18 April 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Manfaat puasa Daud yaitu menjadikan diri lebih beriman dan bertakwa kepada Allah SWT karena Anda berusaha untuk senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya serta menjauhi segala larangan.
Puasa sunnah yang dilakukan secara berselang-seling ini dipercaya sebagai salah satu amalan yang paling dicintai Allah. Keutamaannya pun tak jauh berbeda dengan keutamaan bulan Dzulqa’dah yang penuh keberkahan. Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam mengenai apa saja keistimewaan dan kebaikan dari puasa ini, simak artikel berikut hingga selesai.
Bulan Dzulqa’dah memiliki keutamaan istimewa yang dijelaskan dalam Al-Qur’an maupun hadits Nabi. Anda dapat menemukan banyak penjelasan mengenai keagungan bulan ini dalam berbagai dalil yang menunjukkan bahwa Dzulqa’dah bukan sekadar bulan biasa.
Kehadirannya membawa peluang besar untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, karena berbagai amalan yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya. Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam mengenai keistimewaan bulan ini berdasarkan sumber-sumber Islam yang sahih, maka pembahasan selanjutnya layak untuk disimak.
Dzulqa’dah termasuk dalam deretan empat bulan yang dimuliakan atau dikenal sebagai al-Asyhur al-Hurum. Keempat bulan tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Pada masa jahiliyah, orang-orang Arab menghormati bulan ini dengan tidak melakukan peperangan, sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kedamaian. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ (سورة التوبة: اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa. (QS. At-Taubah : 36)
Ayat di atas menjadi dasar betapa bulan Dzulqa’dah memiliki posisi istimewa dalam Islam.
Dzulqa’dah juga merupakan bagian dari tiga bulan haji, bersama dengan Syawal dan sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Ketiganya dikenal sebagai waktu sah untuk melaksanakan ihram haji. Di luar waktu ini, pelaksanaan ihram untuk haji tidak diperbolehkan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَالَ فِى الْحَجِّۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ ١٩٧
Artinya: (Musim) haji itu (berlangsung pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, janganlah berbuat rafaṡ, berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala kebaikan yang kamu kerjakan (pasti) Allah mengetahuinya. Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat. (QS. Al-Baqarah : 197)
Penegasan ini menunjukkan betapa penting dan sakralnya bulan Dzulqa’dah dalam rangkaian ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima.
Bulan Dzulqa’dah menjadi waktu yang sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah umrah, sebagaimana dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW. Berdasarkan riwayat dari sahabat Anas bin Malik RA:
Rasulullah SAW menunaikan umrah sebanyak empat kali, dan semuanya dilakukan pada bulan Dzulqa’dah, kecuali umrah yang beliau lakukan bersamaan dengan ibadah haji. Umrah tersebut termasuk dari peristiwa Hudaibiyah, umrah pada tahun berikutnya, umrah dari Ji’ranah saat membagikan harta rampasan perang Hunain, dan terakhir, umrah yang dilakukan bersama pelaksanaan haji. (HR. Bukhari)
Dalam Al-Qur’an, bulan Dzulqa’dah disebut sebagai bagian dari waktu istimewa yang dijanjikan oleh Allah SWT kepada Nabi Musa AS. Allah menyebutkan bahwa:
وَوٰعَدْنَا مُوْسٰى ثَلٰثِيْنَ لَيْلَةً وَّاَتْمَمْنٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيْقَاتُ رَبِّهٖٓ اَرْبَعِيْنَ لَيْلَةًۚ وَقَالَ مُوْسٰى لِاَخِيْهِ هٰرُوْنَ اخْلُفْنِيْ فِيْ قَوْمِيْ وَاَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيْلَ الْمُفْسِدِيْنَ ١٤٢
Artinya: Kami telah menjanjikan Musa (untuk memberikan kitab Taurat setelah bermunajat selama) tiga puluh malam. Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi). Maka, lengkaplah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Musa berkata kepada saudaranya, (yaitu) Harun, “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS al-A’raf: 142)
Ayat ini menguatkan keistimewaan Dzulqa’dah sebagai bulan yang mengandung nilai spiritual tinggi dalam sejarah kenabian.
Bulan Dzulqa’dah adalah kesempatan emas bagi Anda untuk meraih pahala dan keberkahan melalui berbagai amalan sunah. Keistimewaan bulan ini sepatutnya dimanfaatkan dengan memperbanyak ibadah seperti puasa sunah, zikir, doa, sedekah, hingga memperdalam ilmu agama. Jika Anda ingin mendapatkan keberkahan dari Dzulqa’dah, mari pelajari dan amalkan berbagai amalan yang dianjurkan sepanjang bulan ini.
Dzulqa’dah menjadi momen yang sangat baik untuk memperkaya wawasan keislaman. Anda bisa mulai dengan mengikuti majelis ilmu, menghadiri ceramah, atau membaca literatur keagamaan yang mendalam.
Kegiatan ini akan membantu meningkatkan pemahaman terhadap ajaran Islam, sehingga ibadah yang dijalankan menjadi lebih khusyuk dan bernilai. Semakin luas ilmu agama yang dimiliki, semakin besar pula peluang untuk mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntunan syariat.
Menjalin hubungan baik antar sesama merupakan ajaran mulia dalam Islam, dan bulan Dzulqa’dah menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi. Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk mengunjungi sanak saudara, menyapa kerabat yang lama tak ditemui, atau berbagi hadiah sebagai bentuk kasih sayang.
Tindakan sederhana seperti itu bisa menjadi ladang pahala yang diberkahi oleh Allah SWT. Bulan Dzulqa’dah bukan hanya tentang meningkatkan ibadah pribadi, tapi juga memperbaiki hubungan sosial sebagai bagian dari wujud ketakwaan kepada Allah.
Memperbanyak ibadah sunah selama bulan Dzulqa’dah adalah langkah yang dianjurkan untuk memperoleh keberkahan. Anda bisa meneladani Rasulullah SAW yang sering menjalankan ibadah seperti shalat sunnah rawatib, puasa sunah, dan memperbanyak tilawah Al-Qur’an.
Amalan-amalan ini akan memperkuat kedekatan spiritual kepada Allah SWT serta menambah keimanan dan ketenangan hati. Menyibukkan diri dengan ibadah sunah juga menjadi cara terbaik memanfaatkan bulan yang dimuliakan ini.
Keutamaan puasa Daud tidak hanya dirasakan dalam hal spiritual, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan jasmani dan rohani. Ibadah ini mengajarkan Anda untuk mengelola hawa nafsu, membentuk kebiasaan makan yang lebih teratur, dan menanamkan kedisiplinan dalam keseharian.
Melalui rutinitas puasa selang-seling, Anda akan belajar tentang keseimbangan antara kenikmatan dunia dan pengekangan diri, yang pada akhirnya membawa kedekatan yang lebih kuat kepada Allah SWT.
Puasa Daud juga termasuk amalan ringan namun bernilai tinggi, cocok untuk Anda yang ingin meningkatkan kualitas ibadah dan memperoleh limpahan pahala dalam kehidupan.
Keutamaan puasa Daud terletak pada konsistensinya yang menguji keimanan seseorang. Dalam praktiknya, Anda diajak untuk menikmati dunia dalam satu hari, lalu meninggalkannya di hari berikutnya.
Hal ini merupakan bentuk latihan spiritual agar tidak terikat pada kesenangan duniawi. Manfaat puasa Daud mencakup peningkatan iman, ketakwaan, hingga kesehatan tubuh.
Perlu Anda ketahui, puasa ini dapat dilakukan sepanjang tahun kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan untuk berpuasa, seperti bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri (1 Syawal), serta pada 10 hingga 13 Dzulhijjah yang mencakup Hari Raya Idul Adha dan hari-hari Tasyriq.
Di samping berpuasa, bersedekah pun termasuk amalan sunah yang paling sering dilakukan umat Islam. Hakikatnya amalan sedekah bukan seberapa besar nilai yang Anda keluarkan melainkan seberapa rutin Anda melaksanakan amalan tersebut.
Melihat anjuran dan keutamaan tersebut, maka Bank Mega Syariah membantu memfasilitasi nasabahnya yang ingin bersedekah melalui layanan ZISWAF & Donasi.
Layanan ZISWAF & Donasi (zakat, infak, sedekah, wakaf, dan donasi) dapat dilakukan nasabah melalui aplikasi mobile banking M-Syariah.
Segera nikmati fasilitas beribadah dan berbagi dengan membuka rekening di Bank Mega Syariah!
Bagikan Berita