Mengenal Surat Berharga Negara (SBN) dan Berbagai Keuntungannya
Surat Berharga Negara atau SBN sudah cukup populer di kalangan investor. Berinvestasi melalui instrumen SBN turut membantu pemerintah dalam menjalankan kebijakan fiskal negara yang membutuhkan anggaran sekaligus proyek pembangunan lainnya.
Mekanisme sederhana investasi SBN adalah pemilik dana menginvestasikan uangnya kepada pemerintah. Kemudian pemerintah akan mengembalikan dana tersebut sesuai perjanjian beserta imbal bagi hasil dalam bentuk kupon.
Apakah instrumen investasi ini menghasilkan keuntungan besar? Apakah cocok dijadikan investasi jangka panjang atau jangka pendek? Mari simak uraian selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Surat Berharga Negara?
Apa itu SBN? Mengutip dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), SBN adalah surat berharga negara yang diterbitkan pemerintah yang akan diberikan kepada penanam modal.
Modal yang dipinjamkan pemodal tersebut akan pemerintah gunakan untuk membiayai seluruh kegiatan, kebijakan dan program pemerintah.
Informasi umum bahwa setiap tahun pemerintah selalu merancang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sayangnya, kebutuhan belanja selalu lebih besar daripada pendapatannya.
Modal-modal yang diberikan peminjam kepada negara akan mengisi defisit anggaran tersebut supaya kebijakan dan program kemaslahatan masyarakat tetap berjalan.
Sebagai penerima dana investasi, pemerintah menjamin dana kembali sekaligus imbal bagi hasil dalam bentuk kupon. Bagi hasil tersebut akan diterima investor setiap bulannya sampai akhir perjanjian investasi atau jatuh tempo.
Keuntungan Investasi SBN
Mengapa harus berinvestasi pada instrumen Surat Berharga Negara? Lebih lanjut dijelaskan dalam laman tersebut bahwa ada sejumlah keuntungan lain yang akan didapatkan para investor yang menempatkan dananya di instrumen SBN.
Negara Menjamin Produk Investasi
Cukup banyak kasus penipuan berkedok investasi. Hal tersebut tidak berlaku bila Anda menempatkan dana pada instrumen SBN.
Sebab pemerintah akan menjamin pembayaran kembali pokok sekaligus imbal bagi hasil dalam bentuk kupon akan didapatkan investor. Hal ini pun telah tertuang dalam aturan perundang-undangan.
Modal Investasi Cukup Terjangkau
Untuk berinvestasi melalui SBN, ternyata modalnya cukup terjangkau. Anda cukup mempersiapkan dana investasi mulai dari Rp1 juta.
Inilah mengapa investasi ini sangatlah cocok investor pemula yang memiliki keterbatasan dana.
Tawaran Imbal Bagi Hasil Menarik
Berdasarkan riwayat investasi SBN dari tahun ke tahun, para investor menyebutkan imbal bagi hasil dari SBN ini cukup menarik.
Bahkan bila dibandingkan dengan deposito dari perusahaan perbankan, bagi hasil SBN masih lebih menarik.
Angka Pajak Lebih Rendah dari Instrumen Lain
Walaupun nilai bagi hasilnya lebih besar daripada deposito, akan tetapi kewajiban pajaknya justru lebih kecil dibandingkan pajak deposito.
Berdasarkan kebijakan yang berlaku, pajak untuk instrumen SBN hanya 10 persen, sedangkan pajak deposito 20 persen.
Passive Income
Investasi SBN bisa dijadikan passive income karena setiap bulannya Anda akan mendapatkan bagi hasil melalui pembayaran kupon.
Imbal bagi hasil tersebut bisa Anda manfaatkan untuk berinvestasi di instrumen lain atau disimpan menjadi dana tabungan khusus seperti dana pendidikan atau dana pensiun.
Berkontribusi untuk Pembangunan Negara
Keuntungan yang terakhir adalah Anda bisa berperan aktif untuk pembangunan Indonesia. Ini kesempatan Anda menjadi warga negara yang berguna dengan membantu membiayai kebijakan dan program pemerintah melalui Surat Berharga Negara.
Jenis-Jenis Surat Berharga Negara
Surat Berharga Negara memiliki dua jenis yakni Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Sepintas, Anda akan mengetahui bahwa yang satu merupakan produk investasi konvensional pada umumnya sedangkan jenis yang lain merupakan investasi syariah.
Meski begitu, masing-masing instrumen SBN tersebut dikelompokkan lagi ke dalam beberapa jenis.
Surat Utang Negara
Merujuk dari Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Definisi Surat Utang Negara adalah surat berharga yang berisikan pengakuan utang dalam mata uang rupiah atau valuta asing di mana pemerintah menjamin pembayaran pokok dan bagi hasilnya.
Surat Utang diklasifikasikan ke dalam 3 jenis, di antaranya:
ORI atau Obligasi Negara Ritel merupakan jenis SUN dengan nilai minimum pembelian Rp 1 juta dengan jangka waktu, mulai dari 2 sampai 5 tahun
SBR atau Sukuk Ritel Savings Bond adalah jenis SUN untuk pembangunan nasional yang bisa dibeli melalui perusahaan perbankan atau secara online
Surat Berharga Syariah Negara
Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.
Definisi Surat Berharga Syariah Negara adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah sebagai bukti atas penyertaan aset SBSN dalam mata uang rupiah atau valuta asing yang menerapkan prinsip syariah. SBSN sering juga disebut Sukuk Negara.
Terdapat beberapa jenis SBSN, di antaranya sebagai berikut:
Sukuk Tabungan merupakan jenis SBSN dengan skala investasi lebih rendah dengan modal investasi tak terlalu besar
Sukuk Ritel adalah jenis SBSN yang paling populer, dengan nilai denominasinya terjangkau dengan skema pembayaran bagi hasil tetap atau mengambang sesuai preferensi investor
Sukuk Wakaf adalah produk investasi khusus yang memiliki manfaat wakaf, dengan berinvestasi melalui sukuk wakaf maka manfaatnya bisa dirasakan di dunia dan di akhirat
Mekanisme Pemesanan Surat Berharga Negara
Seluruh lini masyarakat dapat berinvestasi melalui instrumen Surat Berharga Negara. Modalnya cukup rendah mulai dari Rp 1 juta. Anda bisa menghubungi lembaga dan perusahaan perbankan yang bermitra dengan pemerintah.
Sebagai contoh bila Anda ingin berinvestasi untuk kebutuhan dunia sekaligus menabung pahala untuk di akhirat, maka instrumen Sukuk Wakaf menjadi pilihan terbaik. Apa itu Sukuk Wakaf?
Sukuk Wakaf disebut juga Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS). CWLS adalah investasi wakaf melalui sukuk negara dengan jaminan pengembalian pokok dan imbal bagi hasil melalui kupon.
Investor tidak secara langsung membeli sukuk kepada pemerintah, dalam hal ini melalui Kementerian Keuangan. Akan tetapi, pemilik dana sebagai wakif mengamanatkan dana investasi kepada nazhir atau pengelola dana dan kegiatan wakaf.
Dalam program ini yang menghimpun dana dan menempatkan dana investasi sekaligus mengelola imbal bagi hasil untuk kegiatan wakaf diatur oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI).
BWI memiliki mitra lembaga keuangan dan perbankan syariah untuk menyediakan instrumen Sukuk Wakaf. Bagi investor yang berencana investasi pada instrumen Sukuk Wakaf melalui Bank Mega Syariah.
Keunggulan berinvestasi Sukuk Wakaf SWR005 di Bank Mega Syariah, antara lain:
Aman, penempatan uang wakaf aman dan dijamin negara
Mudah, fasilitas pewakaf uang akan dimanfaatkan untuk kegiatan produktif
Berkah dan ringan, investasi mulai dari Rp 1 juta
Amanah, pengelolaan dan pemanfaatan uang wakaf dilakukan secara transparan dan akuntabel
Utuh, jaminan dana pokok kembali 100% saat jatuh tempo
Produktif, bagi hasil rutin disalurkan setiap bulannya untuk membiayai program atau kegiatan sosial dan perekonomian umat
Lakukan pengisian formulir pemesanan Sukuk Wakaf atau CWLS SWR005 di laman resmi Bank Mega Syariah.
Yuk, berinvestasi untuk mencapai kebutuhan di dunia dan akhirat!