1 Januari 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Istilah reduce, reuse, recycle sudah sangat populer dalam kampanye gaya hidup sehat 3R. Dari konsep 3R ini, "reduce" atau pengurangan adalah langkah pertama yang sangat penting.
Sederhananya, reduce adalah kegiatan membatasi penggunaan barang. Tujuannya agar tidak menumpuk sampah terlalu banyak.
Mari memahami lebih dalam mengenai pengertian reduce, contoh penerapannya dalam kegiatan sehari-hari, dan strategi untuk menerapkan kebiasaan reduce.
Dalam bahasa Inggris, arti reduce adalah mengurangi, menurunkan atau mereduksikan. Bila ditelaah dalam kepentingan menjaga lingkungan, reduce artinya mengurangi atau membatasi penggunaan barang agar tidak menciptakan sampah-sampah baru.
Pada dasarnya, reduce, reuse, recycle adalah satu tindakan preventif yang saling berkesinambungan untuk menjaga lingkungan hidup.
Reduce adalah kegiatan untuk mengurangi produksi limbah dengan cara mengurangi penggunaan barang sekali pakai yang berpotensi menjadi sampah atau langkah lainnya untuk meminimalisir penggunaan sumber daya alam.
Contoh paling mudah saat ini kampanye membawa botol minum sendiri atau tas belanja untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.
Contoh reduce jangka panjang lainnya yang jarang disadari yakni berhemat dalam berbelanja. Sebab barang reduce bukan hanya kemasan plastik saja, melainkan juga termasuk kertas, baju, tas, aksesoris hingga alat elektronik lainnya.
Alangkah lebih baik memperbaiki peralatan atau alat elektronik yang rusak ketimbang harus membelinya dengan yang baru. Begitu pula pakaian, bila masih ada baju yang layak pakai maka hindari sering berbelanja.
Sebagai umat Islam, Anda seharusnya tahu dan ingat tentang larangan bersikap berlebihan. Dalam ajaran Islam, sikap boros dan berlebihan seperti itu sangat dilarang. Dalam surat Al-Maidah tertulis yang artinya:
“Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Wahai Ahlulkitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam (urusan) agamamu tanpa hak. Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu kaum yang benar-benar tersesat sebelum kamu dan telah menyesatkan banyak (manusia) serta mereka sendiri pun tersesat dari jalan yang lurus,” (QS. Al-Maidah : 77).
Apabila ada barang yang benar-benar sudah tidak bisa digunakan lagi, maka hukumnya menjadi wajib untuk Anda membeli kembali barang fungsional tersebut.
Hal sebaliknya terjadi bila barang tersebut masih layak untuk digunakan atau dipakai, atau barang lain yang masih dapat menggantikan fungsi barang tersebut, maka sebaiknya berpikir dua kali untuk membeli barang yang fungsinya sama.
Dalam Surat Al-Isra’ menjelaskan jangan terlalu kikir untuk diri sendiri tapi jangan juga terlalu berlebihan. Dalam surat tersebut disebutkan yang artinya:
“Janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (kikir) dan jangan (pula) engkau mengulurkannya secara berlebihan (boros) sebab nanti engkau menjadi tercela lagi menyesal,” (QS. Al-Isra’ : 67).
Mengingat urgensi sikap reduce ini, sebaiknya pahami seperti apa perilaku dan kebiasaan yang mencerminkan tindakan reduce dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
Mengganti kemasan plastik atau kemasan satu kali pakai dengan barang yang lebih fungsional. Misalnya saja membawa botol sendiri kemana pun untuk mengganti botol plastik atau tas belanja untuk mengganti plastik belanja.
Menghindari atau mengurangi barang atau bahan sekali pakai.
Menghindari pembelian atau penggunaan barang yang berpotensi menghasilkan sampah berjumlah besar.
Membeli produk yang memiliki logo daur ulang pada kemasannya.
Menggunakan barang yang bisa didaur ulang.
Memelihara alat elektronik sehingga memiliki usia pakai lebih lama.
Memperbaiki barang atau alat elektronik yang rusak agar bisa tetap digunakan.
Menghindari pembelian barang yang kurang fungsional atau masih belum perlu untuk dibeli.
Dengan menerapkan gaya hidup reuse reduce recycle adalah langkah pasti untuk menjaga lingkungan hidup dan bumi untuk masa depan. Secara spesifik, Anda turut membantu menghemat energi, mencegah polusi hingga meminimalisir efek rumah kaca.
Namun selain dalam segi lingkungan hidup, ternyata gaya hidup eco-friendly ini bermanfaat juga bagi kondisi finansial Anda. Anda jadi bisa lebih berhemat karena mempertimbangkan berkali-kali saat akan menggunakan uang untuk berbelanja.
Di tengah gaya hidup glamour dan self reward saat ini, bagaimana caranya menerapkan kebiasaan reduce untuk mencapai hidup minimalis? Berikut ini strateginya.
Produk sekali pakai, seperti kantong plastik, sedotan plastik, atau wadah styrofoam, adalah salah satu penyumbang utama sampah. Ganti produk-produk ini dengan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti:
Menggunakan tas belanja kain daripada kantong plastik.
Memilih sedotan stainless steel atau bambu.
Membawa wadah makanan sendiri saat membeli makanan.
Sering kali kita tergoda untuk membeli barang dalam jumlah besar karena diskon atau promosi, padahal barang tersebut mungkin tidak sepenuhnya digunakan. Untuk mengurangi pemborosan, cobalah membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko.
Anda juga bisa memulai membeli bahan makanan dalam jumlah yang cukup untuk konsumsi harian atau mingguan. Tak kalah penting, mulailah untuk menghindari pembelian barang yang tidak dibutuhkan.
Banyak produk yang dijual dengan kemasan berlapis-lapis yang akhirnya menjadi sampah. Saat berbelanja, perhatikan kemasan produk dan pilih yang menggunakan kemasan minimal atau ramah lingkungan.
Misalnya dengan membeli produk dalam ukuran besar untuk mengurangi jumlah kemasan atau memilih produk yang menggunakan bahan kemasan yang dapat terurai atau didaur ulang.
Penggunaan barang hingga akhir masa pakainya adalah salah satu bentuk reduce. Pastikan barang-barang yang dimiliki dimanfaatkan sebaik mungkin sebelum memutuskan untuk menggantinya.
Contohnya penerapannya seperti meggunakan pakaian hingga benar-benar tidak layak pakai sebelum membeli yang baru.
Perbaiki barang yang rusak daripada langsung membuangnya dan maksimalkan penggunaan alat elektronik dengan merawatnya secara rutin.
Selain sampah fisik, mengurangi konsumsi energi juga merupakan bagian dari reduce. Dengan menghemat energi, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Matikan lampu dan perangkat elektronik saat tidak digunakan.
Gunakan alat elektronik yang hemat energi.
Manfaatkan sinar matahari sebagai penerangan alami di siang hari.
Membawa perlengkapan pribadi dapat membantu mengurangi kebutuhan akan barang sekali pakai. Kebiasaan ini meliputi:
Membawa botol minum sendiri untuk mengurangi pembelian air minum dalam kemasan.
Membawa alat makan sendiri saat bepergian.
Membawa cangkir kopi reusable jika sering membeli kopi di luar.
Menerapkan kebiasaan reduce tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi kita secara pribadi. Beberapa manfaatnya meliputi:
Mengurangi pembelian barang yang tidak perlu dapat membantu menghemat pengeluaran.
Dengan mengurangi sampah, kita membantu mengurangi polusi di darat, laut, dan udara.
Langkah kecil yang kita ambil hari ini akan membantu menjaga bumi untuk generasi mendatang.
Hidup dengan barang yang benar-benar dibutuhkan menciptakan rasa puas dan tenang.
Melihat hal urgensi tersebut, di lingkungan kantor Bank Mega Syariah menerapkan konsep Green Office. Konsep Green Office adalah konsep memisahkan dan mendaur ulang sampah di area sekitar ruang lingkup kerja pegawai Bank Mega Syariah.
Diharapkan kebiasaan baru ini dapat menimbulkan kebiasaan baik memisahkan sampah di kalangan karyawan Bank Mega Syariah. Kemudian menularkan kebiasaan baik ini di lingkungan rumah tangga atau masyarakat sekitar.
Penerapan kebiasaan reduce membutuhkan kesadaran dan komitmen. Dengan memulai dari hal-hal kecil, kita dapat memberikan kontribusi besar dalam menjaga lingkungan.
Mari bersama-sama mulai mengurangi konsumsi berlebihan dan beralih ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Ingat, perubahan besar dimulai dari langkah kecil!
Bagikan Berita