04 Agustus 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Beriman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang ke 6. Umat Islam kerap mengartikan qada dan qadar sebagai satu kesatuan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Namun, secara spesifik apakah Anda mengetahui arti qada dan qadar? Untuk mengimaninya, mari ketahui lebih lanjut mengenai pengertian qada dan qadar, dalil dalam Al-Quran serta hikmah dan keistimewaannya untuk kehidupan umat beragama Islam.
Secara harfiah Islam, qada artinya keputusan atau ketetapan Allah SWT. Berangkat dari pengertian tersebut maka pengertian qada adalah segala sesuai yang sudah diputuskan dan ditetapkan Allah SWT sejak awal kehidupan di dunia ini dimulai.
Sementara qadar artinya kepercayaan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini atas kehendak dan ketentuan Allah SWT. Konsep qadar adalah konsep yang mirip dengan keimanan di mana umat Islam memercayai semua yang sudah, sedang, dan/atau terjadi di masa depan menjadi kehendak dan ketentuan Allah SWT.
Kedua istilah ini saling bertaut satu sama lain. Di mana qada adalah ketetapan yang telah diputuskan Allah SWT bahkan jauh sebelum alam semesta ini tercipta, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan makhluk ciptaan-Nya. Bisa disebut juga kalau qada merupakan rencananya.
Sementara qadar adalah bentuk perwujudan atas ketetapan Allah itu sendiri. Oleh karena itu, dalam memahami dan mengimani keduanya tak boleh terpisah.
Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang ke 6. Karena termasuk rukun iman, maka sebagai umat Islam sudah sepatutnya mengimani qada dan qadar. Apa maksudnya beriman kepada qada dan qadar?
Merujuk dari pengertian qada dan qadar sendiri sebagai takdir yang terjadi dalam seluruh kehidupan, dalam hal ini Anda sebagai manusia, maka Anda harus ikhlas dalam menerima dan menjalaninya.
Kendati demikian, bukan berarti Anda bisa diam dan bermalas-malasan saja karena percaya Allah SWT menuliskan takdir yang baik untuk setiap umat-Nya. Akan tetapi, Anda tetap harus berikhtiar dengan cara beribadah, berdoa, dan melakukan setiap kegiatan serta amal perbuatan sesuai perintah Allah SWT.
Baru setelah itu, bila Allah tidak menghendaki hal yang sedang Anda usahakan maka Anda harus berlapang dada. Termasuk bila Allah memberikan hal yang lebih besar dari apa yang Anda ingin capai maka jangan lupa bersyukur sebab itu semua ketetapan Allah SWT.
Dalil Al Qur'an tentang qada dan qadar pun cukup banyak. Bila mau menelaah lebih dalam, berikut ini beberapa ayat Al-Quran yang berbicara mengenai qada dan qadar.
Dalam surat Al-Ahzab ayat 36 tertulis:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ ٣٦
Artinya: Tidaklah pantas bagi mukmin dan mukminat, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketentuan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata. (QS. Al-Ahzab : 36)
Selain itu, tertuang juga dalam surat At-Taubah ayat 51 yang berbunyi:
قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ٥١
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal. (QS. At-Taubah : 51)
Adapun mengenai bencana yang terjadi di bumi dan menimpa makhluk hidup, takdirnya sudah tertulis dalam surat Al-Hadid ayat 22, yang tertulis sebagai berikut:
مَآ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْرَاَهَاۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌۖ ٢٢
Artinya: Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah. (QS. Al-Hadid : 22)
Selain ayat Al Qur’an di atas, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan takdir hidup dan mati pun hanya bisa ditetapkan oleh Allah SWT. Dalam surat Al-Hajj ayat 6 dan 7 berbunyi:
ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّهٗ يُحْيِ الْمَوْتٰى وَاَنَّهٗ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ٦ وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ ٧
Artinya: Demikianlah (penciptaan manusia) itu karena sesungguhnya Allah, Dialah yang Mahabenar dan sesungguhnya Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan sesungguhnya Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.(6) Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.(7) (QS. Al-Hajj : 6-7)
Kemduian tertulis juga dalam surat Az-Zumar ayat 68 yang berbunyi:
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَصَعِقَ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُۗ ثُمَّ نُفِخَ فِيْهِ اُخْرٰى فَاِذَا هُمْ قِيَامٌ يَّنْظُرُوْنَ ٦٨
Artinya: Sangkakala pun ditiup sehingga matilah semua (makhluk) yang (ada) di langit dan di bumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ia ditiup sekali lagi. Seketika itu, mereka bangun (dari kuburnya dan) menunggu (keputusan Allah). (QS. Az-Zumar : 68)
Mengimani qada dan qadar akan memberikan banyak hikmah untuk meningkatkan makna kehidupan yang dijalan setiap umat beragama Islam. Adapun hikmah tersebut antara lain sebagai berikut.
Rasa percaya bahwa semua yang sudah, sedang, dan akan terjadi di masa depan merupakan ketetapan Allah SWT dan sudah pasti terbaik untuk umat manusia. Meningkatnya rasa percaya tersebut, tanpa disadari meningkatkan rasa keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Saat menghadapi persoalan, sebenarnya skill mendasar dan utama yang harus dimiliki setiap orang adalah kemampuan untuk merasa tabah dan tenang saat menghadapinya.
Meski terlalu sulit dan rasanya ingin menyerah, tapi ingatan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidup telah ditetapkan Allah SWT, maka muncul rasa tenang sehingga bisa berpikir positif dan optimis untuk melaluinya.
Di samping optimis untuk melaluinya, tak lupa juga ketabahan bahwa akan ada hikmah dan pelajaran yang bisa Anda petik di setiap kejadian dan persoalan. Untuk itu Anda akan jauh lebih ikhlas dan lapang pada saat melaluinya.
Semua hal yang terjadi, baik buruk maupun menyenang, baik hal yang Anda harapkan maupun tidak, ingat sekali bahwa semua itu sudah menjadi ketetapan Allah SWT. Hal-hal baik dan buruk harus sama-sama disyukuri dan dilalui dengan penuh kesabaran sehingga dapat meningkatkan rasa tawakal itu sendiri.
Manusiawi bila Anda kerap merasa cemas, khawatir bahkan takut berlebihan terhadap suatu persoalan. Apalagi bila Anda belum memiliki solusi dan jalan keluarnya. Namun, setelah mengimani qada dan qadar ini, rasa cemas dan khawatir berlebih itu perlahan akan berkurang.
Sebab setiap makhluk hidup pasti akan menghadapi persoalan selama masa hidupnya. Anda hanya perlu menjalaninya sesuai larangan dan perintah Allah SWT. Selebihnya yakini dan percaya bahwa Allah SWT akan menolong hamba-Nya dan menetapkan apa yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.
Berbicara tentang contoh qada dan qadar sebenarnya sudah cukup banyak. Untuk mengingatkan kembali, berikut ini contoh qada dan qadar yang dekat dengan kehidupan umat manusia, yaitu:
Setiap makhluk hidup sudah pasti terlahir, melahirkan, dan menghadapi ajal kematiannya. Meski tak tahu kapan waktunya, tetapi kedua hal tersebut sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
Kejadian alam seperti banjir, badai, gempa bumi hingga tornado dan tsunami sekalipun sudah ditetapkan oleh Allah SWT.
Kesehatan dan sakit juga termasuk contoh qada dan qadar. Walaupun sudah ada dokter yang bisa memprediksi dan memberikan treatment pengobatan, akan tetapi sejatinya itu semua kuasa Allah SWT.
Jodoh dan anak pun termasuk ketetapan Allah SWT. Ada yang berhasil menemukan jodohnya di dunia hingga berhasil menikah, ada yang belum sempat bertemu jodohnya sudah meninggal namun Insya Allah akan dipertemukan di akhirat.
Rezeki pun sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Meski Anda berpenghasilan kecil, namun ingat bahwa rezeki bukan hanya perkara uang saja. Begitu pula bila Anda berpenghasilan besar tapi lupa untuk bersedekah dan berinfak, maka ingat balasan Allah SWT tentu akan lebih pedih.
Bersyukurnya saat ini ada banyak platform terpercaya dan berkredibilitas baik yang menyediakan jasa Donasi dan Amal. Para donaturnya pun bisa melihat track record platform tersebut.
Contohnya kegiatan Donasi dan Amal yang dilakukan Bank Mega Syariah yang bekerja sama dengan CT Arsa Foundation. CT Arsa Foundation yang didirikan oleh Chairul Tanjung dan Anita Ratnasari Tanjung ini berfokus untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia melalui pendidikan berkualitas.
Jika Anda ingin turut serta membantu pembentukan pendidikan berkualitas serta mengoptimalkan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu di Indonesia, silakan langsung bersedekah dan berinfak melalui aplikasi mobile banking M-Syariah.
Yuk, berlomba-lomba dalam kebaikan!
Bagikan Berita