24 September 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Renewable Energy atau energi terbarukan adalah energi yang bisa digunakan untuk waktu yang lama sebab bisa diperbarui secara terus-menerus. Contoh sumber energi terbarukan adalah energi air, angin, biomassa, matahari, dan panas bumi.
Setiap negara dengan kekayaan renewable energy berupaya untuk mengembangkan pemanfaatannya agar bisa mendaur ulang atau mengganti energi tak terbarukan seperti bahan bakar fosil.
Alasan utama pengembangan renewable energy karena untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, manusia sangat bergantung terhadap energi. Justru dengan adanya energi, maka manusia bisa lebih produktif.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), renewable energy adalah energi yang bisa diperbarui karena berasal dari sumber daya alam. Beberapa jenis sumber energi terbarukan di antaranya air, angin dan matahari. Ketiga sumber energi tersebut sampai saat ini masih bisa ditemukan dan dimanfaatkan.
Renewable energy memiliki kadar karbon lebih rendah sehingga sebagai sumber energinya bisa meminimalisir emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim.
Berbeda dengan salah satu sumber energi tak terbarukan bahan bakar fosil. Untuk bisa menggunakan bahan bakar fosil, manusia membutuhkan waktu ratusan juta tahun. Belum lagi ketika bahan bakar fosil menghasilkan energi dampaknya cukup berbahaya sebab menimbulkan emisi gas rumah kaca berbahaya karbon dioksida.
Adapun contoh sumber energi terbarukan adalah sebagai berikut:
Pemanfaatan air di Cina dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Pembangkit listrik di Ngarai, Cina, ini termasuk PLTA yang menghasilkan listrik terbesar.
Pemanfaatan angin di Denmark dalam bentuk ladang angin. Penggunaan turbin angin untuk menyerap angin dan mengubahnya menjadi energi listrik yang digunakan di negara Denmark.
Pemanfaatan sinar matahari di Amerika Serikat dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Pemanfaatan panas bumi di Islandia dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Hasil dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ini untuk mencukupi kebutuhan listrik dan alat pemanas di negara tersebut.
Pemanfaatan biogas di India. Sumber biogas yang digunakan merupakan hasil limbah pertanian dan ternak untuk mencukupi kebutuhan energi skala rumah tangga.
Di Indonesia sendiri, ada berbagai contoh penerapan energi terbarukan di antaranya PLTS di Jawa Barat dan Sulawesi Utara serta PLTA yang dikembangkan di Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat.
Berikut ini macam-macam sumber energi terbarukan, antara lain sebagai berikut.
Energi matahari merupakan sumber daya energi alami terbesar di dunia ini. Sekalipun cuacanya berawan, energi matahari masih bisa terserap menggunakan teknologi surya untuk menghasilkan panas, listrik, pencahayaan alami sampai bahan bakar.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, kecepatan energi matahari bisa terserap 10.000 kali lebih besar di bumi daripada kecepatan manusia mengonsumsi energi itu sendiri.
Ditambah biaya untuk memproduksi panel surya sudah sangat terjangkau dengan usia pakai sekitar 30 tahun. Dengan begitu, manusia bisa menghemat biaya listrik bulanan.
Di bawah energi matahari ada energi angin yang hampir sama besar energinya untuk digunakan manusia. Dalam pemanfaatannya, penerapan metode energi kinetik udara yang bergerak menggunakan turbin angin besar.
Penempatan turbin angin besar bisa ditempatkan di darat ataupun di laut, bahkan beberapa kawasan menempatkan turbin angin di lepas pantai atau air tawar. Hanya saja kecepatan angin di masing-masing daerah berbeda dan kecepatan angin cenderung lebih baik di wilayah-wilayah terpencil atau di lepas pantai.
Energi panas bumi berbeda memanfaatkan suhu panas yang berbeda dengan energi surya. Energi termal yang dimanfaatkan berasal dari kedalaman bumi. Energi panas dari dalam bumi tersebut diekstraksi dari reservoir.
Reservoir yang menyerap panas secara alami dan permeabel disebutnya reservoir hidrotermal. Sedangkan reservoir yang mendapatkan panas melalui proses peningkatan stimulasi hidrolik disebutnya sistem panas bumi yang mengalami peningkatan.
Ketika sudah tiba di permukaan, fluida bersuhu bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik. Bila harus memilih, dianjurkan untuk memilih reservoir hidrotermal karena sudah stabil dan matang untuk beroperasi sehingga bisa digunakan hingga lebih dari 100 tahun.
Energi hidro memanfaatkan aliran air yang berasal dari dataran tinggi ke dataran rendah. Umumnya energi air ini dimanfaatkan dalam bentuk PLTA waduk atau sungai. Itu berarti sumber air untuk menjalankan PLTA tersebut berasal dari waduk ataupun sungai.
Selain untuk menghasilkan listrik, sungai atau waduk PLTA juga berfungsi sebagai air untuk irigasi, air untuk minum, membantu pengendalian banjir dan kekeringan, hingga layanan navigasi dan cadangan pasokan energi.
Sayangnya untuk membangun infrastrukturnya memiliki potensi buruk terhadap ekosistem di sekitarnya. Oleh sebab itu, PLTA skala cocok sering kali dipilih untuk membangun pembangkit listrik jadi lebih ramah lingkungan.
Energi laut semakin banyak dilirik para pengembang sumber energi dari berbagai negara. Teknologi yang digunakan memanfaatkan energi kinetik dan termal air laut, misalnya dalam bentuk arus atau gelombang laut, guna menghasilkan listrik ataupun panas. Saat ini, prototipe perangkat gelombang untuk memanfaatkan energi laut masih di tahap pengembangan awal dan masih harus dieksplorasi lebih lanjut.
Terdapat dua jenis bioenergi yakni biomassa dan biofuel cair. Biomassa adalah kegiatan untuk menghasilkan energi yang berasal dari bahan organik seperti arang, kayu, kotoran hewan hingga pupuk kandang. Sementara biofuel cair bersumber dari tanaman pertanian. Proses pembaruan energi ini menghasilkan panas dan listrik.
Meski sumber bahannya bisa ditemukan di lingkungan sekitar, khususnya di kawasan pedesaan, akan tetapi penggunaan bioenergi ini tidak disarankan beroperasi dalam skala besar. Alasannya karena energi yang dihasilkan dari proses ini menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Jika dibandingkan dengan emisi gas rumah kaca dari hasil bahan bakar fosil tentu kadarnya masih lebih rendah. Namun, bila bioenergi dilakukan dalam skala besar maka potensinya cukup buruk untuk kondisi lingkungan sekitar. Karenanya, bioenergi lebih cocok diterapkan di skala rumah tangga di daerah pedesaan saja.
Dewasa ini, berbagai negara sedang berlomba-lomba mengembangkan teknologi untuk memanfaatkan renewable energy. Pertimbangan yang paling besar dan mendasar adalah usia pemakaian energi tak terbarukan yang semakin menipis bahkan bisa habis dalam beberapa tahun ke depan.
Di samping itu, kegiatan menghasilkan energi dari bahan bakar fosil rupanya berdampak cukup serius terhadap kerusakan lingkungan, terutama bisa memicu pemanasan global.
Keunggulan penerapan energi terbarukan lainnya adalah biaya produksinya lebih murah karena bahan utama yang bersumber dari sumber daya alam bisa dimanfaatkan secara gratis. Berikut ini beberapa manfaat pemanfaatan renewable energy, di antaranya:
Sumber daya berkelanjutan menjadi solusi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan energi dalam skala global sebab sumber energi ini diperbarui secara alami.
Mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil.
Pemanfaatan energi jadi lebih ramah lingkungan karena bisa mengurangi emisi gas rumah kaca serta polusi udara. Dua manfaat ini berkontribusi langsung akan perubahan iklim dan persoalan kesehatan.
Menciptakan lapangan pekerjaan dalam hal untuk mengembangkan dan meneliti serta memelihara teknologi tersebut.
Meminimalisir risiko geopolitik yang berkaitan langsung terhadap kegiatan impor energi fosil.
Itulah pengertian dari renewable energy, jenis-jenis sumber energinya dan manfaatnya bila manusia lebih aware untuk mengganti energi tak terbarukan dengan energi terbarukan ini.
Beberapa contoh sumber energi terbarukan di atas adalah contoh pemanfaatan skala besar di mana pemerintah berperan penting untuk melaksanakannya. Nah, untuk mendukung keseimbangan alam ini Anda bisa menerapkan green lifestyle sebagai gaya hidup saat ini.
Apa itu gaya hidup green lifestyle? Silakan mencari tahu dan Memahami Gaya Hidup Green Lifestyle serta Contoh Penerapannya yang ada di web Bank Mega Syariah.
Yuk, jaga bumi kita untuk anak cucu!
Bagikan Berita