26 Desember 2022 | Tim Bank Mega Syariah
Apa yang pertama kali terpikirkan ketika mendengar kata utang? Utang kerap memiliki konotasi negatif, padahal tidak semua utang itu jahat loh. Pada dasarnya, setiap orang akan memiliki alasannya masing-masing untuk mengajukan utang dalam keuangannya. Yang membedakan adalah tujuannya, apakah utang tersebut akan dialokasikan ke sesuatu yang bersifat produktif atau konsumtif.
Utang pada dasarnya memiliki dua kategori, yaitu utang sehat dan utang tidak sehat. Saat ingin berhutang, sebaiknya kenali dulu perbedaan ini agar lebih bijak dalam menentukan langkah.
Utang Sehat
Yang dimaksud dengan utang sehat adalah utang yang sudah diperhitungkan sejak awal, baik dari sisi kemampuan bayar hingga dampaknya dalam meningkatkan produktivitas ataupun kualitas hidup. Selain itu, utang sehat juga identik dengan utang produktif. Penggunaan utang yang sehat cenderung bersifat produktif dan bertujuan menambah manfaat.
Contoh utang sehat adalah utang untuk pembelian keperluan usaha yang memiliki perhitungan balik modal yang sesuai. Contoh berikutnya adalah utang untuk penambahan aset seperti rumah untuk tinggal ataupun disewakan. Selain itu, utang aset konsumsi yang memiliki manfaat di atas lima tahun juga dikategorikan utang sehat.
Utang Tidak Sehat
Utang tidak sehat merupakan utang yang nantinya berdampak pada beban keuangan, baik secara pribadi maupun keluarga. Utang tidak sehat biasa dikaitkan dengan utang konsumtif.
Contoh utang tidak sehat adalah utang konsumtif seperti membeli smartphone mahal untuk gaya yang bukan untuk menunjang pekerjaan, utang untuk berlibur, dan pembelian lainnya yang sifatnya karena keinginan.
Demikian penjelasan tentang utang sehat dan utang tidak sehat. Pastikan utang yang akan atau telah kamu ajukan merupakan utang sehat ya. Semoga bermanfaat!
Bagikan Berita