20 Mei 2025 | Tim Bank Mega Syariah
Ruqyah sering kali dikaitkan dengan kejadian kerasukan atau kesurupan, terutama saat seseorang menjalani proses pembersihan diri dari gangguan makhluk halus.
Gambaran ini membuat banyak orang merasa takut atau enggan melakukan ruqyah, karena identik dengan pengalaman mistis yang menyeramkan. Padahal, dalam kenyataannya, ruqyah tidak selalu berhubungan dengan hal-hal gaib atau supranatural secara ekstrem.
Ruqyah sejatinya merupakan metode penyembuhan tubuh manusia yang dilakukan dengan cara membaca ayat-ayat Al-Qur'an, doa, dan zikir tertentu. Tujuannya adalah untuk mengatasi gangguan, baik yang bersifat fisik, psikis, maupun spiritual. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Menurut ajaran Islam dan tuntunan Rasulullah SAW, ruqyah adalah salah satu bentuk ikhtiar penyembuhan dengan menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan zikir tertentu.
Praktik ini sudah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW dan merupakan bagian dari pengobatan Islami yang dapat Anda lakukan sebagai ikhtiar dalam mencari kesembuhan secara halal dan syar’i.
Adapun dalil Al-Quran yang menjelaskan praktik penyembuhan diri sendiri ini yakni:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا ٨٢
Artinya: “Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, sedangkan bagi orang-orang zalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (QS. Al-Isra’ : 82).
Nabi Muhammad SAW pun mencontohkan ruqyah sebagai upaya untuk menjaga diri dari gangguan makhluk halus serta menyembuhkan berbagai penyakit. Rasulullah SAW bersabda:
“Letakkan tanganmu pada tempat yang terasa sakit, kemudian bacalah Bismillahi tiga kali dan bacalah ‘audzubillahi qa qudrotihi min syari ma ajidu wa uhadziru’ tujuh kali,” (HR. Muslim).
Ruqyah tidak hanya bermanfaat untuk menangkal pengaruh jin atau sihir, tetapi juga bisa membantu memulihkan kondisi fisik dan membersihkan hati dari penyakit batin seperti iri, dengki, dan kegelisahan.
Sebelum melakukan ruqyah, penting untuk memahami alasan mengapa seseorang perlu diruqyah. Ada beberapa penyebab utama yang menjadi indikator, misalnya kepemilikan jimat, pengalaman melihat atau mendapat gangguan dari jin, hingga keterlibatan langsung dalam kerjasama dengan makhluk gaib tersebut.
Salah satu penyebabnya adalah penggunaan tamimah. Tamimah yaitu jimat yang berasal dari ayat Al-Qur’an yang dijahit atau digantungkan dengan harapan dapat menangkal penyakit.
Padahal, dalam hadits riwayat Ahmad disebutkan, “Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu, maka sungguh ia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad). Hal ini menegaskan bahwa menggantungkan harapan pada benda selain Allah adalah bentuk kesyirikan.
Selain itu, ada pula praktik yang mengklaim dapat memanggil “khodam malaikat” atau entitas gaib yang dianggap bisa melindungi dan menjaga melalui ritual tertentu. Kenyataannya, hal tersebut hanyalah tipu daya belaka dan tidak ada dasarnya dalam syariat.
Penyebab lainnya adalah ketika seseorang mengaku melihat jin atau bahkan menjalin hubungan kerja sama dengan mereka. Tindakan semacam ini termasuk dalam perbuatan syirik karena melibatkan permintaan pertolongan kepada selain Allah, yang justru akan menambah beban dosa dan menjauhkan dari keimanan yang murni.
Cara meruqyah diri sendiri bukan sekadar tilawah atau membaca ayat Al-Quran semata saja, melainkan harus diawali dengan niat yang sungguh-sungguh kemudian diikuti dengan bacaan doa yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Beberapa ulama membacakan ayat Al-Quran dan anjuran doa Nabi Muhammad SAW tersebut di depan telapak tangan kemudian ditiupkan dengan lembut ke telapak tangan tersebut. Selanjutnya mengusap telapak tangan tersebut ke bagian tubuh yang sakit.
Ulama lainnya melakukan praktik lain di mana membaca ayat Al-Quran dan doa di depan air minum yang akan diminumkan kepada orang yang sakit. Namun bagaimana cara me-ruqyah diri sendiri?
Bersumber dari buku Ruqyah Syar’iyyah vs Ruqyah Gadungan yang ditulis oleh Perdana Akhmad, berikut ini caranya ruqyah diri sendiri:
Melakukan wudhu.
Membaca istighfar.
Membuat posisi tubuh nyaman, Anda bisa memilih untuk duduk atau berbaring tiduran.
Menutup kedua mata.
Membaca surat Al-Fatihah, ayat kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
Mendengarkan murotal Al-Quran atau bacaan doa ruqyah khusus yang dilantunkan ustaz dalam bentuk rekaman, kaset atau Anda video dari YouTube.
Apabila mendapati respons tubuh berbeda, maka jangan ragu dan takut, tetap lanjutkan proses ruqyah tersebut hingga selesai.
Anda juga bisa menambahkan cara ruqyah mandiri dengan minum air putih yang telah dibacakan ayat suci Al-Quran.
Dalam salah satu hadits dari Aisyah ra, Ia berkata: “Saat Rasulullah SAW merasakan sakit, malaikat Jibril meruqyah Rasulullah SAW dengan membacakan doa, ‘Bismillahi yubriik, wa min kulli daa-in yasyfiik, wa min syarri haasidin idza hasad, wa syarri kulli dzi ‘Ainin’ artinya dengan nama Allah yang menyembuhkanmu. Ia menyembuhkanmu dari segala penyakit dan dari keburukan orang yang hasad dan keburukan orang yang menyebabkan ‘ain,” (HR. Muslim).
Dalam hadits lain dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra, Ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW membaca doa ruqyah, ‘adzhibil ba’sa rabbannas, isyfi, antasy syafi, la syifa`a illa syifa`uka syifa`an la yughadiru saqaman. Artinya Wahai Rabb-nya manusia, hilangkanlah musibah ini, sembuhkanlah, Engkau adalah yang memberi kesembuhan, tidak ada kesembuhan kecuali dari-Mu, berilah kesembuhan yang sempurna sehingga penyakit tidak kembali lagi,” (HR. Abu Dawud).
Doa lain yang bisa Anda baca untuk menghilangkan penyakit di dalam tubuh yakni yakni:
Bismillaahi a'uudzu bi'izzatillaahi waqudrotihi min syarri maa ajidu min waja'ii haadzaa
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, aku berlindung dengan kemuliaan Allah dan kekuasaan-Nya dari buruknya apa yang aku rasakan di tubuhku dan rasa sakit ini." (HR Tirmidzi).
Pada dasarnya untuk menyembuhkan tubuh, ada dua hal yang perlu Anda lakukan yakni berdoa dan berikhtiar. Bentuk ikhtiar sendiri bisa dalam bentuk berobat ke dokter, meruqyah diri sendiri hingga bersedekah.
Dalam satu hadits yang dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami tertulis bahwa, “Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan bersedekah.”
Berdasarkan hadits tersebut, Ibnul Qayyim dalam tulisan Jami’ Al-Fiqih, Beliau berkata:
“Sedekah memiliki khasiat yang kuat dalam menolak berbagai macam bala (salah satunya penyakit). Sekalipun itu dari orang yang ahli maksiat, zalim maupun orang kafir. Lewat sedekah yang mereka lakukan, Allah SWT angkat bala. Manfaat sedekah seperti ini disaksikan oleh banyak orang, orang-orang berilmu, atau kaum awam umumnya, bahkan seluruh penduduk bumi mengakuinya karena mereka telah merasakan sendiri.”
Menunaikan sedekah bisa dilakukan melalui aplikasi mobile banking M-Syariah. Mengapa banyak orang mempercayakan dana sedekah, zakat, infak hingga wakafnya di Bank Mega Syariah?
Ternyata faktor utamanya yakni penyaluran sedekah nasabah Bank Mega Syariah tepat sasaran kepada orang yang memang pantas mendapatkan sedekah tersebut. Bank Mega Syariah bekerja sama dengan mitra penerima ZISWAF sebagai berikut:
LAZ CT ARSA
Badan Amil Zakat Nasional
Lazis Muhammadiyah
Yayasan Lazis NU
Yayasan Rumah Zakat Indonesia
Lazis Dewan Da'wah
Yayasan Daarut Tauhid
Yayasan Baitul Maal Hidayatullah
Donasi Bakrie Amanah
Dan masih banyak lagi, untuk informasi selengkapnya silakan kunjungi website Bank Mega Syariah. Yuk, download M-Syariah dan nikmati kemudahan bersedekah setiap hari.
Bagikan Berita