Hari Raya Idul Fitri adalah hari perayaan agama Islam. Satu hari di mana seluruh umat Islam di dunia akan merayakan kemenangan pasca menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Selama satu bulan penuh umat Islam menjalankan ibadah puasa, ibadah fardlu dan ibadah sunnah lainnya. Termasuk upaya mengendalikan diri dari perilaku buruk selama bulan Ramadan.
Setelah melalui semua itu selama satu bulan penuh, maka di tanggal 1 Syawal menjadi hari kemenangan atau Hari Raya Idul Fitri. Mari ketahui makna dan amalannya berikut ini!
Meski begitu, ada makna yang lebih besar di Hari Raya Idul Fitri daripada sekadar hari kemenangan saja.
Mengutip dari website Radio Republik Indonesia (RRI), kata Idul Fitri berasal dari bahasa Arab. Kata idul dalam bahasa Arab berarti hari raya atau perayaan.
Kemudian kata fitri berasal dari kata fithrah dalam bahasa Arab berarti bersih, suci atau murni. Maka secara harfiah, Idul Fitri adalah hari raya suci.
Makna kata lainnya berdasarkan kata Id Fitri. Idul Fitri berasal dari dua kata dalam bahasa Arab yaitu id dan al-fitri. Asal kata id yaitu ya’uudu yang berarti kembali. Karena perayaan Idul Fitri dilakukan setiap tahun maka menggunakan kata jamaknya ‘id.
Selanjutnya arti kata al-fitri memiliki makna suci atau bersih. Harapannya setiap Hari Raya Idul Fitri semua dosa akan dibersihkan oleh Allah SWT sehingga umat Islam kembali suci.
Dengan kata lain, perayaan Hari Raya Idul Fitri bukan terbatas pada momentum umat Islam telah menyelesaikan puasa. Umat Islam tidak makan, minum, dan menjauhi perilaku yang dapat membatalkan puasa.
Nahdatul Ulama (NU) menuliskan dalam websitenya bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud dari Nabi Muhammad SAW bersabda: Ketika umat Nabi berpuasa di bulan Ramadan dan mereka keluar untuk melaksanakan shalat Idul Fitri, maka Allah berfirman: ‘wahai Malaikatku, setiap yang telah bekerja akan mendapatkan upahnya. Dan hamba-hambaku yang telah melaksanakan puasa Ramadan dan keluar rumah untuk melakukan shalat Idul Fitri, serta memohon upah (dari ibadah) mereka, maka saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memaafkan mereka. Kemudian ada yang berseru, ‘wahai umat Muhammad, kemablilah ke rumah-rumah kalian, aku telah menggantikan keburukan kalian dengan kebaikan’. Maka Allah SWT berfirman: Wahai hamba-hambaKu, kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku, maka tegaklah kalian dengan mendapatkan ampunan-Ku terhadap kalian.”
Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) menuliskan dalam websitenya amalan-amalan sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW selama Hari Raya Idul Fitri di antaranya sebagai berikut.
Dalam surat Al-Baqarah menyebutkan anjuran bertakbir di akhir bulan Ramadan. “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah : 185)
Rasulullah mengumandangkan takbir dimulai dari malam di akhir Ramadan hingga esokan harinya di tanggal 1 Syawal, tepat saat takbiratul ihram yang dilakukan Imam shalat Ied.
Terdapat dua jenis takbir yaitu takbir muqayyad dan mursal. Takbir muqayyad (dibatasi) hanya diucapkan setelah shalat fardlu dan sunnah. Lalu takbir mursal (dibebaskan) bisa diucapkan kapan saja.
Hari Raya Idul Fitri melekat dengan mengenakan pakaian baru. Karenanya di masa-masa Ramadan, banyak umat Islam yang berbelanja pakaian baru untuk dikenakan tepat di Hari Raya Idul Fitri.
Namun, jangan sampai keliru bahwa anjurannya adalah menggunakan pakaian terbaik dan berhias. Secara tak langsung sebenarnya boleh menggunakan pakaian yang ada saja asalkan pakaian tersebut masih bagus dan layak digunakan selama hari kemenangan tersebut.
Khusus bagi muslimah, anjuran berhias tetap perlu melihat syariat berhias bagi muslimah. Catatan pentingnya yakni jangan sampai berhias yang dapat mempertontonkan syahwat dan memikat pria bukan mahram.
Dianjurkan untuk menyegerakan bayar zakat fitrah. Anda bisa melakukanya sejak tanggal 1 Ramadan. Akan tetapi, ada beberapa keutamaan yang Anda dapatkan bila membayar di akhir waktu.
Pelaksanaan shalat Idul Fitri diakhiri saat matahari setinggi tombak atau sekitar dua meter. Hal ini bertujuan untuk melonggarkan waktu pembayaran zakat fitrah.
Namun, waktu utama menunaikan zakat fitrah ialah saat matahari terbenam di akhir Ramadan atau di malam takbiran. Sedangkan batas akhirnya saat matahari terbit di tanggal 1 Syawal atau pada saat belum dimulai pelaksanaan shalat Idul Fitri.
Anda dapat menyalurkan zakat fitrah online melalui fitur ZISWAF di aplikasi M-Syariah dari Bank Mega Syariah.
Dalam satu riwayat tertulis bahwa Rasulullah SAW memakan kurma sebelum berangkat shalat Idul Fitri.
“Di waktu Idul Fitri, Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat shalat sebelum makan beberapa buah kurma dengan jumlah ganjil.” (HR. Ahmad dan Bukhari)
Anjuran amalan sunnah lainnya yaitu rute perjalanan menuju masjid untuk shalat Idul Fitri dan rute pulang yang berbeda. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah beserta keluarga dan sahabatnya.
Ternyata tradisi silaturahmi sudah dilakukan saat zaman Rasulullah SAW. Rasulullah selalu mengunjungi rumah keluarga dan sahabatnya saat perayaan Idul Fitri.
Rasulullah dan para sahabat serta keluarganya saling mendoakan kebaikan untuk satu sama lain. Tradisi ini yang masih terus terjaga sampai saat ini dan seterusnya.
Anjuran perbuatan baik di Hari Raya Idul Fitri yaitu saling memberi selamat atu tahniah. Sesama umat Islam memberikan selamat dan ungkapan syukurnya karena berhasil meraih hari raya suci tersebut.
Penjelasan tradisi mengucapkan selamat dan syukur tertulis dalam berbagai dalil dan hadits. Salah satunya yang ditulis oleh al-Imam al-Baihaqi dalam kitab Sunnahnya. Beliau merangkum beberapa hadits dan ucapan para sahabat nabi saat hari raya suci.
Itulah makna Idul Fitri adalah hari kemenangan atau hari raya suci yang dirayakan setiap tahunnya.
Dari serangkaian ibadah selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Seharusnya harapan tersematkan di dalam diri Anda bahwa tahun ini kualitas ibadah semakin baik dibandingkan tahun sebelumnya.
Selama bulan Ramadan Anda dilatih untuk melakukan semua ibadah, fardlu dan sunnah, selama satu bulan penuh. Maka dari itu, dari sana terciptanya kebiasaan beribadah yang baik.
Termasuk kegiatan berzakat. Bukan berarti bulan Ramadan telah berlalu, kebiasaan bersedekah dan berbagi pun luntur.
Kesibukan bukan alasan terhambatnya amalan sunnah tersebut. Kini, Anda bisa menunaikan zakat, infak, sedekah, wakaf dan donasi secara online melalui fitur ZISWAF di aplikasi M-Syariah.
Segera download dan instal aplikasi M-Syariah dari Bank Mega Syariah.
Bagikan Berita