda terpaksa harus menjual aset karena kurang produktif, maka Anda bisa mengganti aset tersebut ke dalam bentuk lain. Dengan begitu total aset Anda mengalami pembaruan dan nilainya tetap bertahan.
Manajemen aset yang optimal adalah kunci untuk menjaga keuangan pribadi atau bisnis tetap stabil dan berkembang. Dengan manajemen yang baik, aset tidak hanya dipertahankan, tetapi juga ditingkatkan nilainya sesuai dengan strategi perencanaan awal.
Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda memaksimalkan manajemen aset agar berhasil:
Revaluasi aset diperlukan untuk menjaga kinerja dan nilai aset bisnis tetap stabil. Revaluasi rutin akan membantu Anda menilai aset sesuai kondisi pasar terkini, memastikan bahwa nilainya tidak mengalami penurunan tajam.
Misalnya, mesin atau peralatan produksi yang sudah usang mungkin perlu diperbarui agar produktivitas tidak terganggu.
Manajemen arus kas adalah fondasi dalam menjaga kesehatan keuangan. Pastikan seluruh arus kas dicatat dengan teliti, mulai dari sumber dana yang masuk hingga pengeluaran.
Mengelola arus kas yang baik mencakup mengatur jadwal keluar-masuknya dana sehingga keuangan pribadi atau bisnis Anda selalu dalam kondisi optimal.
Periksa aset-aset Anda dan lakukan penyesuaian jika diperlukan. Jika aset tertentu sudah tidak produktif atau membutuhkan upgrade, pertimbangkan langkah untuk menambah nilainya.
Hal ini dapat membantu Anda membayar kewajiban keuangan tanpa harus mengurangi aset lain yang produktif.
Mengoptimalkan aset dapat dilakukan dengan memanfaatkan keuntungan atau profit bersih untuk kembali berinvestasi. Ini akan menciptakan sumber pendapatan tambahan yang nantinya mendukung kondisi keuangan secara berkelanjutan.
Mengelola aset memang kompleks, namun nasabah MegaFirst Syariah di Bank Mega Syariah dapat memanfaatkan layanan Personal Relationship Manager.
Layanan ini memberikan konsultasi keuangan yang menyeluruh, mulai dari perencanaan keuangan pribadi, bisnis, hingga strategi jangka panjang yang meliputi penambahan aset dan investasi.
Tak hanya itu saja, masih ada banyak keuntungan lainnya yang akan didapatkan nasabah MegaFirst Syariah. Beberapa di antaranya Airport Executive Lounge, Medical Check Up, Safe Deposit Box hingga layanan ibadah haji dan umroh khusus.
Sebagai bank syariah, Bank Mega Syariah berkomitmen untuk membantu nasabahnya dalam menunaikan kewajibannya sebagai umat Muslim dalam bentuk ZISWAF. Itu artinya, Anda dapat menunaikan zakat, infak, sedekah, hingga wakaf melalui satu platform yang sama.
Untuk informasi lebih lanjut tentang manfaat MegaFirst Syariah dan solusi keuangan lainnya, kunjungi situs resmi Bank Mega Syariah.
Mari kelola dan tingkatkan aset dengan strategi yang halal untuk kesejahteraan keuangan yang lebih baik!
Bagikan Berita